meningkat jika objek yang diamati merupakan objek yang terstruktur. Individu FI mampu untuk membuat objek yang terstruktur menjadi tidak terstruktur. Individu
FI cenderung sulit untuk memecahkan masalah sosial karena objek sosial merupakan objek yang rumit dan kurang terstruktur. Individu FI mampu
memecahkan tugas-tugas yang kompleks, memerlukan pembedaan-pembedaan, dan analitis.
Sedangkan individu yang mempunyai gaya kognitif FD akan menerima sesuatu secara global sebagaimana bentuk keseluruhan dan kemampuan ini akan
tampak sangat kuat jika objek yang diamati merupakan objek yang kurang terstruktur. Individu FD mengalami kesukaran untuk membuat objek yang
terstruktur menjadi tidak terstruktur namun tidak kesulitan dalam memecahkan masalah sosial. Dalam orientasi sosial cenderung perseptif dan peka.
Ada beberapa macam alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi gaya kognitif. Crozier 1997: 11 mengatakan bahwa perbedaan gaya kognitif FI
dan FD dapat diteliti menggunakan alat ukur EFT Embedded Figures Test atau RFT Rod-and-Frame Test. Witkin 1973: 6 mengembangkan EFT ini menjadi
GEFT Group Embeded Figure Test. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes GEFT.
2.1.3 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran MMP
Menurut Suprijono 2009: 45 model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat dikatakan pula sebagai susunan pola yang digunakan untuk penyusunan
kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Trianto 2010: 51 mengatakan model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Menurut
Trianto 2010: 52 fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Menurut Suyitno 2011: 26 model pembelajaran adalah suatu tindakan pembelajaran yang mengikuti pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu
sintaks, yang harus diterapkan guru agar kompetensi atau tujuan belajar yang diharapkan akan tercapai dengan cepat, efektif dan efisien. Suatu kegiatan
pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika: 1 ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya; 2 ada tujuan yang ingin dicapai; 3 ada urutan tingkah
laku yang spesifik ada sintaksnya; dan 4 ada lingkungan yang perlu diciptakan agar tindakankegiatan pembelajaran tersebut berlangsung secara efektif.
Menerapkan suatu model pembelajaran yang tepat dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berperan aktif dalam mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimilikinya. Alba et al 2014: 108 mengemukakan bahwa salah satu model pembelajaran yang memberi peluang bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP. Menurut Slavin Lake 2007: 31 MMP
adalah suatu model pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru secara
efektif dalam menggunakan latihan-latihan agar guru dapat membantu meningkatkan pencapaian siswa dalam belajar. Good Grouws 1979: 357
menyatakan bahwa model pembelajaran MMP difokuskan untuk meningkatkan pencapaian siswa dalam belajar melalui daily review, development, seatwork,
homework assignment, dan special reviews yang diberikan oleh guru. Menurut Krismanto 2003: 11 MMP merupakan salah satu model yang
terstruktur seperti halnya Struktur Pengajaran Matematika SPM. Krismanto 2003: 9 menyebutkan bahwa SPM meliputi:
a. Pendahuluan, meliputi apersepsi atau revisi, motivasi, dan introduksi
b. Pengembangan meliputi pembelajaran konsep atau prinsip
c. Penerapan meliputi pelatihan penggunaan konsep atau prinsip, pengembangan
skill, evaluasi. d.
Penutup meliputi penyusunan rangkuman dan penugasan.
2.1.3.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran MMP