137 lingkungan sekitar sekolah menghambat pembelajaran membaca permulaan pada
kategori sedang. Hal ini disebabkan rata-rata mean skor yang dihasilkan diantara 6 hingga kurang dari angka 9.
4.2.2 Ringkasan Hasil Angket Guru
Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan mengenai gambaran faktor- faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I di SD
Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Subvariabel yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari faktor guru, faktor siswa, faktor proses
pembelajaran, dan faktor sarana prasarana. Rangkuman hasil penghitungan faktor- faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan dapat dibaca pada Tabel
4.87. Tabel 4.87 Rekapitulasi Tingkat Faktor-faktor Penghambat Pembelajaran
Membaca Permulaan Siswa Kelas I
No Subvariabel Kategori Frekuensi Persentasi Rata-
rata Skor
Rata- rata
Kategori
1. Faktor guru Rendah
4 25
15,69 Sedang
Sedang 10
62,5 Tinggi
2 12,5
2. Faktor siswa Rendah
- -
18 Tinggi
Sedang 7
43,75 Tinggi
9 56,25
3. Faktor
proses pembelajara
n Rendah
6 37,5
30,75 Sedang
Sedang 8
50 Tinggi
2 12,5
4. Faktor
sarana prasarana
Rendah 1
6,25 21,06
Tinggi Sedang
2 12,5
Tinggi 13
81,25
Tabel 4.87 diketahui bahwa faktor yang menghambat pembelajaran membaca permulaan dengan kategori sedang pada faktor guru dan faktor proses
138 pembelajaran. Selain itu pada faktor siswa dan faktor sarana prasana memiliki
tingkatan tinggi dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Diagram rekapitulasi tingkat faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan pada
siswa kelas I dapat dibaca pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Rekapitulasi Tingkat Faktor Penghambat Pembelajaran Membaca Permulaan pada siswa Kelas I
4.2.3 Hasil Angket Orangtuawali siswa
Hasil angket orangtuawali siswa digunakan untuk mengetahui faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I yang berasal dari
faktor keluarga. Subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga terdiri dari 24 item pernyataan. Satu pernyataan memiliki rentang skor 1 sampai 4. Untuk
menentukan interval faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan pada subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga, maka terlebih dahulu
menentukan data maksimal, data minimal, dan luas jarak sebaran. Setelah itu me-
25 37.50
6.25 62.50
43.75 50
12.50 12.50
56.25
12.50 81.25
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Faktor Guru Faktor Siswa
Faktor Proses Pembelajaran
Faktor Sarana prasarana
Rendah Sedang
Tinggi
139 nentukan deviasi standar σdan mean teoritis μ.
Data maksimal diperoleh dengan cara jumlah item dikali skor maksimal. Data minimal diperoleh dengan cara jumlah item dikali skor minimal. Luas jarak
sebaran diperoleh dengan cara jumlah data maksimal dikurangi jumlah data minimal. Deviasi standar σ diperoleh dengan cara luas jarak sebaran dibagi
enam satuan deviasi standar. Mean teoritis μ diperoleh jumlah item dikali nilai tengah. Nilai tengah diperoleh skor maksimal ditambah skor minimal dibagi dua.
Jadi nilai tengah tiap item adalah 2,5. Skor terendah yang didapatkan responden yaitu jumlah item dikali skor minimal 24x1, sehingga diperoleh 24. Skor
tertinggi yang didapatkan responden yaitu skor maksimal tiap item dikalikan jumlah keseluruhan item 4×24, sehingga diperoleh 96. Luas sebaran skor
range yaitu selisih skor tertinggi dan skor terendah 96-24, yaitu 72. Deviasi standar σ angket ini diperoleh dari luas jarak sebaran range
dibagi enam satuan deviasi standar 72:6, sehingga diperoleh angka 12. Mean teoritis μ angket ini diperoleh dari jumlah item dikalikan nilai tengah skor
24×2,5, sehingga diperoleh angka 60. Berdasarkan penghitungan tersebut, maka dapat dirangkum data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran, deviasi standar
σ dan mean teoritis μ dapat dilihat pada Tabel 4.88.
Tabel 4.88 Rangkuman Penghitungan Faktor Siswa yang Berasal dari Keluarga
Data maksimal
Data minimal
Luas jarak sebaran
Deviasi standar σ
Mean teoritis μ
96 24
72 12
60 Tabel 4.88 disubtitusikanke kriteria yang telah ditetapkan, kategori
140 interval subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga dapat dibaca pada
Tabel 4.88. Tabel 4.89 Kategori Interval Subvariabel Faktor Siswa yang berasal dari Keluarga
Interval Kategori
X {60 – 1,0 12 }
Rendah
{60 – 1,0 12 } ≤ X {60 + 1,0 12 }
Sedang
{60 + 1,0 12 }≤ X
Tinggi Berdasarkan Tabel 4.89, maka diperoleh kategori interval faktor
penghambat pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I pada subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga. Hasil kategori interval subvariabel faktor
siswa yang berasal dari keluarga dapat dibaca pada Tabel 4.90. Tabel 4.90 Kategori Interval Subvariabel Faktor Siswa yang berasal dari Keluarga
Interval Kategori
X 48
Rendah
48 ≤ X 72
Sedang
72 ≤ X
Tinggi Berdasarkan Tabel 4.90, diketahui bahwa responden penelitian yang
mempunyai skor angket kurang dari 48 menganggap bahwa faktor keluarga berkategori rendah dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan.
Responden yang mempunyai skor dari 48 hingga kurang dari 72 berarti responden menganggap bahwa faktor keluarga berkategori sedang dalam menghambat
pembelajaran membaca permulaan. Jika responden penelitian mempunyai skor lebih dari atau sama dengan 72 maka responden menganggap bahwa faktor
keluarga berkategori tinggi dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan.
141 Berdasarkan penghitungan statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS
versi 20, diperoleh mean faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan pada subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga sebesar 48,20.
Kesimpulan faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I SD pada subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga di Gugus Diponegoro
Kecamatan Adiwerna tergolong kategori sedang. Hal ini disebabkan rata-rata skor yang dihasilkan diantara angka 48 dan kurang dari 72. Tingkat faktor penghambat
pembelajaran membaca permulaan pada subvariabel faktor siswa yang berasal dari keluarga dapat dibaca pada Tabel 4.91.
Tabel 4.91 Distribusi Frekuensi Faktor Penghambat Pembelajaran Membaca Permulaan pada Subvariabel Faktor Siswa yang berasal dari
Keluarga
Interval Kategori
Frekuensi
X 48
Rendah 59
30,2
48 ≤ X 72
Sedang 136
69,8
72 ≤ X
Tinggi -
- Jumlah
100
Pada Tabel 4.91 diketahui bahwa sebanyak 59 responden atau 30,2 dari total responden menganggap bahwa faktor keluarga berkategori rendah dalam
menjadi penghambat pembelajaran membaca permulaan. Kedua, sebanyak 136 responden atau 69,8 dari total responden berada pada kategori sedang. Lalu
tidak ada responden yang menganggap bahwa faktor keluarga berkategori tinggi dalam menjadi penghambat pembelajaran membaca permulaan. Gambar
tingkatan faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelasI yang berasal dari keluarga dapat dilihat pada Gambar 4.6.
142
Gambar 4.6 Diagram Faktor Penghambat Pembelajaran Membaca Permulaan pada Subvariabel Faktor Siswa yang berasal dari Keluarga
4.2.4 Hasil Observasi