“Proses input kedalam rapot adalah pertama guru menulis penilaian yang telah disediakan dilembar penilaian permateri. Setelah seluruh materi telah
selesai dinilai. guru dengan memasukan seluruh nilai ke dalam lager yang ada didalam sistem informasi manajemen SMA Negeri 78 Jakarta.
Nantinya sistem informasi manajemen akan memproses nilai sesuai dengan ketentuan penilaian kurikulum 2013. Kalau untuk prosesnya baik
pengetahuan, sikap maupun keterampilan sama saja, hanya saja untuk pengetahuan ditambah dengan nilai UTSUAS. Seluruh nilai dijumlah lalu
dibagi dengan jumlah teknik penilaian yang digunakan. Jadi tidak ditekankan kepada guru untuk menggunakan semua teknik penilaian baik
sikap, keterampilan maupun pengetahuan
”.
51
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses penilaian sampai dengan rapot, peneliti akan mencoba memaparkan proses penilaian salah satu siswa
kelas X IIS – A yang bernama Malika Adila Fitra. Berikut ini adalah proses
penilaian Malika Adila Fitra permateri pembelajaran.
Tabel 4.22 Hasil Nilai Keseluruhan Malika Adila Fitra
52
Nama Nilai Pengetahuan
Nilai Akhir Pengetahuan
Malika Adila Fitra
1 2
3 4
5 6
UAS 89
90 89
80 96
95 89
84 Nama
Nilai Keterampilan Nilai Akhir Keterampilan
Malika Adila Fitra
1 2
3 4
5 6
88 94
80 95
88 76
92 Nama
Nilai Sikap Nilai Akhir Sikap
Malika Adila Fitra
1 2
3 4
5 6
3,67 3
3 4
4 4
4 Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai akhir dari aspek
kompetensi pengetahuan adalah 89, nilai dari kompetensi keterampilan adalah 88 dan sikap adalah 3,67. Tabel tersebut adalah hasil lager yang telah diinput
51
Hasil wawancara dengan Bapak Ridnan Wargianto, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, pada hari Jum’at, 5 Juni 2015 pukul 10.55 WIB, di Ruang Wakil Kepala Sekolah
SMA Negeri 78 Jakarta.
52
Hasil dokumentasi dari Ibu Try Rahayu, Guru Sejarah Kelas X, pada hari Jum’at 26 Juni 2015 pukul 08.15.
oleh Ibu Try Rahayu kedalam sistem informasi manajemen SMA Negeri 78 Jakarta. Jadi penilaiannya belum diproses menjadi skala 1-4 sesuai dengan
aturan penilaian kurikulum 2013. Jadi jika dilihat dari penilaian Malika Adila Fitra, bahwa nilai
pengetahuan, sikap dan keterampilan, jika disesuaikan dengan format penilaian SMA Negeri 78 Jakarta dalam kurikulum 2013 yaitu, untuk penilaian
kompetensi pengetahuan adalah 89 dan dikonversi ke rapot menjadi 3,73, untuk penilaian kompetensi keterampilan adalah 88 dan dikonversi ke rapot
menjadi menjadi 3,67 dan untuk sikap nilainya adalah 3,67 dan dikonversi ke rapot menjadi SB sangatamat baik. Adapun hasil rapot dari Malika Adila
Fitra adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Hasil Rapot SMA Negeri 78 Jakarta
53
53
Hasil dokumentasi dari Ibu Try Rahayu, Guru Sejarah Kelas X, pada hari Jum’at 26 Juni 2015 pukul 08.00.
6. Faktor Pendukung dan Penghambat Penilaian Autentik
Sejak diterapkannya kurikulum 2013 pada bulan Juli tahun 2013 yang lalu, implementasi kurikulum 2013 tidaklah berjalan sebagaimana yang diharapkan,
banyak permasalahan yang muncul seperti belum maksimalnya pelatihan kepada guru sampai dengan penerapan penilaian kurikulum 2013 yang
bercirikan penilaian autentik yang dinilai masih sulit untuk diterapkan. Hal itu pula yang terjadi di salah satu sekolah percontohan kurikulum 2013 yaitu SMA
Negeri 78 Jakarta. Tentunya ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam penerapan penilaian autentik 2013 ini, selain itu juga ada upaya yang terus
dilakukan oleh SMA Negeri 78 Jakarta untuk terus memperbaiki demi dapat memaksimalkalkan penerapan kurikulum 2013 khususnya dalam hal penilaian
autentik. Adapau yang menjadi faktor pendukung dan penghambatnya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung Penilaian Autentik Kurikulum 2013
1 Guru
Guru merupakan faktor utama yang menentukan suatu keberhasilan penerapan sistem pendidikan yang terus berubah, dalam hal ini
kurikulum 2013. Di SMA Negeri 78 Jakarta guru merupakan faktor pendukung utama untuk mendukung penerapan penilaian autentik.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Ridnan Wagianto, “Sebanyak 30 atay kurang lebih 37 guru yang belum
mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 dari pemerintah, tetapi untuk pelatihan disekolah semua guru sudah mendapatkan pelatihan”.
54
Dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia, terdapat tiga guru yaitu Bapak Sumarna selaku wakil kepala sekolah bidang humas, Ibu Try
Rahayu dan Bapak Arsil Azim. Ketiga guru ini semuanya sudah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 dari pemerintah, karena
memang guru Sejarah merupakan salah satu guru yang diprioritaskan untuk mendapatkan pelatihan kurikulum 2013.
54
Hasil wawancara dengan Bapak Ridnan Wargianto, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, pada hari Senin, 24 November 2014 pukul 11.00 WIB, di Ruang Wakil Kepala
Sekolah SMA Negeri 78 Jakarta.
Selain itu, menurut Ibu Try Rahayu, “Setiap Jum’at kami guru mata pelajaran Sejarah selalu rapat dan berdiskusi untuk membahas
perkembangan proses
pembelajaran mata
pelajaran Sejarah,
pembahasannya pun tidak terlepas dari penerapan kurikulum 2013, salah satunya juga membahas penilaian
”.
55
Jadi dapat dipahami bahwa guru Sejarah di SMA Negeri 78 Jakarta merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan penerapan penilaian kurikulum 2013.
2 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana tentunya juga merupakan faktor pendukung untuk menunjang proses pembelajaran. Hal ini juga tidak terlepas
sebagai faktor pendukung implementasi penilaian autentik di SMA Negeri 78 Jakarta. Menurut bapak Sumarna, “Sarana dan prasarana di
SMA Negeri 78 Jakarta sangat lengkap sehingga memudahkan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran, salah satunya juga
melaksanakan penilaian sesuai kurikulum 2013”.
56
Pernyataan ini juga dipertegas oleh pendapat Ibu Try Rahayu yang mengatakan bahwa,
“Sarana dan prasarana di SMA Negeri 78 sebagai faktor pendukung penerapan penilaian kurikulum 2013”.
57
Selain itu persepsi siswa dari hasil angket juga mendukung pernyataan guru, yang mana dari 35 responden, 26 atau 65
responden berpendapat bahwa sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung penilaian siswa. Oleh karena itu, sarana dan prasarana juga
dapat menjadi faktor pendukung untuk diimplementasikannya penilaian autentik kurikulum 2013 di SMA Negeri 78 Jakarta.
55
Hasil wawancara dengan Ibu Tri Rahayu Agustin, Guru Sejarah Indonesia Kelas X, pada hari Rabu, 1 April 2015 pukul 10.30 WIB di Ruang Guru SMA Negeri 78 Jakarta
56
Hasil wawancara dengan Bapak Sumarna, Guru Sejarah Indonesia Kelas X dan XI, pada hari Rabu, 3 Desember 2014 pukul 11.45WIB Ruang Serba Guna SMA Negeri 78 Jakarta
57
Hasil wawancara dengan Ibu Tri Rahayu Agustin, Guru Sejarah Indonesia Kelas X, pada hari Rabu, 1 April 2015 pukul 10.30 WIB di Ruang Guru SMA Negeri 78 Jakarta