47 membaca dan menulis permulaan. Terdapat titik perbedaan dalam penelitian ini
dengan penelitian yang peneliti lakukan. Jika dalam penelitian ini membahas tentang peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan dengan
metode kata lembaga, maka dalam penelitian yang peneliti lakukan mengenai faktor-faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan. Namun terdapat
persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitudalam hal membacapermulaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Halidjah 2009 mahasiswa Universitas Tanjungpura dengan judul Pembelajaran Membaca Permulaan dengan Strategi
Kopassus Permainan Kubus di Kelas 1 Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa meningkat setelah
digunakannya Strategi Kopasus pada pembelajaran membaca permulaan. Terdapat titik perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan. Jika
dalam penelitian ini membahas tentang pembelajaran membaca permulaan dengan strategi kopasus permainan kubus, maka dalam penelitian yang peneliti lakukan
mengenai faktor-faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan. Namun terdapat persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu dalam hal
membaca permulaan. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
melakukan penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan
SD Negeri Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
2.3 Kerangka Berpikir
48 Pembelajaran membaca permulaan termasuk dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas rendah merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada pengetahuan dan keterampilan siswa. Pemberian pengalaman belajar dilakukan
oleh guru sebagai pengendali proses pembelajaran. Sebagai pengendali, guru harus merancang dan mempersiapkan pembelajaran dengan matang agar
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Merancang pembelajaran agar berhasil tentunya tidak mudah. Guru membutuhkan kemampuan yang mumpuni.
48 Guru tidak semata-mata hanya membelajarkan tetapi juga harus memperhatikan
pemilihan strategi pembelajaran yang meliputi metode dan model pembelajaran yang tepat.
Peranan guru dalam pembelajaran membaca permulaan disebut sebagai komponen utama selain siswa dan komponen pembelajaran yang lain. Peran guru
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Guru dalam membelajarkan membaca, harus pandai mengembangkan materi agar siswa tidak merasa jenuh ketika
menerima pembelajaran membaca. Keberhasilan dalam pembelajaran membaca permulaan tentunya diharapkan oleh semua guru. Namun pada kenyataannya
dibalik perancangan dan persiapan pembelajaran yang matang tetap saja ditemui hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Guru sebagai salah satu pemeran utama
dalam proses pembelajaran mempunyai tanggung jawab penuh dalam keberhasilan belajar yang harus diraih oleh siswanya. Memang tidak dapat
dipungkiri bahwa hambatan-hambatan akan selalu ada dalam pembelajaran termasuk dalam pembelajaran membaca permulaan. Oleh karena itu, tugas lain
guru yaitu menganalisis serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud pada
pembelajaran membaca permulaan sehingga tujuan dari pembelajaran membaca permulaan dapat tersampaikan dengan tepat sasaran kepada para siswa.
Berdasarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pembelajaran, peneliti memandang perlu adanya analisis mengenai faktor-faktor penghambat
dalam pembelajaran membaca permulaan. Faktor-faktor penghambat tersebut meliputi faktor guru, siswa, proses pembelajaran, dan sarana prasarana. Faktor-
faktor tersebut akan dicari seberapa besar tingkatannya dalam menghambat
49 pembelajaran membaca permulaan SD Negeri Gugus Diponegoro, Kecamatan
Adiwerna, Kabupaten Tegal. Kerangka berpikir tentang penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1, sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Hambatan dalam
pembelajaran
Faktor sarana
prasarana Faktor
proses pembelajaran
Faktor siswa
Faktor guru
Pembelajaran Membaca Permulaan
50
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Metode yang
digunakan harus sesuai dengan obyek penelitian dan tujuan yang akan dicapai. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek penelitian,
tempat penelitian, data penelitian, validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.
3.1 Metode Penelitian