Ingatan Berpikir Aspek-aspek Perilaku

28 berbagai nikmat yang telah Allah SWT limpahkan kepada manusia dengan memiliki tiga penopang, mengakui nikmat dengan hati, mengungkapkannya dengan lisan, dan memanfaatkannya dalam ketaatan kepada-Nya. 10 Selain itu assyakirin atau bersyukur merupakan derajat yang paling tinggi di mata Allah SWT. Ini adalah derajat para Nabi dan oleh karenanya banyak hikmah di dalamnya.Imam Ibnu Abbas berkata bahwa kunci kebahagiaan hidup yang utama qolbun syakirun, yaitu mereka yang memiliki hati yang selalu bersyukur sehingga selalu qona’ah ikhlas menerima takdir. Syukur secara bahas a berasal dari kata “syakara” yang berarti pujian atas kebaikan, sedangkan menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah SWT yang disertai dengan ketundukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Allah SWT. 11 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: 1 rasa terima kasih kepada Allah, dan 2 untunglah menyatakan lega, senang, dan sebagainya. Dalam al- Qur’an kata “syukur” dengan berbagai bentuknya ditemukan sebanyak enam puluh empat kali. Ahmad Ibnu Faris dalam bukunya Maqayis al-Lughah menyebutkan empat arti dasar dari kata tersebut yaitu: 1 Pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Hakikatnya adalah merasa ridha atau puas dengan sedikit sekalipun; karena itu bahasa 10 Rusyah Khalid Sayyid, Menggapai Nikmatnya Beribadah dalam Konsep Pendidikan Islam Jakarta: Darul Shafa’ Wal Marwah Li An-Nasr Wa At-Tauzi, 2009, h. 565. 11 Serli Marlinton, “Gambaran Perilaku Bersyukur Pada Tunanetra Peserta Shalat Tahajjud Study Di Yayasan Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pisangan Ciputat ,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013, h. 22. 29 menggunakan kata ini syukur untuk kuda yang gemuk namun hanya membutuhkan sedikit rumput. Peribahasa juga memperkenalkan ungkapan Asykar min barwaqah Lebih bersyukur dari tumbuhan barwaqah. Barwaqah adalah sejenis tumbuhan yang tumbuh subur, walau dengan awan mendung tanpa hujan. 2 Kepenuhan dan kelebatan. Pohon yang tumbuh subur dilukiskan dengan kalimat syakarat asy-syajarat. 3 Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon parasit. 4 Pernikahan, atau alat kelamin. 12 Agaknya kedua makna terakhir ini dapat dikembalikan dasar pengertiannya kepada kedua makna terdahulu. Makna ketiga sejalan dengan makna pertama yang menggambarkan kepuasan dengan yang sedikit sekalipun, sedang makna keempat dengan makna kedua, karena dengan pernikahan alat kelamin dapat melahirkan banyak anak. Makna-makna dasar tersebut dapat juga diartikan sebagai penyebab dan dampaknya, sehingga kata “syukur” mengisyaratkan: “Siapa yang merasa puas dengan yang sedikit, maka ia akan memperoleh banyak, lebat, dan subur.” Ar-Raghib al-Ishafani salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa al- Qur’an menulis dalam al-Mufradat fi Gharib al- Qur’an, bahwa kata “syukur” mengandung arti “gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan”. Sementara 12 Dr. M. Quraish Shihab, M.A., Wawasan al- Qur’an: Tafsir Maudhu’I Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung: Mizan, 1996, h. 215.