22
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA.
Meliputi: A. Identitas Informan, B. Waktudan Materi Pengajian Kitab Nashaihul
Ibad, C. Analisis Intrakasus, D. Analisis Antar Kasus.
BAB V PENUTUP.
Bab terakhir yang menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penellitian dan saran-saran diajukan
kepada pihak-pihak yang terkait dalam masalah ini.
23
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perilaku Bersyukur
1. Pengertian Perilaku
Psikologi memandang perilaku manusia human behavior sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat
kompleks.Kurt Lewin 1951, dalam Brigham, 1991 merumuskan suatu model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku adalah
fungsi karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian,
dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan
perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar
daripada karakteristik individu.
1
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas individu bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung.
2
Menurut Soekidjo Notoadmodjo 2007 mengatakan bahwa, perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang
mempengaruhi proses perhatian, pengamatan, pikiran, daya ingat dan
1
Dr. Saifuddin Azwar, M.A., Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011, h. 9-11.
2
Sunaryo, Psikologi untuk Keperawatan Jakarta: Kedokteran EGD, 2002, h.2.
24 fantasi seseorang.
3
Secara operasional perilaku dapat diartikan suatu respons individu atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek
tersebut.
4
Dalam pandangan Islam, perilaku dapat disinonimkan dengan akhlaq. Kata akhlaq berasal dari Bahasa Arab yang sudah dijadikan
Bahasa Indonesia; yang diartikan juga sebagai tingkah laku, perangai atau kesopanan.Kata
“akhlaq” merupakan jama’ taksir dari kata khuluq, yang sering juga diartikan dengan sifat bawaan atau tabiat, adat-
kebiasaan dan agama.Al-Qurtubi mengatakan bahwa perbuatan yang bersumber dari diri manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang
disebut akhlaq, karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiaannya. Menurut Muhammad bin ‘Ilan al-Sadiqi, akhlaq adalah suatu
pembawaan yang tertanam dalam diri, yang dapat mendorong seseorang berbuat baik dengan gampang. Menurut Ibnu Maskawih
akhlaq merupakan kondisi jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat sesuatu, tanpa ia memikirkan terlalu lama. Sedangkan menurut
Imam al-Ghazali, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang
dilakukan tanpa melalui maksud untuk memikirkan lebih lama.
5
Mengenai landasan dan makna perilaku manusia, diantara teori- teori Psikologi yang ada dengan Psikologi Islami terdapat perbedaan
3
Herri Zan Pieter, S.Psi. dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc., Pengantar Psikoloogi untuk Kebidanan Jakarta: Kencana, 2010, h. 28.
4
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, h. 3.
5
Drs. Mahjuddin M.Pd..I., Akhlak Tasawuf II Jakarta: KALAM MULIA, 2010, h. 1-2.