35 Berdasarkan penjelasan Bloom 1956, dapat disimpulkan bahwa siswa
harus memiliki kemampuan pada ranah-ranah yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan-kemampuan tersebut harus dapat di-
bantu dan dikembangkan oleh guru, sehingga pada proses pembelajaran guru sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa.
2.1.8.3 Standar Proses Pembelajaran
Guru melakukan pembelajaran di dalam kelas berarti guru membelajarkan siswa secara terkondisi. Siswa belajar dengan mendengar, menyimak, melihat,
meniru apa-apa yang diinformasikan oleh guru atau fasilitator di depan kelas. Melalui belajar seperti ini siswa mempunyai perilaku sesuai tujuan yang telah
dibuat guru sebelumnya. Pada proses pembelajaran guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat mencapai pembelajaran dengan baik. Strategi tersebut
harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada
siswa Santosa 2011:1.15.
Kemudian disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 bahwa
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan,menantang, memotivasi
peserta didik untukberpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang
cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Depdiknas 2013:161. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
36 pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar Depdiknas 2013:161.
Proses pembelajaran meliputi tahap persiapan, tahap inti pembelajaran, dan tahap evaluasi. Evaluasi sebagai pemaknaan hasil belajar siswa tentunya sangat penting.
Pada kegiatan belajar mengajar di kelas, yang menjadi penilai adalah guru. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 58 ayat 1 bahwa hasil evaluasi dan penilaian harus dilaporkan, pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan Depdiknas 2013:176. Pelaporan hasil evaluasi tersebut tentunya untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar siswa secara
berkesinambungan. 2.1.8.4
Standar Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Sarana pendidikan seperti gedung, ruangan, meja, kursi, alat peraga, dan perangkat pelajaran. Prasarana adalah semua komponen yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sebuah lembaga pendidikan, seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, dan tata sekolah.
Pada Standar Nasional Pendidikan SNP Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 42 bahwa
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yangmeliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
37 perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang atau tempat
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan Depdiknas 2013:170.
Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran di kelas rendah di SD membutuhkan sarana
dan prasarana agar dapat membantu guru dalam pembelajaran di kelas, terutama pada pembelajaran membaca permulaan bagi siswa kelas I. Oleh karena itu,
standar sarana prasarana pembelajaran membaca permulaan juga harus diperhatikan meliputi sumber-sumber belajar dan alatmedia pembelajaran
membaca.
2.19 Faktor-faktor Penghambat Pembelajaran