40 “Masa penuaan umur ummatku adalah enam puluh hingga tujuh puluh
tahun” HR Muslim dan Nasa’i.
31
Dalam Undang-undang tentang Kesejahteraan Sosial pasal 1 ayat 2 diterangkan bahwa yang dimaksud dengan lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 enam puluh tahun ke atas. Sedangkan menurut WHO, klasifikasi lansia adalah usia pertengahan
middle age 45-59 tahun, lansia elderl 60-74 tahun, lansia tua old 75-90 tahun, dan lansia sangat tua very old di atas 90 tahun.
32
Birren dan Jenner mengusulkan untuk membedakan usia antara usia biologis, usia psikologis, dan usia sosial. Usia biologis adalah usia
yang menunjukan pada jangka waktu seseorang sejak lahirnya, berada dalam keadaan hidup, tidak mati. Usia psikologis adalah usia yang
menunjukan pada
kemampuan seseorang
untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya. Sedangkan usia sosial adalah usia yang menunjuk kepada peran-peran yang
diharapkan atau diberikan masyarakat kepada seseorang dengan usianya.
33
Menurut Bernice Neugarten dan James C. Chalhoun masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa
31
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 117.
32
Nugroho, Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik, h. 5.
33
Ferry Efendi dan Makhfudli, Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan Jakarta: Salemba Medika, 2009, h. 243.
41 kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.
Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogen. Usia tua dialami dengan cara
yang berbeda-beda. Ada orang berusai lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa
hidup yang memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan bertekad berbakti. Ada juga lanjut usia yang
memandang usia tua dengan sikap-sikap yang berkisar antara kepasrahan
yang pasif dan pemberontakan, penolakan, dan keputusasaan. Lansia ini menjadi terkunci dalam diri mereka sendiri
dan dengan demikian semakin cepat proses kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri.
2. Masalah-masalah Lanjut Usia LANSIA
Masalah yang sering terjadi pada lansia sangat beragam, seiring dengan bertambahnya usia, maka akan terjadi penurunan fungsi tubuh
pada lansia, baik fisik maupun psikologis dan fungsi-fungsi kehidupan lainnya. Masalah pada lansia sebenarnya merupakan mekanisme evolusi
kehidupan alam, dimana akan terjadi regenerasi kehidupan. Secara umum kita dapat melihat masalah lansia ini dari tiga aspek diantaranya
fisik, psikologis dan psikososial.
34
Permasalahan dari aspek fisiologis diantaranya terjadi
34
Saputra, “Peran Pembimbing dalam Membantu Lansia Menemukan Makna Hidup Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng
”,h. 39-40.
42 perubahan normal pada fisik lansia yang dipengaruhi oleh faktor
kejiwaan sosial, ekonomi dan medis. Perubahan tersebut akan terlihat dalam jaringan dan organ tubuh seperti kulit menjadi kering dan
keriput, rambut beruban dan rontok, penglihatan menurun sebagian atau menyeluruh, pendengaran berkurang, indra perasaan menurun, daya
penciuman berkurang, tinggi badan menyusut karena proses osteoporosis yang berakibat badan menajdi bungkuk, tulang keropos,
massanya dan kekuatannya berkurang dan mudah patah, elastisitas paru berkurang, nafas menjadi pendek, terjadi pengurangan fungsi organ di
dalam perut, dinding pembuluh darah menebal sehingga tekanan darah tinggi, otot jantung bekerja tidak efisien, adanya penurunan organ
reproduksi terutama pada wanita, otak menyusut dan reaksi menjadi lambat terutama pada pria, serta seksualitas tidak terlalu menurun.
Masalah psikologis pada lansia diantaranya seperti perasaan kesepian, perasaan duka cita yang mendalam akibat ditinggal sesuatu
yang berharga dalam hidup, depresi, dan perubahan aspek mental lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan
hereditas, lingkungan, tingkat kecerdasan intelegence quotion-I.Q. dan kenangan memory.Kenangan dibagi menajdi dua, yaitu kenangan
jangka panjang berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup beberapa perubahan dan kenangan jangka pendek atau seketika 0-10
43 menit biasanya dapat berupa kenangan buruk.
Masalah psikososial
diantaranya terjadinya
perubahan- perubahan dalam aspek sosial seseorang, perubahan-perubahan tersebut
terjadi terutama setelah seseorang mengalami pensiun.Menurut Ferry Efendi dan Makhfudi perubahan-perubahan tersebut diantaranya ialah
kehilangan sumber finansial atau pemasukan berkurang. Kehilangan status dari pada hilangnya jabatan atau posisi yang cukup tinggi,
hilangnya teman atau relasi serta menguatnya perasaan atau kesadaran akan kematian sense of awarnes of mortality.
3. Kebutuhan Lanjut Usia LANSIA
Lanjut usia memiliki kebutuhan sebagaimana manusia pada umumnya yaitu kebutuhan biologisfisiologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Dalam pemenuhan kebutuhannya, lanjut usia menggunakan kemampuan diri sendiri atau dengan bantuan dan dukungan keluarga
atau lingkungan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut diantaranya
kebutuhan biologisfisiologis seperti kebutuhan pelayanan kesehatan, makanan
yang bergizi, seksualintimasi, pakaian, rumahtempat tinggal. Kebutuhan psikologis seperti kasih sayang, menyayangi, mendapat
tanggapan dari orang lain, perasaan tentram, merasa berguna, memiliki jati diri serta status yang jelas. Kebutuhan spiritual seperti
melaksanakan ibadah, memperdalam keimanan, melaksanakan kegiatan