Faktor Penghambat Penilaian Autentik

7. Manajemen Penilaian Autentik di SMA Negeri 78 Jakarta dalam

Implementasi Kurikulum 2013 Terdapat tiga fungsi manajerial yang dapat digunakan untuk menata penilaian dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi. Implementasi penilaian autentik di SMA Negeri 78 Jakarta bisa dikatakan masih belum diterapkan secara optimal sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan yaitu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Oleh sebab itu tiga fungsi manajerial tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki penerapan penilaian autentik kurikulum 2013. Fungsi yang pertama adalah fungsi perencanaan. Dalam hal ini fungsi perencanaan sudah dilakukan dengan baik oleh SMA Negeri 78 Jakarta dengan memberikan pelatihan mengenai kurikulum 2013, namun seharusnya pelatihan lebih dioptimalkan kembali mengingat masih ada 30 guru yang belum mendapatkan pelatihan dari pemerintah. Sebenarnya sekolah pun sudah menyelenggarakan secara internal mengenai pelatihan kurikulum 2013 ini, namun pelatihannya seharusnya lebih intens agar semua guru dapat menerapkan secara baik penilaian autentik kurikulum 2013. Fungsi yang kedua adalah pelaksanaan. Dalam hal ini, fungsi pelaksanaan implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 di SMA Negeri 78 masih belum diterapkan secara optimal. Yang menjadi kekurangannya adalah seharusnya kepala sekolah memberikan instruksi untuk membuat instrumen penilaian kepada masing-masing guru mata pelajaran, bukan memberikan daftarlembar penilaian. Fungsi yang terakhir adalah penilaian atau evaluasi. Dalam hal ini fungsi penilaian atau evaluasi dalam hal implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 di SMA Negeri 78 Jakarta juga masih belum diterapkan secara optimal. Dimana peneliti tidak menemukan adanya evaluasi atau perbaikan yang dilakukan oleh sekolah kepada guru dalam hal menerapkan penilaian autentik. 96

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian tentang pelaksanaan implementasi penilaian autentik di SMA Negeri 78 Jakarta sebagai hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan: 1. Teknik dan instrumen penilaian autentik Teknik dan instrumen penilaian autentik di SMA Negeri 78 Jakarta masih belum diterapkan secara optimal, karena dalam hal penerapannya tidak disertai dengan instrumen penilaian dari masing-masing teknik penilaian. Adapaun dalam penerapannya hanya menggunakan daftar penilaian yang telah disiapkan oleh sekolah. Dalam hal ini penerapan penilaian di SMA Negeri 78 Jakarta masih belum dikatakan autentik, berdasarkan prinsip kebijakan penilaian dalam Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh