Pengaruh Umur Terhadap Keaktifan Kader

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Umur Terhadap Keaktifan Kader

Umur merupakan lamanya waktu perjalanan hidup seseorang makluk hidup yang dihitung mulai sejak lahir sampai batas waktu hidupnya. Tai et al 1998, menyatakan Karakteristik kader yang berkaitan dengan ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin, dan karakteristik sosial seperti pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, kedudukan atau jabatan dalam suatu organisasi, dan karakteristik personal dari karyawan seperti intelegensi, sikap, masa lalu, jenis kelamin, minat, umur, dan lama bekerja serta reaksi individu terhadap pekerjaannya berpengaruh terhadap keaktifan kerja karyawan pada suatu organisasi. Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi menunjukan bahwa terdapat variasi karakteristik responden berdasarkan kelompok umur, yaitu sebagian besar berkisar 58,3 responden yang berumur 21-30 tahun. Dapat diartikan bahwa usia muda tersebut tentunya banyak memberikan kontribusi semangat, motivasi, inovasi, banyak waktu luang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya membantu masyarakat pada pelaksanaan kegiatan posyandu di wilayah kerjanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Ulfa 2002, bahwa responden kader yang berusia muda lebih aktif yakni berkisari 73,8. Menurut Bahri 1991, Sumardilah 1995, dari penelitiannya menemukan bahwa ciri-ciri kader yang aktif sebaiknya berumur antara 25 – 34 76 Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 tahun, karena pada masa usia muda tersebut kader mempunyai motivasi yang positif, merasa lebih bertanggung jawab, dan inovatif dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Menurut Kartono 2006, pada masa muda yang diartikan sebagai kader mulai menemukan nilai-nilai hidup dalam dirinya, sehingga makin jelaslah pemahaman tentang keadaan dirinya, mulai bersikap kritis terhadap objek-objek di luar dirinya, ia mampu mengambil sintese antara tanggapan tentang dunia luar dengan dalam . Secara aktif dan objektif ia melibatkan diri dalam bermacam-macam kegiatan di dunia luar dalam masyarakat sekitarnya. Pada masa ini kader mulailah mekar sikap hidup yang kritis terhadap dunia sekitar, yang didukung oleh kemantapan kehidupan batinnya. Orang muda berusaha keras dalam melakukan adaptasi terhadap tuntutan lingkungan hidupnya, misalnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui kegiatan posyandu setiap bulan. Hasil analisa statistik dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel umur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader posyandu, dimana p = 0,259 g 0,05.

5.2. Pengaruh Pendidikan Terhadap Keaktifan Kader