16 melalui pengalaman-pengalamannya sendiri. Keberhasilan dalam belajar tidak
hanya ditentukan oleh satu komponen saja. Siswa akan berhasil dalambelajar apabila komponen belajar saling mendukung, seperti situasi belajar yang
meliputi:lingkungan tempat belajar, alat dan bahan yang dipelajari, dan guru.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2012:157 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa events yang memengaruhi siswa
sehingga siswa tersebut memperoleh kemudahan. Gagne 1981 dalam Rifa’i dan Anni 2012:158 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian
peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar siswa. Pembelajaran dapat merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam
sejumlah informasi. Sejumlah informasi tersebut dapat menyebabkan hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Proses pembelajaran yang terjadi termasuk
proses komunikasi antara guru dengan siswa atau antar siswa. Suyono dan Hariyanto 2011:183 menyatakan bahwa pembelajaran identik dengan
pengajaran, suatu kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri. Jadi istilah pembelajaran setara dengan istilah
teaching atau instruction. Hal ini berarti dalam pengajaran guru mengalami proses belajar. Proses belajar yang dimaksudkan di sini yaitu belajar memahami hal-hal
yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti siswa, sarana prasarana, dan alat penunjang pembelajaran lainnya. Siswa juga dalam proses belajar mengalami
mengajar. Pada pembelajaran, siswa mengajarkan guru mengenai kesabarandan keuletan guru saat mengajar.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang hakikatpembelajaran, maka dapat
17 disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses bimbinganyang diberikan
guru kepada siswa. Proses bimbingan tersebut berguna untuk membentuk perilaku siswa yang baik. Apa yang guru ajarkan harus dipersiapkan secara matang karena
hal ini menyangkut pembentukkan pribadi manusia. Jadi pembelajaran berjalan baik jika komponen-komponen yang terkait dalampembelajaran telah memenuhi
standar yang baik. Tetapi pembelajaran tidak terlepas dari hambatan yang akan dihadapi.
2.1.3 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Zulela 2012:2 menyatakan bahwa kemampuan proses strategis adalah keterampilan berbahasa. Kemampuan berbahasa yang dimiliki siswa mampu
menimba berbagai pengetahuan, mengapresiasi seni, serta mengembangkan diri secara berkelanjutan. Selain itu, melalui kemampuan berbahasa seseorang dapat
menjadi makhluk sosial budaya yang dapat membentuk pribadi menjadi warga negara. Kemampuan berbahasa seseorang berguna dalam proses pembangunan
masyarakat, untuk masa kini dan masa datang. Hal ini ditandai dengan kemajuan teknologi dan informasi yang semakin canggih, sehingga kemampuan membaca
dan menulis perlu dikembangkan dengan sungguh-sungguh. Abad modern menuntut kemampuan membaca dan menulis yang memadai.
Pendapat lain mengenai bahasa dikemukakan oleh Pirozzi 2003 dalam Zulela 2012:3 bahwa, bahasa merupakan produk budaya yang berharga dari
generasi ke generasi berikutnya. Bahasa adalah hasil budaya yang hidup dan berkembang yang harus dipelajari. Anak yang tidak pernah diajar berbicara, maka
tidak akan pernah memiliki kemampuan berbicara. Contoh kongkret, sejak bayi anak yang hidup di lingkungansrigala. Anak tersebut tidak pernahmempunyaike
18 mampuan berbicara bahkan tidak mampuberpikir sebagaimana layaknya anak.
Depdiknas 2009:1 menyatakan bahwa,fokus utama pencapaian hasil belajar bahasa Indonesia kurikulum 2006 dititikberatkan pada keterampilan
membaca danmenulis. Membaca sebagai keterampilan dasar harus dikuasai setiap siswa untuk membekali pengetahuan pada jenjang selanjutnya. Semua buku
teksberbagai mata pelajaran disajikan dalam bahasa Indonesia. Untuk itu kemampuan membaca memegang peranan penting. Para siswa dapat mempelajari
berbagai mata pelajaran jika siswa sudah mempunyai kemampuan membaca yang baik. Berikut ini Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD membaca
permulaan pada kelas I dapat dibaca pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 SK dan KD Membaca Permulaan pada Kelas I
Kelas I Semester 1
SK KD
1. Memahami
tekspendek dengan
membaca nyaring.
1.1 Membaca nyaring suku kata
dan kata dengan lafal yang tepat.
1.2 Membaca nyaring kalimat
sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat
Kelas I Semester 2
1. Memahami teks
pendekdengan membaca lancar
dan membaca puisi anak.
1.1 Membaca lancarbeberapa
kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan
intonasi yang tepat. 1.2
Membaca puisi anakyang terdiri atas 2-4 baris dengan
lafal dan intonasi yang tepat.
Sumber: Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan oleh Depdiknas 2009
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya kelas rendah sekolahdasar memfokuskan pada keterampilan membaca dan menulis. Seperti yang telah
19 dijelaskan, keterampilan membaca sebagai penentu keberhasilan mata pelajaran
lainnya. Betapa pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di SD perlu dilaksanakan dengan
benar. Bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pembelajaran
bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia.
2.1.4 Hakikat Membaca Permulaan