secara berkelompok berdasarkan handout yang diberikan guru dan buku materi sebagai bahan acuan untuk membuat peta konsep.
Berdasarkan  Tabel  4.1  di  atas  dapat  dilihat  tahapan-tahapan yang  dilakukan  pada  siklus  I,  diantaranya  siswa  dibentuk  secara
berkelompok  dan  dalam  setiap  kelompok  terdapat  satu  atau beberapa siswa yang berkategori pandai sehingga diharapkan dapat
membantu siswa yang kurang pandai dalam kelompoknya. Pada  siklus  I  ditemukan  beberapa  kendala  yang  dihadapi
beberapa siswa ketika membuat peta konsep secara berkelomopok, diantaranya  siswa  tidak  membaca  handout  yang  diberikan  guru
dengan  seksama,  akibatnya  siswa  kesulitan  menemukan  kata-kata penting  dari  suatu  konsep  untuk  dijadikan  proposisi  peta  konsep.
Selain  itu  juga  siswa  belum  sepenuhnya  mengerti  bagaimana membuat peta konsep yang benar, sehingga pada saat diskusi dalam
kelompok,  beberapa  siswa  bertanya  kepada  guru  mengenai penyusunan  peta  konsep.  Hal  ini  dikarenakan  siswa  yang  belum
terbiasa membuat peta konsep mengenai materi pelajaran. Setiap  kelompok  membuat  peta  konsep  dan  menentukan
sendiri    proposisi-proposisi  serta  kata  hubung  yang  digunakan untuk  menyusun  peta  konsep.  Beberapa  siswa  tampak  aktif  dalam
mengemukakan  ide  tau  gagasan  mengenai  proposisi  maupun  kata hubung,  namun  beberapa  siswa  lainnya  masih  tampak  pasif,
dikarenakan  siswa  disusun  dalam  bentuk  kelompok,  sehingga masih  terdapat  siswa  yang  tidak  bekerjasama  dengan  anggota
kelompoknya dalam pembuatan peta konsep. Pada  siklus  I  setelah  setiap  kelompok  menyelesaikan  peta
konsep,  kemudian  guru  meminta  perwakilan  2  kelompok  untuk mempresentasikan  peta  konsep  yang  telah  dibuatnya  di  depan
kelompok  lain  dan  dituliskan  di  papan  tulis.  Guru  memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau merevisi
peta konsep yang telah ditulis oleh kelompok presentasi. Setelah itu
guru  membahas  peta  konsep  dan  meminta  siswa  untuk  mereview materi  sebagai  tindakan  utnuk  mengetahui  apakah  masih  terjadi
miskonsepsi pada siswa.
b. Miskonsepsi Siswa
1 Prakonsepsi Siswa pada Siklus I
Salah  satu  penyebab  miskonsepsi  pada  siswa  dan  terjadi secara  terus  menerus  adalah  guru  yang  tidak  memperhatikan
prakonsepsi  awal  siswa.  Setiap  siswa  memiliki  prakonsepsi yang  berbeda-beda,  sehingga  perlu  bagi  guru  untuk
mengetahui prakonsepsi
tersebut sebelum
memulai pembelajaran. Sebelum peneliti menerapkan peta konsep pada
pembelajaran  sebagai  upaya  mengurangi  miskonsepsi  pada siswa, terlebih dahulu peneliti melakukan tanya jawab dengan
siswa  mengenai  materi  yang  akan  dibahas.  Hal  ini  bertujuan agar  peneliti  mengetahui  prakonsepsi  siswa  dan  konsep  apa
saja yang masih menjadi miskonsepsi pada siswa. Berikut ini konsep-konsep yang menjadi miskonsepsi siswa
sebelum pembelajaran dengan menggunakan peta konsep yang terdapat pada tabel 4.2:
Tabel 4.2. Miskonsepsi Siswa pada Siklus I
No Miskonsepsi
Seharusnya
1. Tumbuhan  hanya  terdiri
dari satu
macam jaringan
Jaringan  tumbuhan  terdiri dari  jaringan  meristem  dan
jaringan dewasa 2.
Setiap  jaringan  pada tumbuhan
memiliki struktur dan fungsi  yang
sama Jaringan  pada  tumbuhan
terbagi  menjadi  jaringan dewasa
dan jaringan
meristem.  Jaringan  dewasa terbagi  menjadi  beberapa
jaringan yang
memilki struktur  dan  fungsi  yang
berbeda 3.
Jaringan meristem
terletak di
seluruh bagian tumbuhan
Jaringan  meristem  terletak di  ujung  pangkal  akar  dan
batang
No Miskonsepsi
Seharusnya
4. Jaringan
epidermis membantu  menyokong
tumbuhan sehingga
tumbuhan menjadi tegak Jaringan  yang  menyokong
tumbuhan  sehingga  tumbuh tegak
adalah jaringan
penyokong  yang  terdiri  dari jaringan
sklerenkim dan
kolenkim 5.
Sel  kipas  pada  tanaman Bambu  merupakan  kulit
Bambu  yang  sudah  tua dan mengelupas
Sel  kipas  pada  tanaman Bambu
merupakan modifikasi
jaringan epidermis
6. Fotosintesis  terjadi  di
jaringan epidermis Fotosintesis
terjadi di
jaringan parenkim asimilasi 7.
Jaringan xylem
mengangkut hasil
fotosintesis Jaringan  xylem  berfungsi
mengangkut  air,  zat  hara, dan  mineral  dari  akar  ke
daun
8.   Jaringan floem
mengangkut mineral
dari tanah Jaringan  floem  berfungsi
mengangkut hasil
fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan
9. Tempurung
kelapa merupakan
kumpulan jaringan epidermis
Tempurung kelapa
merupakan jaringan sklereid yang
termasuk jaringan
penyokong Berdasarkan  prakonsepsi  yang  dimiliki  siswa,  guru  dapat
menentukan  langkah-langkah  perbaikan  dalam  pembelajaran dan memfokuskan konsep yang menjadi miskonsepsi siswa.
2 Miskonsepsi Siswa pada Pretest dan Posttest Siklus I
Berdasarkan  hasil  penelitian  diperoleh  data  pretest  dan posttest  yang  berupa  jumlah  miskonsepsi  siswa  dari  17  butir
soal  pilihan  ganda  pada  siklus  I.  Berikut  ini  adalah  jumlah miskonsepsi  siswa  dari  data  pretest  dan  posttest  pada  siklus I
yang terdapat pada Tabel 4.3: Tabel 4.3. Jumlah Miskonsepsi Siswa pada
Pretest  dan Posttest Siklus I
Siswa Pretest
Posttest Min -
1 11
5
6
Siswa Pretest
Posttest Min -
2 10
3
7
3 10
3
7
4 9
3
6
5
12 5
7
6 13
4
9
7
9 4
5
8 12
8
4
9 12
4
8
10 10
2
8
11 10
3
7
12
9 2
6
13 11
4
7
14
10 3
7
15 11
2
9
16
10 2
8
17 11
6
5
18 11
4
7
19 10
7
3
20
10 5
5
21
8 3
5
22 13
8
5
23
11 7
4
24 13
7
9
25 10
5
5
26 13
5
8 63
25,8 37,2
Keterangan: Min - = pengurangan miskonsepsi dari pretest ke
posttest Berdasarkan  Tabel  4.3  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  hasil
pretest  dan  posttest  pada  siklus  I  menunjukkan  adanya pengurangan miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada pretest
sebesar  63  berkurang  sebesar  37,2  menjadi  25,8  pada posttest.    Namun  hasil  tes  akhir  posttest  yang  dilaksanakan
belum  memenuhi  pengurangan  miskonsepsi  yang  diharapkan yaitu sebesar 40. Pengurangan miskonsepsi pada siklus I ini
hanya  sebesar  37,2.  Selain  itu  juga  masih  terdapat  siswa yang memiliki nilai dibawah nilai KKM 70.