Validitas Validitas dan Reliabilitas

61 Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Identitas tersebut terkait jabatannya sebagai guru. Sementara itu, data siswa digunakan untuk mengetahui nilai ulangan harian bahasa Indonesia siswa kelas I. Selain itu terdapat gambar berupa foto alat peraga membaca yang tersedia. Pedoman dokumentasi dapat dibaca pada lampiran 4.

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan realibilitas merupakan uji prasyarat instrumen untuk mencari keabsahan data dalam penelitian. Uji prasyarat instrumen ditujukan untuk men- dapat alat yang valid dan handal dalam mengukur data yang diinginkan guna menjawab rumusan masalah penelitian. Berikut ini akan diuraikan validitas dan reliabilitas.

3.6.1 Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid.Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2014:168. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konstruk, karena untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi Sugiyono 2014:170. Pada penelitian ini teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan teknik korelasi BivariatePearson Korelasi Pearson Product Moment. Analisis Bivariate Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item 62 dengan skor total Priyatno 2010:90. Sebelum angket dibagikan kepada subjek penelitian, terlebih dahulu angket tersebut diujicobakan. Responden uji coba berjumlah 10 orang yang merupakan guru kelas 1 di sekolah dasar. Hasil penghitungan validitas dengan taraf signifikansi 5. Untuk memudahkan uji validitas, maka validitas instrumen dihitung menggunakan piranti lunak SPSS versi 20. Kriteria pengujiannya yaitu item berkorelasi terhadap skor total dinyatakan valid jika r hitung ≥ r tabel . Item tidak berkorelasi terhadap skor total dinyatakan tidak valid jika r hitung r tabel . Untuk jumlah N=10 diperoleh r tabel sebesar 0,632. Hasil uji validitas ada di lampiran 7. Berdasarkan uji validitas, diperoleh hasil bahwa angket faktor-faktor peng- hambat pembelajaran yang diisi oleh guru berjumlah 60 item, 35 di antaranya dinyatakan valid dan 25 sisanya tidak valid. Item yang valid mempunyai koefisien validitas berkisar antara 0,634-0,958. Item yang tidak valid yaitu 1, 4, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 23,26, 30, 31, 32, 39, 40, 42, 43, 46, 48, 49, 50, 51, 56, dan 60. Sebaran item valid dapat dibaca pada Tabel 3.4 Setelah angket diuji validitasnya, maka kisi-kisi angket guru berubah karena adanya penghilangan item-item yang dinyatakan tidak valid. Setelah item-item yang tidak valid tersebut dihilangkan, maka urutan nomor item juga ikut berubah, sehingga didapat suatu rancangan angket guru yang baru. Susunan item-item angket yang telah diperbaiki selengkapnya terdapat pada lampiran 12. Rancangan angket guru mengenai faktor-faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan yang telah dilakukan uji validitas dapat dibaca pada Tabel 3.5. 63 Tabel 3.4 Sebaran Item Valid Angket Faktor-faktor Penghambat Pembelajaran Permulaan pada Siswa Kelas I Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Jumlah Item Valid Faktor- faktor pengham bat guru dalam pembelaj aran membac a permulaa n pada siswa kelas I Faktor guru 1. Pengetahuan dalam pembelajaran membaca permulaan 2. Kemampuan mengajarkan membaca permulaan 3. Pengalaman mengajar kelas I 4. Kemampuan guru dalam memahami karakteristik siswa 1, 6, 51 2, 5, 50, 54 3, 46, 52 4, 9, 56 3 4 3 3 Faktor siswa 1. Jasmani siswa 2. Psikologis siswa 3. Keluarga 7, 10, 16, 53 12, 13, 15, 47, 48 11, 18, 20, 29, 37 4 5 5 Faktor Proses Pembelaja ran 1. Persiapan pembelajaran 2. Strategi pembelajaran 3. Media pembelajaran 4. Interaksi guru dan siswa 5. Penilaian hasil belajar 6. Tindak lanjut penilaian hasil belajar 8, 19, 21, 40 22, 24, 26, 28, 43 17, 27, 30 23, 31, 45 33, 41, 58 35, 38 , 59 4 5 3 3 3 3 Faktor Sarana dan Prasarana 1. Ketersediaan buku dan sumber belajar membaca 2. Ketersediaan alat peraga membaca 3. Kondisi ruang kelas 4. Kondisi lingkungan sekitar sekolah 14, 36, 57 34, 49, 60 32, 39, 44 25, 42, 55 3 3 3 3 Jumlah 60 item yang valid 64 Tabel 3.5 Rancangan Angket Faktor-faktor Penghambat Pembelajaran Membaca Permulaan pada Siswa Kelas I Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Jumlah Faktor-faktor penghambat guru dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I Faktor guru 1. Pengetahuan dalam pembelajaran membaca permulaan 2. Kemampuan mengajarkan membaca permulaan 3. Pengalaman mengajar kelas I 4. Kemampuan guru dalam memahami karakteristik siswa 4 1,3,31 2,29 7 1 3 2 1 Faktor siswa 1. Jasmani siswa 2. Psikologis siswa 3. Keluarga 5,30 8,28 18,23 2 2 2 Faktor Proses Pembelaja ran 1. Persiapan pembelajaran 2. Strategi pembelajaran 3. Media pembelajaran 4. Interaksi guru dan siswa 5. Penilaian hasil belajar 6. Tindak lanjut penilaian hasil belajar 6,11,12 13,14,17 10,16 27 19,25,34 21,24,35 3 3 2 1 3 3 Faktor Sarana dan Prasarana 1. Ketersediaan buku dan sumber belajar membaca 2. Ketersediaan alat peraga membaca 3. Kondisi ruang kelas 4. Kondisi lingkungan sekitar sekolah 9,22,23 20 26 15,32 3 1 1 2 Jumlah 35 Sementara untuk angket faktor siswa yang berasal dari keluarga diujicobakan ke 69 orangtua wali siswa kelas I. Hasil penghitungan validitas dengan taraf signifikansi 5. Untuk jumlah n=69 diperoleh r tabel sebesar 0,244. Hasil pengujian validitas selengkapnya ada pada lampiran 9. Berdasarkan uji validitas, diperoleh bahwa hasil angket yang diisi oleh orangtua berjumlah 35 65 item, 24 di antaranya dinyatakan valid dan 9 sisanya tidak valid. Item yang valid mempunyai koefisien validitas berkisar antara 0,69-0,252. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca pada Tabel 3.6. Berdasarkan uji validitas angket siswa yang berasal dari keluarga maka rancangan angket faktor siswa yang berasal dari keluarga berubah karena adanya penghilangan item-item yang dinyatakan tidak valid. Setelah item-item yang tidak valid tersebut dihilangkan, maka urutan nomor item juga ikut berubah, sehingga didapat suatu rancangan angket faktor siswa yang berasal dari keluarga yang baru. Susunan item-item angket yang telah diperbaiki selengkapnya terdapat pada lampiran 12. Item-item yang valid sudah memenuhi seluruh indikator, sehingga tidak dilakukan penambahan item. Rancangan angket orangtuawali siswa mengenai faktor keluarga dalam pembelajaran membaca permulaan yang telah dilakukan uji validitas dapat diibaca pada Tabel 3.7. Tabel 3.6 Sebaran Item Valid Faktor Siswa yang Berasal dari Keluarga Sub variabel Indikator No. Item Jumlah Faktor siswa yang berasal dari keluarga 1. Cara Orangtua mendidik 2. Relasi antara anggota keluarga 3. Suasana Rumah 4. Kedaan ekonomi keluarga 5. Pengertian Orangtua 6. Latar Belakang Kebudayaan 1, 3, 6, 7, 8, 11, 21, 27, 31 20, 28, 30, 32, 33, 34 9, 15, 16, 24 2, 5, 12, 13, 14 4, 10, 18, 19, 22, 23, 25, 26 17, 29, 35 9 6 4 5 8 3 Jumlah 30 item yang valid 66 3.7 Rancangan Faktor Siswa yang Berasal dari Keluarga Sub variabel Indikator No. Item Jumlah Faktor siswa yang berasal dari keluarga 1. Cara Orangtua mendidik 2. Relasi antara anggota keluarga 3. Suasana Rumah 4. Kedaan ekonomi keluarga 5. Pengertian Orangtua 6. Latar belakang kebudayaan 1, 3, 8, 14, 21 13, 20, 22, 23, 24 6, 17 2, 5, 9, 10 4, 7, 11, 12, 15, 16, 18 19 5 5 2 4 7 1 Jumlah 24

3.6.2 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MATERI HARGA DIRI KELAS III TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI SISWA GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

1 7 143

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS V DI SD INKLUSI KOTA TEGAL

3 60 226

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI 1 SANDEN KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL.

1 5 107

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SD KRATON YOGYAKARTA.

8 53 89

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR GULING KE DEPAN SISWA KELAS IV SD NEGERI EX GUGUS KREATIF KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 83

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENJASKES AKTIVITAS LUAR KELAS SD GUGUS 5 DAN 6 KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO.

0 0 103

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75