Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan

Yustini Yusuf, dkk, dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Biologi melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa kelas II4, SMP Negeri 2 Pekan Baru, diperoleh hasil penelitian yaitu terjadi peningkatan persentase aktifitas yaitu 72,40 baik siklus I menjadi 81,05 bak sekali pada siklus II dan rata-rata hasil belajar siswa pada sistem pencernaan yaitu 79,18 tinggi dan pada sistem pernafasan 84,04.

E. Kerangka Pikir

Biologi berisi konsep-konsep yang saling berhubungan dan kompleks. Namun kebanyakan guru mengajarkan konsep-konsep biologi tersebut dengan metode ceramah dan hapalan, dan proses pembelajaran yang pasif sehingga banyak siswa yang belum memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam, selain itu juga guru tidak memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum menerima konsep yang baru, akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa. Dalam kehidupan sehari-hari siswa juga memiliki konsepsi-konsepsi yang berbeda-beda mengenai fenomena alam yang terjadi disekitarnya dan tidak jarang konsepsi yang terbentuk siswa ternyata berbeda dengan konsepsi-konsepsi para ilmuwan. Peristiwa ini juga mengakibatkan miskonsepsi pada siswa. Miskonsepsi didefinisikan sebagai konsepsi siswa yang tidak cocok dengan konsepsi yang benar, hanya dapat ditemukan dalam kasus-kasus tertentu dan tidak berlaku untuk kasus-kasus lainnya serta tidak dapat digeneralisasikan. Miskonsepsi ini dapat muncul pada diri siswa berasal dari pengalaman sehari-hari ketika berinteraksi dengan alam sekitarnya. Dalam menangani miskonsepsi siswa, kiranya perlu diketahui lebih dahulu konsep-konsep alternatif apa saja yang dimiliki siswa dan darimana mereka mendapatkan konsep tersebut. Diperlukan cara-cara mengidentifikasi atau mendeteksi salah konsep tersebut, yaitu melalui peta konsep. Peta konsep merupakan suatu alat skematis untuk merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi. Peta konsep disusun secara hirarki, konsep esensial akan berada pada bagian atas peta. Miskonsepsi dapat diidentifikasi dengan melihat hubungan antara dua konsep tersebut benar atau tidak. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak adanya hubungan yang lengkap antar konsep.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penggunaan peta konsep dalam pembelajaran biologi dapat mengurangi miskonsepsi siswa kelas XI MAN 10 Jakarta. Konsep biologi Salah konsep miskonsepsi Peta konsep Konsep menjadi benar Perbaikan konsep Pembelajaran biologi yang tidak memperhatikan prakonsepsi Bagan 2.1. Kerangka Pikir Konsepsi yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmuwan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri MAN 10 yang berlokasi di Jl. Joglo Baru No.77 Kecamatan Kembangan Jakarta- Barat. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2010 pada semester ganjil tahun ajaran 20102011.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yaitu suatu pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi. 49 PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuh kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. 50 PTK juga dapat diartikan sebagai upaya yang ditujukkan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memeahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. 51 Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut: 52 Tahap I: Perencanaan tindakan planning Tahap II: Pelaksanaan tindakan acting Tahap III: Pengamatan observing Tahap IV: Refleksi reflecting 49 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.9 50 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.3 51 E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, h.34 52 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan, h.16 38