Waktu dan Materi Pengajian Kitab Nashaihul Ibad

67 karya Ibnu Hajar al-Asqalany terbitan Pustaka Amani tahun 2002 ialah sebagai berikut: 1. Tanggal 27 Oktober 2014: Tabel 4.4 Materi Pengajian Kitab Nashaihul Ibad Tanggal 27-10- 14 Makalah Halaman Isi Makalah 24 125 Muhammad bin Ahmad dalam menjelaskan ayat mengatakan bahwa Allah menyebut Nabi Yahya sebagai “Sayyidun” padahal ia adalah seorang hamba Allah, karena Nabi Yahya dapat menguasai 4 hal: a. Menguasai hawa nafsu b. Menguasai iblis c. Menguasai lisan d. Menguasai kemarahan 25 126 Ali ra. mengatakan, bahwa agama dan dunia akan selalu tegak, selama 4 golongan berfungsi, yakni: a. Selama orang kaya tidak kikir. b. Selama para ulama mengamalkan ilmunya. c. Selama orang-orang bodoh tidak takabur dari sesuatu yang tidak mereka ketahui. d. Selama orang-orang fakir tidak meninggalkan akhirat, karena mementingkan urusan dunia mereka. 2. Tanggal 29 Oktober 2014: Tabel 4.5 Materi Pengajian Kitab Nashaihul Ibad pada tanggal 29- 10-14 Makalah Halaman Isi Makalah 26 126 Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berhujjah nanti pada hari kiamat dengan 4 orang terhadap 4 golongan manusia lain: Allah berhujjah terhadap orang-orang yang kaya dengan kayanya Nabi Sulaiman bin Dawud, Allah berhujjah kepada hamba sahaya dengan Nabi Yusuf, 68 Makalah Halaman Isi Makalah Allah berhujjah kepada orang yang sakit dengan sakitnya Nabi Ayyub, Allah berhujjah kepada orang- orang fakir dengan fakirnya Nabi Isa. 27 128 Saad bin Hilal ra. mengatakan, bahwa apabila manusia berbuat dosa, maka Allah memberikan anugerah kepadanya: a. Dia tidak dihalangi untuk mendapat rezeki. b. Dia tidak terhalang untuk sehat. c. Allah tidak memperlihatkan dosanya. d. Allah tidak menyiksanya di dunia. 28 129 Dari Hatim al-Asam ra. mengatakan bahwa barangsiapa yang memanfaatkan 4 perkara dengan melakukan 4 perkara yang lain, tentu ia akan menemukan surga. a. Memanfaatkan waktu tidur untuk mengumpulkan bekal di alam kubur. b. Memanfaatkan kesempatan membanggakan diri dengan melakukan kebaikan. c. Memanfaatkan kesenangan, rileks, atau santai dengan melakukan amal yang dapat memudahkan menyeberangi shiratal mustaqim. d. Memanfaatkan kehendak nafsu dengan melakukan hal-hal yang dapat mengantarkan dia masuk surga. 29 129-130 Hamid al- Lifaf berkata, “Saya telah mencari empat hal di dalam empat hal yang lain, tapi ternyata saya salah. Kemudian saya baru menemukannya di dalam empat hal yang lainnya, yaitu: a. Saya mencari kekayaan di dalam harta, tapi saya menemukannya dalam hidup hemat. b. Saya mencari kesenangan dalam kekayaan, tapi kami menemukannyya dalam harta yang sedikit. c. Saya mencari kenikmatan dalam sesuatu yang dianggap nikmat, tapi saya menemukannya pada badan yang sehat. d. Saya mencari ilmu dalam keadaan perut kenyang, tapi saya menemukannya dalam keadaan perut yang lapar.” 69 3. Tanggal 10 November 2014: Tabel 4.6 Materi Pengajian Kitab Nashaihul Ibad pada tanggal 10- 11-14 Makalah Halaman Isi Makalah 31 131-132 Hatim al-Asam mengatakan, bahwa ada 4 hal yang ukurannya hanya diketahui oleh 4 golongan, yaitu: a. Masa muda tak terasakan nikmatnya, kecuali oleh mereka yang sudah tua. b. Keselamatan tak terasakan nikmatnya, kecuali oleh mereka yang terkena musibah. c. Kesehatan badan tak terasakan nikmatnya, kecuali oleh mereka yang sudah jatuh sakit. d. Hidup tak terasakan nikmatnya, kecuali oleh mereka yang sudah mati. Seorang penyair, yaitu Abu NuasAbu Nawas, nama aslinya Ibnu Hani mengatakan sebagai berikut: “Apabila dosaku dihitung sungguh banyak sekali, tetapi rahmat Tuhanku lebih luas daripada dosaku. Aku tidak mengharapkan apa-apa dari amal baik yang aku lakukan, aku hanya mengharapkan rahmat Allah. Dialah Allah, pengurus yang telah menjadikan aku, dan sesungguhnya aku baginya adalah seorang hamba yang mengaku banyak dosa dan merendahkan diri. Apabila Allah memberikan maaf itu adalah rahmat, apabila terjadi sesuatu yang lain, maka aku tak dapat berbuat apa- apa.” Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa yang menghendaki agar Allah tidak menempatkannyacdalam amalnya yang jelek dan dihapus catatan amalnya, hendaklah ia berdoa dengan doa ini selepas salat lima waktu, yaitu: Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu lebih diharapkan daripada mengharapkan amalku, dan sesungguhnya rahmat-Mu lebih luas daripada banyaknya dosaku. Ya Allah, apabila aku bukan seorang ahli untuk mencapai kasih sayang-Mu, maka kasih sayang-Mu adalah ahli untuk menyampaikan aku pada keridhaan-Mu. Karena sesungguhnya rahmat-Mu tersebar pada segala sesuatu, wahai Zat yang sangat kasih sayang kepada makhluknya.” 70 Makalah Halaman Isi Makalah 32 133-134 “Pada hari kiamat kelak akan disediakan timbangan amal. Ahli salat dihadirkan, kemudian diberikan kepada mereka pahalanya. Kemudian ahli puasa dan diserahkan pahalanya kepada mereka. Kemudian orang-orang yang terkena musibah tetapi tanpa timbangan amal dan buku catatan amal diberlakukan bagi mereka. Mereka diberi pahala tanpa dihisab, sehingga orang-orang yang selamat mengharapkan agar termasuk ke dalam golongan mereka, karena banyak memperoleh paha la dari Allah.” Kesimpulan dari pengajian yang telah disampaikan bahwa manusia akan memperoleh keselamatan apabila mentaati nasehat para sahabat dan ulama. Manusia diajarkan untuk senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan karena seseorang baru menyadari bahwa semua pemberian Allah itu nikmat ketika waktu telah berlalu. Allah tidak menghentikan pemberian anugerah kepada manusia walaupun manusia tersebut berbuat dosa tetapi sebagai makhluk ciptaan-Nya tidak boleh lupa kalau seluruh perbuatan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

C. Analisis Intrakasus

C.1. Analisis Nenek Sri Handayani a. Hasil Observasi Pada tiga kali pertemuan pengajian yang diikuti oleh peneliti, peneliti hanya menemukan 2 kali pertemuan Nenek Sri mengikuti pengajian yaitu pada tanggal 27 Oktober 2014 dan tanggal 10 71 November 2014. Nenek Sri terlihat aktif ketika mengikuti pengajian. Beliau menjawab ketika Pak Ustadz memberikan pertanyaan. Beliau menjawab pertanyaan wawancara secara ramah namun ketika peneliti sedang melakukan wawancara terhadap Nenek Ning Sundasih pada tanggal 10 November 2014 yang ditempatkan di kamar yang sama yaitu kamar Asoka, Nenek Sri terlihat marah dan berkata kasar terhadap Nenek yang terkadang terkena gangguan jiwa yang memarahinya tanpa sebab.

b. Hasil Wawancara

Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pemahaman makna nikmat dan kebersyukuran serta mengetahui bentuk amalan dari perilaku bersyukur para lansia peserta pengajian kitab nashaihul ibad di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, dilakukan wawancara diantaranya yaitu terhadap Nenek Sri. Menurut Nenek Sri, nikmat yaitu semua yang didapat seperti pengetahuan dan pengalaman. Cara mensyukuri nikmat yang kita dapat yaitu diterima dengan tangan terbuka, apapun yang kita dapat dan apapun yang kita hadapi. Dapat dipahami bahwa bersyukur menurut Nenek Sri adalah menerima apapun dengan tangan terbuka. Secara teori, Nenek Sri memahami bagaimana harus berperilaku syukur yaitu menerimanya apapun yang didapat maupun yang dihadapi. Kalau menerima musibah dihadapi dengan pasrah, ketika ada yang meledek tak perlu marah, kalau bersalah meminta maaf. Secara ilmu, 72 Nenek Sri dapat dikatakan bersyukur namun secara hal keadaan dan amal Nenek Sri belum dapat dikatakan bersyukur karena beliau tidak menerima dengan tangan terbuka ketika ada orang yang datang memarahinya sedangkan dia mengetahui bahwa orang yang memakinya sedang ada gangguan jiwa, beliau belum bisa menerima datangnya keadaan tersebut dan tidak dapat menjaga lisannya. C.2. Analisis Kakek Nur Syamsi a. Hasil Observasi Setiap kali diadakan pengajian dan selama dilakukan penelitian, Kakek Nur Syamsi terlihat selalu mengikuti pengajian. Setiap mendekati waktu sholat, Kakek Nur Syamsi hadir lebih awal. Beliau mengawali dan mengakhiri kedatangan beliau dengan berdzikir. Beliau peduli terhadap sesama terlebih kepada teman sekamarnya. Hal ini teramati ketika adanya acara kunjungan anak TK ke panti dan beliau mendapatkan bingkisan dan beliau pun menanyakan apakah Kakek Tamrin mendaptkan bagian. Tak lupa pula beliau mengucapkan hamdalah ketika menerima bingkisan. Beliau juga mau berbagi nikmat dengan menawarkan kepada peneliti untuk ikut menikmati rezeki yang diterimanya.