Hasil Dokumentasi Deskripsi Data

144 Diponegoro mempunyai kemampuan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan ketegori baik. Masih ada beberapa guru yang berkategori lebih dari cukup yaitu berjumlah 3 guru. Selain itu, hanya ada satu guru yang berkatergori lebih dari baik dalam melaksanakan pembelajaran. Selengkapnya hasil penilaian masing-masing guru dapat dibaca pada lampiran 22. Hasil observasipengamatan pelaksanaan pembelajaran permulaan diperoleh bahwa guru-guru SD Negeri Gugus Diponegoro sudah melaksanakan pembelajaran membaca permulaan dengan rata-rata kategori lebih dari cukup. Tidak sedikit dari mereka masih menjumpai hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan. Hambatan yang dijumpai banyak yang berasal dari faktor siswa. Hal ini dikarenakan kesiapankematangan anak saat belajar membaca permulaan berbeda. Peneliti mengatakan demikian, saat peneliti mengamati proses pembelajaran membaca permulaan, tingkat membaca permulaan yang dimiliki setiap siswa pun berbeda. Guru masih merasa kebingungan untuk menyelaraskan pembelajaran.

4.2.5 Hasil Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan peneliti selama melaksanakan penelitian di SD Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal yaitu dengan mengumpulkan dokumen berupa data guru dan data siswa. Data yang terkait dengan data guru yaitu data pendidikan terakhir, sedangkan yang terkait dengan siswa yaitu data hasil ulangan harian pembelajaran bahasa Indonesia dan data orangtuawali siswa. Data guru, data siswa, dan data orangtuawali siswa dapat dibaca selengkapnya pada lampiran 19, 20, dan 21. 145

4.3 Pembahasan

Zulela 2012:2 menyatakan bahwa kemampuan proses strategis adalah keterampilan berbahasa. Kemampuan berbahasa yang dimiliki siswa mampu menimba berbagai pengetahuan, mengapresiasi seni, serta mengembangkan diri secara berkelanjutan.Pada pembelajaran bahasa Indonesia memfokuskan pada keterampilan membaca dan menulis. Seperti yang dijelaskan oleh Depdiknas 2009:1 menyatakan bahwafokus utama pencapaian hasil belajar bahasa Indonesia kurikulum 2006 dititikberatkan pada keterampilan membaca danmenulis.Salah satu kompetensi dalam bahasa Indonesia menurut Santosa 2011:6.3-.29 adalah membaca. Abdurrahman 2010:200-1 menyatakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman.Membaca sebagai keterampilan dasar harus dikuasai setiap siswa untuk membekali pengetahuan pada jenjang selanjutnya. Begitu juga dengan membaca permulaan menjadi pembelajaran membaca yang pertama bagi siswa. Membaca permulaan merupakan tahapan membaca pada siswa kelas I,II, dan III. Pada tahap membaca permulaan, anak diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dari A sampai Z. Huruf-huruf tersebut perlu dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya. Setelah anak diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dan melafalkannya, anak dapat diperkenalkan cara membaca suku kata, kata, dan kalimat. Anak perlu diperkenalkan untuk merangkaikan huruf-huruf yang telah dilafalkannya agar dapat membentuk suku kata, kata, dan kalimat. Setelah itu, anak diperkenalkan dengan kalimat pendek. Kemudian jika anak sudah mampu membaca kalimat pendek, anak perlu dilatih membaca kalimat lengkap yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MATERI HARGA DIRI KELAS III TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI SISWA GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

1 7 143

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS V DI SD INKLUSI KOTA TEGAL

3 60 226

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI 1 SANDEN KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL.

1 5 107

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SD KRATON YOGYAKARTA.

8 53 89

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR GULING KE DEPAN SISWA KELAS IV SD NEGERI EX GUGUS KREATIF KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 83

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENJASKES AKTIVITAS LUAR KELAS SD GUGUS 5 DAN 6 KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO.

0 0 103

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75