Perbedaan Penilaian Autentik dengan Penilaian Sebelumnya

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa perbedaan antara penilaian autentik dan penilaian sebelumnya tradisional cukup signifikan yang mana pada penilaian autentik pada dasarnya adalah menilai ketiga ranah kompetensi peserta didik mulai dari aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif dan keterampilan psikomotorik. Dengan adanya penilaian autentik maka dapat membantu siswa yang lemah untuk berkembang karena pada dasarnya penilaian tidak berfokus pada penilaian pengetahuan saja, hal ini akan berdampak pada adanya kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksinal. Selain itu pengumpulan informasi pada saat penilaian juga tidak berfokus pada tes saja melainkan non tes, artinya banyak ruang lingkup yang dinilai dalam penilaian autentik ini mulai dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

3. Karakteristik Penilaian Autentik

Penilaian autentik menjadi konsep penilaian yang baik untuk mengetahui kemampuan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, penilaian autentik menjadi penilaian yang berbeda dengan penilaian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu karakter penilaian autentik sebelum mengimplementasikan penilaian autentik ini. Menurut Kunandar penilaian autentik mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar formatif maupun pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester sumatif b. Mengukur keterampilan dan permormansi, bukan mengingat fakta. Artinya, penilaian autententik itu ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan skill dan kinerja performance, bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta hafalan dan ingatan c. Berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian autentik harus secara berkesinambungan terus menerus dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. 23 Sedangkan menurut Masnur Muslich asesmen autentikpenilaian autentik mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Asesmen autentik merupakan bagian tak terpisahkan dari pembelajaran dikelas b. Asesmen autentik merupakan cerminan dunia nyata bukan sebagai kerja sekolah yang semata-mata memecahkan masalah c. Asesmen autentik menggunakan banyak ukuranmetodekriteria. d. Asesmen autentik bersifat komprehensif dan holistik. 24 Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu penilaian dikatakan autentik apabila: a. Penilaiannya dapat digunakan untuk evaluasi formatif atau evaluasi sumatif, artinya hasil dari penilaian yang telah dilaksanakan sudah dapat memberikan informasi untuk kepentingan perbaikan selama proses pembelajaran evaluasi formatif atau pemberian informasi untuk laporan akhir kompetensi peserta didik evaluasi suamtif b. Penilaiannya bersifat holistik, artinya penilaian yang dapat melibatkan semua aspek kompetensi dari peserta didik, baik aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif maupun keterampilan psikomotorik c. Penilaiannya merupakan cerminan dunia nyata, artinya dalam penilaian autentik siswa ditantang untuk menerapkan informasi dan keterampilan pada situasi nyata. d. Penilaiannya menggunakan banyak cara atau metode, artinya dalam melaksanakan penilaian autentik guru menggunakan beberapa teknik dan instrumen baik dari aspek penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 23 Kunandar, op. cit., h. 39-40 24 Masnur Muslich, Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 3