142
Gambar 4.6 Diagram Faktor Penghambat Pembelajaran Membaca Permulaan pada Subvariabel Faktor Siswa yang berasal dari Keluarga
4.2.4 Hasil Observasi
Observasi pada penelitian ini mengenai pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran yang diamati yaitu pembelajaran bahasa
Indonesia mengenai membaca permulaan kelas I di SD Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Lembar pengamatan yang digunakan
peneliti dalam mengamati pembelajaran membaca permulaan menggunakan lembar APKG Alat Penilaian Kemampuan Guru 2. Peneliti menggunakan
lembar APKG dikarenakan orang yang melaksanakan pembelajaran adalah guru. Jadi, lembar APKG 2 digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Lembar APKG 2 digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengajar membaca permulaan pada kelas I. Setelah nilai
APKG 2 diperoleh masing-masing guru di SD Negeri Gugus Diponegoro maka skor tersebut dikategorikan ke dalam kriteria penskoran pada Tabel 4.92.
30,2 69.80
0.00
Faktor Siswa yang Berasal dari Keluarga
rendah sedang
tinggi
143 Tabel 4.92 Kriteria Penskoran
Nilai Huruf
Predikat
86-100 A
Baik Sekali 81-85
AB Lebih dari Baik
71-80 B
Baik 66-70
BC Lebih dari Cukup
61-65 C
Cukup 56-60
CD Kurang dari Cukup
51-55 D
Kurang 50
E Gagal
Sumber: Pedoman Akademik UNNES 2010 Tabel 4.92 digunakan sebagai kriteria penskoran kemampuan guru dalam
mengajar. Untuk mengetahui hasil skor observasi atau pengamatan pembelajaran masing-masing guru, dapat dibaca Tabel 4.93.
Tabel 4.93 Nilai Kemampuan Guru 2 Pembelajaran bahasa Indonesia
No Nama Guru
Sekolah Nilai
APKG 2 Kriteria
1. Winda Febrianti SD Negeri Adiwerna 1
70,6 BC
2. Siti Mutmainah SD Negeri Adiwerna 1
79 B
3. Nurul Istikomah SD Negeri Adiwerna 2
72,6 B
4. Iin Sugiarti SD Negeri Adiwerna 2
82,7 AB
5. Khaerilah SD Negeri Adiwerna 3
70,2 BC
6. Puput Amalia SD Negeri Adiwerna 4
72,4 B
7. Fatkhuriyah SD Negeri Adiwerna 4
79,4 B
8. Saparyati SD Negeri Adiwerna 5
72,2 B
9. Sri Rejeki SD Negeri Adiwerna 5
72,3 B
10. Nenti Martika SD Negeri Adiwerna 6
71,1 B
11. Ali Komarudin SD Negeri Adiwerna 6
73,7 B
12. Sri Suseptyaningsih SD Negeri Adiwerna 7 77,7
B 13. Yuli Auliawati
SD Negeri Kalimati 1 78,5
B 14. Mulyanah
SD Negeri Kalimati 2 70,5
BC 15. Daimah
SD Negeri Lemahduwur 1 75,7
B 16. Ely Nurlin
SD Negeri Lemahduwur 2 73,4
B Berdasarkan Tabel 4.93 diketahui rata-rata guru di SD Negeri Gugus
144 Diponegoro mempunyai kemampuan melaksanakan pembelajaran bahasa
Indonesia dengan ketegori baik. Masih ada beberapa guru yang berkategori lebih dari cukup yaitu berjumlah 3 guru. Selain itu, hanya ada satu guru yang
berkatergori lebih dari baik dalam melaksanakan pembelajaran. Selengkapnya hasil penilaian masing-masing guru dapat dibaca pada lampiran 22.
Hasil observasipengamatan pelaksanaan pembelajaran permulaan diperoleh bahwa guru-guru SD Negeri Gugus Diponegoro sudah melaksanakan
pembelajaran membaca permulaan dengan rata-rata kategori lebih dari cukup. Tidak sedikit dari mereka masih menjumpai hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran membaca permulaan. Hambatan yang dijumpai banyak yang berasal dari faktor siswa. Hal ini dikarenakan kesiapankematangan anak saat belajar
membaca permulaan berbeda. Peneliti mengatakan demikian, saat peneliti mengamati proses pembelajaran membaca permulaan, tingkat membaca
permulaan yang dimiliki setiap siswa pun berbeda. Guru masih merasa kebingungan untuk menyelaraskan pembelajaran.
4.2.5 Hasil Dokumentasi