membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan masalah atas suatu masalah.
Berdasarkan pendapar beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan
materi melalui kerja secara berklompok atau beberapa orang yang berunding membahasa suatu topik.
2.1.9.2 Prinsip Diskusi
Berikut beberapa prinsip diskusi menurut Nurdiansyah 2012 : a.
Melibatkan lebih dari 2 orang siswa b.
Berlangsung secar informasl, artinya anggota kelompok dapat mendengar, melihat, dan berkomunikasi dengan anggota kelompok
secara bebas dan langsung c.
Memiliki tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerjasama utnuk mencapainya
d. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju
kepada tercapainya tujuan kelompok Berbeda dengan menurut Albana 2014 menyampaikan bahwa
prinsip diskusi sebagai berikut: a
Kelengkapan: -
Pemimpin diskusi yang merupakan salah sau siswa atau guru sebagai pemimpin diskusi
- Menentukan penulis
- Peserta diskusi
b Tata tertib diskusi:
- Guru memimpin jalannya diskusi
- Guru menjelaskan proses diskusi dan bahan untuk berdiskusi
- Pserta yang berbicara harus meminta ijin
- Semua pembicara harus sopan
- Semua peserta harus menjaga keteriban diskusi
- Semua peserta harus patuh terhadap tata tertib
c Pelaksanaan diskusi
- Guru menjelaskan topic diskusi
- Guru menjelaskan syarat dan tugas diskusi
- Guru menjelaskan cara dan jalannya diskusi dengan baik
- Membagi kelompok
- Setiap kelompok membentuk kelengkapan diskusi
- Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan guru mengawasi
- Guru menilai hasil diskusi
2.1.9.3 Macam-Macam jenis diskusi
Menururt Roestiyah 2008, diskusi dibedakan menjadi: a.
Whole group Suatu diskusi yang anggota kelompoknya tidak lebih dari 15 orang
b. Buzz Group
Satu kelompok besar dibagi menjadi 2-8 kelompok yang lebih kecil jika dierlukan kelompok kecil ini diminta melaporkan hasil diskusi
pada kelompok besar
c. Panel
Satu kelompok kecil antara 3-6 orang mendiskusikan suatu objek tertentu, mereka dududk melingkar dan dihadapkan pada suatu
kelompok besar lainnya. Anggota kelompok besar ini dapat diundang untuk tururt berpartisipasi. Yang harus dipersiapkan bila
akan melaksanakan yaitu topik diskusi yang menarik dan actual, dan moderator dalam memimpin jalannya diskusi.
d. Symposium
Teknik ini menyerupai diskusi panel, hanya sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium harus menyiapkan prasarana enurut
pandangannya sendiri terlebih dahulu. Tujuan diskusi ini yaitu untuk mendorong daya pikir anggota kelompok besar agar mau turut
berpartisipasi memecahkan atau membahasa suatu masalah. e.
Caologium Merupakan cara berdiskusi yang dijalankan beberapa orang dengan
berpendapat, menjawab pertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato.
f. Informal-debate
Diskusi ini dilakukan dengan membagi kelompok menjadi dua yang sama
kuat dan
jumlahnya seimbang.
Kedua kelompok
mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan dengan baik, menggunakan banyak peraturan, sehingga jalannya perdebatan lebih
bebas. Isu yang diperdebatkan masalah yang terjadi di masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis diskusi dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah anggota kelompok dan bentuk
atau tata cara diskusi yang dilakukan serta memiliki tujuan yang berbeda- beda.
2.1.9.4 Keunggulan dan Kelemahan Diskusi Kelompok