Pengaruh Pelatihan Terhadap Keaktifan Kader

Dalam penelitian ini dari karakteristik kader, yang diduga mempunyai pengaruh terhadap keaktifan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu adalah; umur, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, sikap, dan motivasi. Hasil uji regresi linier berganda dari enam variabel karakteristik kader tersebut, hanya sikap mempunyai pengaruh yang sangat dominant terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu yaitu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan, di mana nilai p = 0.000 p g 0,05. Variabel motivasi p = 0.009, disusul variabel umur p = 0.259 , pendidikan p = 0.621 , status perkawinan p = 0.135, pekerjaan p = 0.612 tidak berpengaruh terhadap keaktifan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu.

5.7. Pengaruh Pelatihan Terhadap Keaktifan Kader

Menurut Moekidjat 1981, pelatihan berguna untuk mengembangkan keahlian, meningkatkan keterampilan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif. Mengembangkan pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan secara rasional, mengembangkan sikap untuk menumbuhkan kerjasama dengan pekerja dan pemimpin Hasil penelitian berdasarkan pelatihan menunjukan bahwa relatif sama persentase antara yang ada mendapat pelatihan dengan yang tidak mendapat pelatihan, yakni berkisar 50.0 responden pada kelompok yang ada mendapat pelatihan teknis posyandu dari petugas kesehatan, dan 50,0 responden yang tidak mendapat pelatihan. Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 Hasil analisa statistik dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai p = 0,134 p g 0,05 dapat diartikan bahwa pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rulyana 2007, di Kecamatan Medan Barat juga menunjukan bahwa pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Nurhayati 1997, dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa dengan pelatihan yang baik belum tentu dapat berpengaruh terhadap perilaku kader dalam meningkatkan keaktifan pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diartikan bahwa di Kecamatan Samadua responden yang mendapat pelatihan masih belum memadai dalam mengatasi berbagai permasalahan di posyandu, oleh sebab itu untuk membantu mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pelatihan kepada kader secara bergilir dan terstruktur mengenai tugas dan fungsinya masing-masing dalam hal penimbangan, pencatatan, pemberian imunisasi dan PMT balita di posyandu.

5.8. Pengaruh Dukungan Terhadap Keaktifan Kader