Hasil Penelitian Yang Relevan
penilaian kurikulum 2013
Menengah Atas Dalam
Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013
pada Bahan Uji Publik
Kurikulum 2013 SMA N 78
Jakarta
Jenis Penelitian
Deskriftif Kualitatif
Kualitatif Kualitatif
Instrumen Penelitian
Kuesioner Kuesioner,
wawancara, dokumentasi
Studi pustaka Observasi,
Wawancara, angket semi
terbuka dan analisis
dokumen Lokasi
Penelitian Madrasah
se- Jakarta Selatan
SMA se- Kota Semarang
- SMA Negeri
78 Jakarta Subyek
Sampel 167 Guru yang
terdiri 15 guru MI, 78 guru
MTs, dan 74 guru MA
13 SMA
di Kota Semarang
- Guru kelas X
yang mengajarkan
mata pelajaran
Sejarah Tujuan
Penelitian Mengetahui
kesiapan guru Madrasah
dalam mengimplemen
tasikan standar penilaian
Mengetahui kesiapan
guru Biologi
SMA dalam
implementasi kurikulum 2013
Mengetahui komponen-
komponen pengembangan
kurikulum 2013 berdasarkan
Bahan Uji
Publik Mengetahui
implementasi penilaian
autentik kurikulum
2013 .
Kurikulum 2013 Hasil
Penelitian Kesiapan guru-
guru madrasah dalam
implementasi Kurikulum
2013 masih
relatif rendah Guru Biologi se
Kota Semarang menunjukkan
kesiapan dalam mengimplement
asikan Kurikulum
2013 Komponen
tujuan, isi, dan metode
dalam kurikulum 2013
sudah baik,
namun untuk
komponen evaluasi belum
berperan secara maksimal
Maksimal -
F.
KERANGKA BERPIKIR
Untuk lebih mempermudah kerangka pemikiran tersebut, peneliti menggambarkan dalam bentuk bagan kerangka penelitian serta penjelasannya
sebagai berikut:
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Standar Nasional Pendidikan
Perubahan standar penilaian sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
1. Masih ada 40 ribu guru belum
mendapatkan pelatihan kurikulum
2013
2. Guru masih banyak yang kesulitan
tentang sistem penilaian kurikulum
2013
Masih ada 37 dari 74orang guru belum mendapatkan
pelatihan kurikulum 2013 di sekolah sasaran SMA N 78
Meneliti implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 di SMA N 78
Jakarta Adanya sejumlah
permasalahan yang dihadapi guru dalam implementasi
kuikulum 2013 khususnya dalam hal penilaian autentik
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pedoman bagi seluruh stakeholder pendidikan untuk bisa
menjalankan sistem pendidikan yang baik. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 ini pun menjadi tolak ukur merumuskan Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu. Maka dari itu diperlukan kurikulum sebagai pedoman lebih khusus lagi bagi setiap sekolah untuk dapat menjalankan sistem pendidikan
agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Pada bulan Juli tahun 2013 yang lalu mrupakan pergantian Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan telah disempurnakan menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini pun telah dijalankan sejak tahun 2013 secara bertahap.
Namun sejak dilaksanakannya kurikulum 2013 ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh sekolah khususnya bagi guru yang merupakan ujung tombak
berhasil atau tidaknya kurikulum 2013 ini dijalankan. Mulai dari pelatihan tentang kurikulum 2013 kepada guru yang belum optimal sehingga masih ada kurang
lebih 40 ribu guru yang belum mendapatkan pelatihan kurikulum 2013. Belum optimalnya pelatihan kurikulum 2013 ini berdampak pada sulitnya guru untuk
memahami perubahan-perubahan yang ada dari KTSP ke Kurikulum 2013. Salah satu perubahan yang paling sulit dipahami oleh guru dalam kurikulum 2013 ini
adalah perubahan penilaian yang mengacu pada penilaian autentik. Salah satu school of project kurikulum 2013 adalah SMA Negeri 78
Jakarta yang ternyata juga masih belum optimal dalam hal pelatihan kurikulum 2013. Hanya tiga bidang studi yang gurunya sudah dioptimalkan dalam hal
pelatihan kurikulum 2013 di SMA Negeri 78 Jakarta yaitu guru bidang studi Matematika, Bahasa Indonesia dan Sejarah Indonesia. Untuk itu akan menarik
apabila dilakukan penelitian tentang implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 di SMA Negeri 78 Jakarta.
35