Pengertian Kitab Pengajian Kitab Nashaihul Ibad

51 Kitab yang demikian ini lazimnya disebut ifranjiyah yang berarti kitab model Perancis. Di daerah asalnya yaitu disekitar timur tengah kitab klasik ini disebut Al-Kutub Al-Qadimah, karena penampilan kitab kalsik pada fisiknya telah berubah maka tidak mudah lagi membedakannya dengan karangan-karangan baru yang biasa disebut Al-Kutub al-asliyah. 43 Jadi, kitab adalah tulisan-tulisan seseorang pada lembaran-lembaran yang dikumpulkan menjadi satu dijilid.

3. Kitab Nashaihul Ibad

Kitab nashaihul ibad merupakan kitab karya Ibnu Hajar al- Asqalani yang disyarahkan oleh Muhammad Nawawi bin Umar. Kitab Nashaihul Ibad berisi ucapan-ucapan yang dapat mengingatkan kita akan persiapan untuk hari kiamat. Jumlah makalahnya ada 214, jumlah haditsnya 45 dan sisanya adalah hadits atsar qaul sahabat. 44 Kitab nashaihul ibad memuat konten akhlak, berisi 1072 butir nasihat. Ada beberapa makalah yang berisi nasihat tentang syukur, diantaranya yaitu: di dalam Bab II makalah ke-26; Bab III makalah ke-6, makalah ke-25; Bab IV makalah ke-13, makalah ke-16; Bab V makalah ke-15, makalah ke-23; Bab VI makalah ke-14; Bab VIII makalah ke-2; Bab X makalah ke-3, makalah ke-10, makalah ke-16. 43 Firmansyah , “ Respon Jama’ah terhadap Pengajian Kitab Fikih Shalat Di Masjid Riyadhul Jannah Gunung Putri Bogor ”, h. 17. 44 Ibnu Hajar al-Asqalani, Terjemah Nashaihul Ibad.Penerjemah Drs. I. Solihin Jakarta: Pustaka Amani, 2002, Cet. ke-2, h. 3-4. 52

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA

1 CIPAYUNG

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan, meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat berpengaruh terhadap meningkatnya usia harapan hidup dan jumlah lanjut usia. Semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan ekonomi, khususnya di kota-kota besar, menyebabkan terjadinya pergeseran nilai dalam keluarga. Kondisi ini mengarah kepada semakin berkurangnya perhatian keluarga terhadap lanjut usia karena keterbatasanwaktu yang tersedia. Akibatnya banyak lanjut usia terlantar dan harus hidup sendiri tanpa perhatian dan pendampingan keluarga serta tidak dapat melakukana ktifitas yang bermakna dalam mengisi hari tuanya, selanjutnya keberadaan lanjut usia menjadi beban bagi keluarga. Kondisi ini menuntut Pemerintah Daerah untuk memberikan pelayanan social kepada para lanjut usia sehingga dapat menghindarkan mereka dari keterlantaran berbagai aspek. PSTW Budi Mulia 1 merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesejahteraan social lanjut usia terlantar. Dibangun pada tahun 1968 di atas lahan seluas 9.999 m 2 yang dikukuhkan menjadi 53 PANTI WERDHA 1 Cipayung melalui SK GubernurDKI Jakarta No.CA112911972. Selanjutnya mengalami pergaantian nama menjadi PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PSTW Budi Mulia 1 Cipayung melalui SK GubernurProvinsi DKI Jakarta No. 736 Tahun 1996.PSTW Budi Mulia 1 Cipayung berlokasikan di Jl. Bina Marga No. 58 Cipayung Jakarta Timur. Dengan berlakunya Perda No.3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah danSekretaris DPRD, SK Gubernur DKI Jakarta No. 41 Tahun 2002 tentang Tata Kerja Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung, dikukuhkan kembali berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 163 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta, dan Peraturan Gubernur No. 57 Tahun 2010 tentangOrganisasi Tata Kerja PSTW Budi Muli 1. 1

B. Visi dan Misi

Dalam menjalankan perannya, Panti Sosial TresnaWerdha Budi Mulia 1 Cipayung memiliki visi dan misi sebagai berikut: 1 PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Profil PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur: 2014.