Pengaruh Struktur Terhadap Keaktifan Kader

teori De Santis, dkk 1996, dan Daravino 1990 menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan dari lingkungan kerjanya, ciri pekerjaan dan jenis pekerjaannya.

5.9. Pengaruh Struktur Terhadap Keaktifan Kader

Hasil penelitian berdasarkan struktur pada Tabel 4.13 menunjukkan 56,9 responden perlu ada seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota pada setiap posyandu, sedangkan 58,3 responden tidak perlu ketua dan sekretaris di posyandu, hal ini dapat diartikan bahwa struktur posyandu tidak mempunyai pengaruh yang berarti pada kegiatan posyandu, tentu saja tanpa adanya struktur biasanya kegiatan posyandu juga dapat berjalan secara alami dan tradisional di masyarakat seperti bisa. Hal ini tidak sejalan dengan teori Riduwan 2005, menyatakan struktur pada dasarnya memegang peranan penting dan merupakan ciri organisasi untuk mengendalikan atau membedakan semua bagiannya, mengatur dalam pembagian tugas yang sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Adanya struktur akan memudahkan organisasi dalam mengendalikan perilaku para pegawai, artinya kader tidak mampu membuat pilihan yang mutlak dan bebas dalam melakukan sesuatu pekerjaannya dan cara mengerjakannya. Disamping itu struktur juga mempengaruhi perilaku dan fungsi kegiatan di dalam organisasi. Dengan demikian untuk dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi organisasi posyandu, diperlukan keputusan yang sarat dengan mendesain struktur organisasi posyandu. Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 Hasil analisa statistik dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai p = 0,178 p g 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa variabel struktur organisasi posyandu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Berdasarkan pernyataan di atas dapat digambarkan bahwa di Kecamaan Samadua Kabupaten Aceh Selatan beberapa kader posyandu kurang memahami tentang arti pentingnya sebuah struktur pada posyandu, di mana sebanyak 58,3 kader tidak memerlukan ketua dan sekretaris dalam mengelola kegiatan posyandu.

5.10 Keaktifan Kader Posyandu