Indikator Keberhasilan Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan
No Tindakan
Kondisi Siswa
3. Diskusi kelompok
dalam pembuatan peta konsep
Masing-masing anggota kelompok berdiskusi untuk
menentukan proposisi dan kata penghubung peta
konsep
Beberapa siswa mengeluarkan idependapat
mengenai proposisi dan bentuk peta konsep yang
harus dibuat oleh kelompoknya
Beberapa siswa pasif dan belum terbiasa belajar
secara berkelompok 4.
Diskusi kelas mengenai peta konsep
yang telah dibuat oleh perwakilan kelompok
Dua kelompok mempresentasikan peta
konsep yang telah dibuat di papan tulis
Setiap kelompok antusias untuk memberi masukan
dan saran terhadap peta konsep yang telah dibuat di
papan tulis
Terdapat perbedaan peta konsep yang dibuat oleh
beberapa kelompok
Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep pada penelitian siklus I ini memiliki beberapa tahapan yaitu
pembentukan kelompok, pembuatan peta konsep oleh masing- masing kelompok, diskusi kelompok dalam pembuatan peta konsep
dan diskusi kelas mengenai peta konsep yang telah dibuat oleh perwakilan kelompok.
Konsep yang diajarkan pada siklus I adalah mengenai jaringan tumbuhan yang mencakup jaringan meristem dan jaringan dewasa
pada tumbuhan. Setelah guru menjelaskan materi jaringan tumbuhan secara umum dengan menggunakan peta konsep, guru
memerintahkan setiap kelompok untuk membuat peta konsep
secara berkelompok berdasarkan handout yang diberikan guru dan buku materi sebagai bahan acuan untuk membuat peta konsep.
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I, diantaranya siswa dibentuk secara
berkelompok dan dalam setiap kelompok terdapat satu atau beberapa siswa yang berkategori pandai sehingga diharapkan dapat
membantu siswa yang kurang pandai dalam kelompoknya. Pada siklus I ditemukan beberapa kendala yang dihadapi
beberapa siswa ketika membuat peta konsep secara berkelomopok, diantaranya siswa tidak membaca handout yang diberikan guru
dengan seksama, akibatnya siswa kesulitan menemukan kata-kata penting dari suatu konsep untuk dijadikan proposisi peta konsep.
Selain itu juga siswa belum sepenuhnya mengerti bagaimana membuat peta konsep yang benar, sehingga pada saat diskusi dalam
kelompok, beberapa siswa bertanya kepada guru mengenai penyusunan peta konsep. Hal ini dikarenakan siswa yang belum
terbiasa membuat peta konsep mengenai materi pelajaran. Setiap kelompok membuat peta konsep dan menentukan
sendiri proposisi-proposisi serta kata hubung yang digunakan untuk menyusun peta konsep. Beberapa siswa tampak aktif dalam
mengemukakan ide tau gagasan mengenai proposisi maupun kata hubung, namun beberapa siswa lainnya masih tampak pasif,
dikarenakan siswa disusun dalam bentuk kelompok, sehingga masih terdapat siswa yang tidak bekerjasama dengan anggota
kelompoknya dalam pembuatan peta konsep. Pada siklus I setelah setiap kelompok menyelesaikan peta
konsep, kemudian guru meminta perwakilan 2 kelompok untuk mempresentasikan peta konsep yang telah dibuatnya di depan
kelompok lain dan dituliskan di papan tulis. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau merevisi
peta konsep yang telah ditulis oleh kelompok presentasi. Setelah itu