Uji Validitas Uji Reliabilitas

3. Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus. 61 P = JS B Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal: 0,00 – 0,30 = sukar 0,30 – 0,70 = sedang 0,70 – 1,00 = mudah Berdasarkan tingkat kesukaran yang telah disesuaikan dengan r tabel, didapatkan tingkat kesukaran instrument penelitian pada siklus I dan II sebagai berikut: 62 Tabel 3.6. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Jenis Tes Persentase Soal Sukar Sedang Mudah Tes kemampuan tes kognitif siswa pada siklus I 27 70 3 Tes kemampuan tes kognitif siswa pada siklus II 27 70 3 61 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, h. 208. 62 Lampiran 5, h.82 dan lampiran 8, h.86

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menghitung persentase miskonsepsi siswa digunakan rumus sebagai berikut 63 : = jumlah miskonsepsi x 100 Total Sedangkan untuk menghitung peningkatan penguasaan konsep siswa diperoleh dari rata-rata indeks Gain. Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks Gain menurut Meltzer adalah: 64 N- Gain = skor postest – skor pretest skor ideal – skor pretest dengan kategori perolehan: 65 G – tinggi = nilai g 0,70 G – sedang = nilai 0,70 g 0,30 G– rendah = g 0,3 Untuk lebih memastikan kembali terhadap hipotesis tindakan apakah terdapat peningkatan hasil belajar atau tidak setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan peta konsep, maka dari nilai Gain siswa yang telah diperoleh dihitung kembali dengan uji statistik. Pengujian statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon atau uji peringkat bertanda adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji dua sampel yang berhubungan atau berkolerasi. Uji ini digunakan baik untuk data yang diperoleh melalui 63 Fika Damayanti, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Jigsaw sebagai Upaya Mengatasi Miskonsepsi Siswa Terhadap Konsep Sel, Skripsi, Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN, 2008, h.66 64 David E. Meltezer, The Relationship between Mathematic Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores dari www.physyceducation.netdocsaddenum-on-normalized diakses pada 11-10-2010 65 Richard R. Hake, Analyzing ChangeGain Scores, American Educational Research Association’s Division, Measurrement and Research Methodology, 1999, h. 1 pengukuran beruntun maupun subjek berpasangan. 66 Rumus uji Wilcoxon yang digunakan yaitu: 67 z = J − J ̅ N N + 1 2N + 1 24

K. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami peningkatan hasil belajar terhadap konsep jaringan dan organ tumbuhan apabila mencapai indikator sebagai berikut: 1. Miskonsepsi siswa berkurang minimal 40 2. Tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 70

L. Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan

Apabila setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi pengurangan miskonsepsi siswa maka akan ditindaklanjuti dengan tindakan kedua siklus II. 66 Ruseffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP Bandung Press, 1998, h.402 67 Ibid., h.403