B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 78 Jakarta, sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Menentukan subyek penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Menurut Muhammad Idrus, “Subjek dalam
konsep penelitian merujuk pada responden, informan yang hendak diminati informasi atau digali datanya”.
1
Subjek utama dalam penelitian ini adalah guru Sejarah Indonesia kelas X di SMA Negeri 78 Jakarta yaitu Ibu Tri Rahayu
Agustin, Bapak Sumarna dan Bapak Arsil Azim. Subjek pendukungnya adalah siswa-siswi kelas X di SMA Negeri 78 Jakarta yang terdiri dari 8 kelas X MIA
Minat Ilmu Alam dan 3 Kelas X IIS Ilmu-Ilmu Sosial dengan jumlah 395 siswa, sebagai pihak yang terlibat langsung dengan penilaian autentik
kurikulum 2013. 2.
Obyek Penelitian Dalam suatu penelitian tidak pernah terlepas dari obyek penelitian, karena
dengan adanya obyek penelitian, peneliti dapat mendapatkan fokus dalam hal mencapai tujuan penelitian
. Menurut Muhammad Idrus, “Obyek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti”.
2
Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah evaluasi pembelajaran melalui pelaksanaan
penilaian autentik kurikulum 2013 dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA Negeri 78 Jakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, setelah menentukan metode penelitian maka diperlukan pula teknik pengumpulan data yang digunakan. Teknik pengumpulan
data dapat juga dikatakan sebagai strategi peneliti dalam mengumpulkan berbagai
1
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta : Erlangga
, 2009,
h. 91
.
2
Ibid.
data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan antara lain:
1. Metode Obervasi
Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.
3
Menurut Lexy J. Moleong, “Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang
diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subyek”.
4
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa ketika peneliti menggunaan metode observasi atau
pengamatan diharapkan dapat menemukan informasi atau data dari obyek yang diteliti yang sebagaimana biasanya. Dalam metode observasi ini, peneliti
menggunakan observasi non partisipan. Emzir 2010 menyatakan observasi non partisipan adalah observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton
atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menjdi topik penelitian, Dengan observasi peneliti berharap mendapatkan data atas informasi yang
akurat tentang pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013. Observasi yang peneliti lakukan dalam hal ini adalah melihat bagaimana pelaksanaan
penilaian autentik yang dilakukan oleh guru Sejarah Indonesia mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan hasil penilaian.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan dua pihak yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang
memberikan jawaban atas pertanyaan dari pewancara dengan maksud tertentu.
5
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam.
6
Dalam penelitian ini digunakan wawancara semi terstruktur. Menurut Samiaji Sarosa, “wawancara semi terstruktur merupakan
3
Ibid., h. 101.
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995, Cet. 6, h. 126
5
Ibid., h. 135.
6
Sugiyono,op. cit., h. 137.