Kemampuan Mengajarkan Membaca Permulaan

151 yang dimiliki guru dapat menjadi penghambat pembelajaran membaca, jika guru jarang membaca refrensi terbaru mengenai pembelajaran membaca yang benar.

4.3.1.2 Kemampuan Mengajarkan Membaca Permulaan

Daryanto 2013:103 menyatakan bahwa kemampuan merupakan gambaran kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti. Kemampuan guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar yaitu kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan. Hasibuan dalam Daryanto 2013:200 menyatakan “Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi”. Guru sebagai pemegang kunci sangat menentukan keberhasilan mengajar. Guru dikatakan mampu mengajar, apabila guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Seperti yang dinyatakan oleh Rifa’i dan Anni 2012:7 bahwa seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran. Pada pembelajaran membaca permulaan, guru dituntut dapat mengelola pembelajaran membaca permulaan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis angket, sebesar 25 atau 4 responden yang menganggap bahwa faktor kemampuan mengajarkan membaca permulaan tergolong rendah dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Kedua, sebanyak 9 responden atau 56,25 dari total responden menganggap bahwa faktor kemampuan mengajarkan membaca permulaan tergolong sedang dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Selebihnya, 3 responden atau 18,75 menganggap bahwa faktor kemampuan mengajarkanmembaca permulaantergolong tinggi dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Rata-rata mean indikator kemampuan mengajarkan membaca permulaan sebesar 6,88. Bila dihubungkan dengan Tabel 152 4.13 kategori interval pada indikator kemampuan mengajarkan membaca permulaan angka 6,88 tergolong kategori sedang. Guru-guru di SD Negeri Gugus Diponegoro sudah memiliki kemampuan mengajar yang mumpuni. Terlihat dari latar belakang pendidikan guru yang sudah memiliki gelar SI. Tetapi ada satu guru yang memiliki gelar D2. Dari sinilah terlihat bahwa menjadi guru harus memiliki kemampuan dasar mengajar yang diperoleh melalui program lembaga pendidikan tenaga kependidikan.

4.3.1.3 Pengalaman Mengajar Kelas I

Dokumen yang terkait

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MATERI HARGA DIRI KELAS III TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI SISWA GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

1 7 143

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS V DI SD INKLUSI KOTA TEGAL

3 60 226

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI 1 SANDEN KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL.

1 5 107

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SD KRATON YOGYAKARTA.

8 53 89

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR GULING KE DEPAN SISWA KELAS IV SD NEGERI EX GUGUS KREATIF KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 83

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENJASKES AKTIVITAS LUAR KELAS SD GUGUS 5 DAN 6 KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO.

0 0 103

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75