Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui skor penilaian rubrik peta  konsep pada  siklus  II  mengalami  peningkatan.  Rata-rata  skor
peta konsep siswa pada siklus II  ini sebesar 6,02 dan sebanyak 10 siswa  mendapat  skor  di  atas  rata-rata.    Peningkatan  skor  peta
konsep pada siklus II  ini dikarenakan  siswa  sudah memahami dan terbiasa  dengan  pembelajaran  peta  konsep.    Pembelajaran  dengan
peta konsep juga dilakukan siswa pada bidang studi pelajaran yang lain.
d. Hasil Penguasaan Konsep Siklus II
Sedangkan untuk mengetahui tingkat efektifitas tindakan  yang telah dilakukan pada penelitian tindakan  kelas siklus II maka data
skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan N-Gain terhadap skor  rerata  tes  awal  dan  tes  akhir  kemampuan  pemahaman  siswa.
Adapun hasil N-Gain tersebut adalah sebagai berikut:
72
Tabel 4.11. Hasil N-Gain Pretest dan Posttest Siklus II
Pretest Posttest
N-Gain Rata-rata
siswa
41,5 83,57692
0,7168 Tabel 4.12. Persentase N-Gain pada Siklus II
Kriteria Siklus II
Tinggi
65
Sedang 35
Rendah
-
Berdasarkan  tabel  4.11  di  atas  dapat  diketahui  tingkat penguasaan  konsep  siswa  pada  siklus  II.  Hasil  pretest  siklus  I
didapatkan  rata-rata  penguasaan  konsep  siswa  41,5  dan  hasil posttest  didapatkan  rata-rata  penguasaan  konsep  siswa  83,58.
Besarnya peningkatan penguasaan  konsep secara  langsung tampak dari  rata-rata  N-Gain  siklus  II  sebesar  0,7168  atau  dibulatkan
72
Lampiran 25, h.184
menjadi  0,72  dengan  kategori  tinggi.  Sehingga  dapat  disimpulkan telah  terjadi  peningkatan  penguasaan  konsep  siswa  pada  siklus  II
dari hasil pretest ke posttest. Berdasarkan Tabel 4.12 mengenai persentase N-Gain siklus II
pada  siswa  diperoleh  keterangan  bahwa  35  berkategori  sedang dan 65 berkategori tinggi.
e. Refleksi
Proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  peta  konsep  pada siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang lebih baik dari suklus I.
Pada  siklus  II  ini  konsep  yang  dibahas  adalah  organ  tumbuhan. Jika  pada  siklus  I  siswa  dibentuk  dalam  bentuk  kelompok,  pada
siklus II ini siswa dibentuk dalam pasangan. Ketika siswa dibentuk dalam kelompok, beberapa siswa masih pasif dan tidak turut serta
dalam  pembuatan  peta  konsep.  Namun  ketika  siswa  dibentuk dalam  pasangan,  setiap  siswa  aktif  turut  serta  membuat  peta
konsep. Sebagai  perbaikan  dari  siklus  I,  pada  siklus  II  ini  setiap
pasangan diberikan potongan gambar mengenai jaringan atau organ tumbuhan.  Potongan  gambar  tersebut  dicantumkan  siswa  di  peta
konsep  yang  mereka  buat.  Dari  potongan  gambar  tersebut  siswa dapat  mengetahui  bentuk  jaringan  yang  mereka  pelajari  dan
hubungannya dengan jaringan lain pada tumbuhan. Selain itu juga guru  dapat  mengetahui  miskonsepsi  siswa  berdasarkan  potongan
gambar yang mereka cantumkan di peta konsep. Tidak  terdapat  banyak  kendala  yang  dihadapi  pada  siklus  II
ini, dikarenakan setiap siswa sudah terbiasa menentukan proposisi untuk  peta  konsep  yang  akan  dibuatnya.  Pada  siklus  II  ini,  setiap
siswa  membaca  handout  yang  diberikan  guru  dengan  seksama, sehingga  siswa  mudah  menentukan  kata-kata  penting  untuk
dijadikan proposisi peta konsep. Selain itu juga setiap setiap siswa