Analisis Keefektifan Diskusi Analisis Hasil Wawancara

perubahan tersebut disebabkan oleh kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar.

4.2.4 Analisis Keefektifan Diskusi

Diskusi merupakan suatu proses yang teratur melibatkan kelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Oleh karena itu perlu adanya pengukuran keefektifan diskusi peserta didik Hasiboen dan Moedjono, 1986:94. Berdarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan diskusi yang dilakukan oleh beberapa Sekolah dasar di Kecamatan Candisari dapat disimpulkan telah melakukan diskusi yang efektif bagi peserta didik. hal ini dapat dilihat dari perolehan skor yang terkelompok dalam skala “baik”. Dengan skor tertinggi 117 pada SD Jatingaleh 01 dengan kelompok katagori baik dan perolehan skor terendah 102 yang tekelompok pada golongan baik pula. Tingakt keefektifan diskusi dapat mempengaruhi hasil belajar. Data yang ditemukan peneliti menunjukkan hasil diskusi pada Sekolah yang memiliki tingkat keefektifan diskusi tinggi memiliki rata-rata hasil diskusi yang baik dan mencapai ketuntasan.

4.2.5 Analisis Hasil Wawancara

Berdasarkan teori Skiner yang disebut dengan teori S-O-R atau Stimulus-Organisme-Respon yang membagi perilaku menjadi dua yaitu perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Skinner menjelaskan bahwa perilaku tertutup respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, presepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum diamati secara jelas oleh orang lain. Dan perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan yang mudah diamati atau dilihat oleh orang lain. Data lapangan yang didapatkan dari hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa dalam merespon pembelajaran PKn siswa melakukan perilaku yang berbeda-beda. Sesuai dengan teori Skinner bahwa perilaku siswa yang ditnukkan pada setiap sekolah terdapat perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku tertutup siswa ditandai dengan siswa tidak merespon pertanyaan guru, siswa malu untuk bertanya dan siswa cenderung pendiam saat pembelajaran. Dan perilaku terbuka yang ditunjukkan oleh siswa ditandai dengan siswa aktif merespon apresepsi guru, siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik, dan siswa antusias mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa sekolah di kecamatan Candisari sering menggunakan metode diskusi. Dalam pelaksanaan di lapangan metode diskusi yang dilakukan di setiap sekolah berbeda-beda. Diskusi dilakukan pada matapelajaran PKn dengan materi inti mengenai misi kebudayaan dan globalisasi. Pada materi misi kebudayaan, lembar diskusi mengacu pada analisis siswa terhadap jenis budaya Indonesia dan cara melestarikan budaya. Pada ateri diskusi globalisasi lebih menekankan pada analisis siswa tentang cara menanggapi kebudayaan asing. Diskusi yang dilakukan ini disesuaikan dengan tujuan akhir pembelajaran PKn dengan cara memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Hal tersebut sesuai denga teori yang dinyatakan oleh Subroto 2002:179, bahwa diskusi kelompok adalah suatu percakapan ilmiah beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban atau kebenaran atas suatu masalah. Pengguaan metode diskusi ini memiliki keunggulan, berdasarkan keterangan guru melalui diskusi hasil pembelajaran PKN dapat mencapai batas ketuntasan sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

4.2.6 Dampak Akademis Diskusi