Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

digunakan untuk menguji kemampuan pemecahan masalah siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan lampiran 37.

3.7.3 Daya Pembeda

Menurut Arifin 2012: 145, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji daya pembeda adalah sebagai berikut. a. Menghitung jumlah skor total tiap siswa. b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil. c. Menetapkan 27 skor terbesar sebagai kelompok atas dan 27 skor terkecil sebagai kelompok bawah. d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah. e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus: ̅ ̅ ............................................................................ 3.5 Keterangan: : Daya Pembeda ̅ : rata-rata kelompok atas ̅ : rata-rata kelompok bawah Tabel 3.3 Kategori Daya Pembeda Daya Pembeda DP Klasifikasi DP ≥ 0,40 Sangat baik 0,30 ≤ DP 0,40 Baik 0,20 ≤ DP 0,30 Cukup DP 0,20 Kurang Baik Arifin, 2012: 146 Analisis daya pembeda dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016. Setelah dilakukan analisis daya beda instrument tes uji coba, dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Nomor Soal Daya Beda Kriteria 1 0,45 Sangat Baik 2 0,12 Kurang Baik 3 0,33 Baik 4 0,52 Sangat Baik 5 0,43 Sangat Baik 6 0,29 Baik 7 0,41 Sangat Baik 8 0,40 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 4, 5, 7, dan 8 diperoleh DP ≥ 0,40; untuk nomor 3 dan 6 diperoleh 0,30 ≤ DP 0,40; dan untuk nomor 2 diperoleh DP 0,20. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 4, 5, 7, dan 8 memiliki daya pembeda sangat baik. Soal nomor 3 dan 6 memiliki daya pembeda baik dan soal nomor 2 memiliki daya pembeda kurang baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan lampiran 38.

3.7.4 Tingkat Kesukaran

Menurut Arifin 2012:147, tingkat kesukaran soal TK adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran soal uraian adalah sebagai berikut. .................................................................... 3.6 dengan, .................. 3.7 Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Nilai Tingkat Kesukaran TK Kriteria 0,00 ≤ TK 0,31 Sukar 0,31 ≤ TK 0,71 Sedang 0,71 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah Arifin, 2012: 147-148 Analisis tingkat kesukaran dilakukan dengan program Microsoft Excel 2016. Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba dalam penelitian, diperoleh tingkat kesukaran butir soal uji coba yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba Butir Soal TK Kriteria 1 0,54 Sedang 2 0,95 Mudah 3 0,81 Mudah 4 0,64 Sedang 5 0,64 Sedang 6 0,86 Mudah 7 0,30 Sukar 8 0,73 Mudah Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 2, 3, 6 dan 8 diperoleh 0,71 ≤ TK ≤ 1,00; untuk soal nomor 1, 4, dan 5 diperoleh 0,31 ≤ DP 0,71; dan untuk soal nomor 7 diperoleh 0,00 ≤ TK 0,31. Jadi dapat disimpulkan untuk soal nomor 2, 3, 6, dan 8 memiliki tingkat kesukaran mudah. Soal nomor 1, 4, dan 5 memiliki tingkat kesukaran sedang, dan soal nomor 7 memiliki tingkat kesukaran sukar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan lampiran 39.

3.7.5 Penentuan Instrumen Tes

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MELALUI MODEL SSCS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII SKRIPSI

8 111 483

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII

7 60 285

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII

3 45 466

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT ( MMP ) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN CILACAP

0 0 108

KONTRIBUSI MODEL PEMBELAJARAN Kontribusi Model Pembelajaran Realistic Mathematics Educations Dan Missouri Mathematics Project Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa.

0 1 15

PENDAHULUAN Kontribusi Model Pembelajaran Realistic Mathematics Educations Dan Missouri Mathematics Project Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa.

0 1 7

KONTRIBUSI MODEL PEMBELAJARAN Kontribusi Model Pembelajaran Realistic Mathematics Educations Dan Missouri Mathematics Project Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa.

0 1 12

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU

3 8 146

MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

0 0 13

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERDASARKAN GAYA BELAJAR KOLB - UMBY repository

1 4 25