Faktor yang mempengaruhi belajar

Pengetahuan adalah apa yang dibuat, apa yang diketahui, dan konvertibel sat terhadap lainnya. Menurut Suprijono 2009:30 Pengetahuan menurut teori kontruktivisme bersifat objektif. Pengetahuan tidak tunggal dan bersifat plural. Semua pengetahuan adalah hasil kontruksi dari kegiatan atau tindakan sesorang. Pengetahuan ilmiah berevolusi, berubah dari waktu ke waktu. Pemikiran ilmiah adalah sementara, tidak statis dan merupakan proses. Setiap pengetahuan mengaindaikan suatuinteraksi dengan pengalaman. Menurut teori konstruktivisme, belajar sebagai proses operatif, bukan figurative. Belajar operatif adalah belajar memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Konstuktivisme menekankan pada belajar autentik yang merupakan proes interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpilkan bahwa teori belajar digolongkan menjadi teori behavior yang menekankan pada aspek perilaku, teori konitif yang menekankan aspek pengetahuan

2.1.6.2 Faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Slameto 2013:54-60 faktor yang mempengaruhi belajar yairu faktor intern dan ekstern. Faktor intrn adalah faktor dalam diri individu yang sedang belajar dan ekstern adalah faktor yang diluar individu. a. Faktor Intern meliputi: a Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan, kelainan- kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. b Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau disuahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. c Faktor Psikologis  Inteligensi Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat ineligensi yang rendah.  Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.  Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus- menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi, berbeda degan perhatian, karena perhatian sifatnya hanya sementara.  Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.  Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian. Motif-motif di atas juga dapat ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang jugs dipengaruhi oleh keadaabn lingkungan.  Kematangan Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihna-latihan dan pelajaran.  Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. d Faktor kelelahan Kelelahan seseorang sulit dibedakan namun digolongkan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat adanya kelesuan dan kebosanan kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing- pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi. b. Faktor Ekstern a Faktor Keluarga Pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi ssiwa dengan ssiwa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Berdasarkan uarain diatas dapat disimpulkan bahwa faktor intern yang berasal dam dii siswa dan ekstern yang berasal dari lingkungan sekitar ssiwa dapat mempengaruhi belajar anak.

2.1.6.3 Hasil Belajar