Pengaruh Dukungan Terhadap Keaktifan Kader

Hasil analisa statistik dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai p = 0,134 p g 0,05 dapat diartikan bahwa pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rulyana 2007, di Kecamatan Medan Barat juga menunjukan bahwa pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Nurhayati 1997, dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa dengan pelatihan yang baik belum tentu dapat berpengaruh terhadap perilaku kader dalam meningkatkan keaktifan pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diartikan bahwa di Kecamatan Samadua responden yang mendapat pelatihan masih belum memadai dalam mengatasi berbagai permasalahan di posyandu, oleh sebab itu untuk membantu mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pelatihan kepada kader secara bergilir dan terstruktur mengenai tugas dan fungsinya masing-masing dalam hal penimbangan, pencatatan, pemberian imunisasi dan PMT balita di posyandu.

5.8. Pengaruh Dukungan Terhadap Keaktifan Kader

Menurut Martoyo 2000, dukungan adalah merupakan suatu upaya yang diberikan kepada kader posyandu, baik secara moril maupun materil untuk mendorong dan memotivasi kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu. Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 Dukungan ini seharusnya diberikan oleh masyarakat, pemimpin masyarakat, dan perangkat desa. Hasil penelitian berdasarkan dukungan Tabel 4.12 menunjukkan 43,1 pada kategori tidak ada dukungan, dan 56,9 responden pada kelompok kategori yang ada mendapat dukungan pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Lurah sebagai pemimpin disuatu wilayah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran posyandu dan keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu. Partisipasi lurah mengajak masyarakat datang ke posyandu dapat memberi kontribusi besar bagi kader, terselenggaranya posyandu merupakan tanggung jawab kolektif seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang terkait. Oleh karena itu keaktifan semua pihak merupakan pilar keberhasilan dan kelangsungan hidup posyadu untuk mendukung revitalisasi. . Hasil analisa statistik dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat nilai p = 0,008 p g 0,05 dapat diartikan bahwa variabel dukungan pihak terkait dapat berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian Syafridah 2003, di kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, menunjukkan bahwa besarnya dukungan dari pemerintah daerah dan lintas sektor terkait di luar kesehatan dapat berpengaruh terhadap keaktifan kader posyandu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat digambarkan bahwa di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan dukungan pemda dalam hal penggalangan dana Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 terhadap keaktifan kader masih belum memadai di mana sebanyak 83,3 kader tidak pernah mendapat dukungan berupa uang insentif sebagai perangsang untuk meningkatkan keaktifan kader di posyandu, dan uang transfortasi dari desa ke puskesmas dalam rangka mengantarkan laporan serta melaporkan kasus-kasus yang ditemui pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu, dan 63,9 tidak adanya dukungan dan partisipasi perangkat desa dalam menyediakan tempat pelaksanaan posyandu. Untuk membantu kader dan mengatasi permasalahan tersebut di posyandu, hendaknya pemerintah melalui puskesmas sudah saatnya memperhatikan kader posyandu yang selama ini bekerja secara sukarela, dengan cara memberikan dukungan berupa uang insentif, uang transportasi kader ke puskesmas, pakaian seragam kader. Tentunya kader lebih dapat meningkatkan semangat dan membangkitkan motivasi pada pelaksanaan kegiatan posyandu, serta secara bertahap pemerintah hendaknya memprogramkan tempat yang layak untuk pelaksanaan kegiatan posyandu. Diharapkan dengan meningkatnya dukungan dari berbagai pihak terkait, terutama pemerintah daerah baik secara moril maupun materil, akan memberikan kontribusi secara maksimal terhadap masyarakat dalam upaya meningkatkan derajad kesehatan, menurunkan angka kematian ibu dan anak melalui kegiatan posyandu yang integral dengan Indonesian sehat 2010. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sangat erat kaitannya dengan lingkungan kerja sebagai tempat ia bekerja dengan berbagai dukungan-dukungan yang diterimanya. Menurut Martoyo 2000, yang mengutip Nilawati: Pengaruh Karakteristik Kader Dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap Keaktifan kader Di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh selatan, 2008. USU e-Repository © 2008 teori De Santis, dkk 1996, dan Daravino 1990 menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan dari lingkungan kerjanya, ciri pekerjaan dan jenis pekerjaannya.

5.9. Pengaruh Struktur Terhadap Keaktifan Kader