1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
14
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran data dan informasi yang jelas.
Karena dalam penelitian kualitatif, banyak diperoleh data mulai dari catatan pengamatan, dokumentasi dan catatan wawancara sehinggga diperlukan
reduksi data agar mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data dan juga dapat memfokuskan data sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data.
15
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa dalam melakukan triangulasi, maka dilakukan pengecekan kembali data yang
diperoleh dan
dibandingkan dengan
data yang
lainnya, seperti
membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan, kuesioner dan lain sebagainya.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dapat diartikan sebagai hasil suatu proses yang didasarkan atas semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian yang merupakan jawaban
dari problematika yang dikemukakan.
16
Dengan demikian dapat dipahami dengan adanya kesimpulan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian.
14
Ibid., h. 247.
15
Moleong, op. cit., h. 178
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, cet. 14, h. 385.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas tentang pelaksanaan teknik dan instrumen penilaian autentik dalam pembelajaran Sejarah Indonesia kelas X di SMA Negeri
78 Jakarta. Selain membahas tentang pelaksanaan teknik dan instrumen penilaian autentik, akan dibahas juga mengenai hasil yang dicapai dengan penilaian autentik
dalam pembelajaran Sejarah Indonesia Indonesia kelas X di SMA Negeri 78 Jakarta. Selain itu, juga akan membahas mengenai faktor pendukung dan
penghambat pada penilaian autentik dalam pembelajaran Sejarah Indonesia kelas X di SMA Negeri 78 Jakarta. Ketiga hal inilah yang akan menjadi fokus
pembahasan dalam Bab IV ini disertai analisis yang berkaitan dengan pelaksanaan berbagai tenik dan instrumen yang dilaksanakan dalam pembelajaran Sejarah
Indonesia kelas X di SMA Negeri 78 Jakarta.
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah SMA Negeri 78 Jakarta
Berdiri sejak tahun 1975, semula adalah SMP 35 menjadi SMA Negeri 78 sejak tahun 1984. Sekolah yang berlokasi di Jl. Bhakti IV1 Komplek Pajak
Kemanggisan ini menjadi sekolah favorit di Jakarta Barat karena sumberdaya dan lokasinya yang strategis. Dengan luas lahan lebih dari 10 ribu meter
persegi dan saran laboratorium, olahraga, dan pendukung lainnya yang lengkap menjadi pusat kegiatan guru PKG utuk mata pelajaran sains.
Pada Tahun 2002, SMA Negeri 78 menerapkan kurikulum berbasis kompetensi KBK atas inisiatif sendiri. Dengan pelaksnaaan mandiri KBK di
sekolah, pimpinan dan guru berupaya melaksanakan model pebelajaran yang kreatif, aktif, dan memaksimalkan pemberdayaan siswa dalam aktifitas
pembelajaran. Selain itu pada tahun ini juga SMA Negeri 78 Jakarta mulai membuka layanan kelas akselerasi.
Pada Tahun 2005 ditetapkan sebagai Sekolah Nasional PlusInternasional, membuka kelas internasional yang berafiliasi dengan UCIE sejak tahun 2006
bersamaan dengan penetapan sebagai RSBI Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Mulai tahun 2007 menerapkan sistem kredit semester SKS dengan sistem belajar Subject Based Classroom dan berbasis ICT. Sejak tahun 2008
menjadi penyelenggara ujian internasional dari UCIE University of Cambridge International Examination dengan ID 103.
Pada tahun 2013 SMA Negeri 78 dipercaya menjadi proyek sekolah untuk menerapkan kurikulum 2013. Meskipun saat ini kurikulum 2013 diberhentikan
bagi sekolah yang baru menerapkan satu semester, namun SMA Negeri 78 masih tetap menggunakan kurikulum 2013 sebagai sekolah percontohan
kurikulum 2013.
1
1
Hasil Dokumentasi Sosialisasi Program SMA Negeri 78 Jakarta Tahun 20142015