92
Indikator : Lisan c. Menceritakan nikmat yang diperoleh kepada orang lain
panti kini pun beliau anggap karena banyak orang yang minta didoakan oleh Nenek Ning dengan menuliskan nama serta nama orang tua mereka pada catatan
Nenek Ning.
Tabel. 4.17 Analisis Aspek Syukur Amal dengan Indikator Perbuatan
Bagian A Indikator : Perbuatan
a. Menguasai hawa nafsu Nama
ANALISIS Sri Handayani
Beliau kurang mengontrol emosinya ketika seorang nenek datang memarahinya. Nenek Sri ikut terbawa marah.
Nur Syamsi Beliau mau pergi ke Masjid terlebih dahulu menyempatkan diri untuk berdzikir,
membantu mengantarkan pakaian dapat dikategorikan ke dalam poin ini karena beliau mampu menahan diri dari hawa nafsu bermalas-malasan.
Kasmadi Beliau hidup dalam penyesalan namun beliau tidak larut dalam kemurungan.
Kakek Kasmadi berusaha menguasai hawa nafsu beliau dengan memanfaatkan waktu yang masih Allah berikan untuk beribadah dan menuntut ilmu di panti.
Abdullah bin Karim
Kalau dikatakan menguasai hawa nafsu dalam menghadapi keluarga, beliau lebih kepada menghindarkan diri dari masalah yang terjadi karena beliau lebih memilih
tinggal di panti untuk menghindari konflik yang lebih besar dengan keluarganya. Namun beliau juga dapat dikatakan menguasai hawa nafsu malas yang terdapat
pada setiap manusia dengan tidak meratapi nasib serta berusaha melakukan ibadah serta hal bermanfaat lainnya yang masih dapat dilakukan tubuh seperti
mengikuti solat berjamaah dan pengajian Kitab Nashaihul Ibad.
Hj. Sa’adah
Nenek Sa’adah sempat merasa lelah dan jenuh dalam merawat Kakek dan terbersit keinginan untuk meninggalkan Kakek namun beliau senantiasa
mengingat Allah dengan beristigfar kepada-Nya sehingga terurungkanlah keinginan beliau tersebut.
Ning Sundasih Nenek Ning pernah bercerita bahwa dahulu Nenek Ning suka solat berjamaah di
Masjid namun karena ada beberapa nenek yang tidak menyukainya karena dianggap mengganggu saf dalam solat Nenek Ning tidak dapat solat berdiri
melainkan duduk, Nenek Ning memilih untuk soalt di kamarnya tetapi pada waktu tertentu seperti ketika waktu solat datang sebelum maupun setelah
pengajian, Nenek Ning ikut solat berjamaah walaupun beliau harus solat di bangku yang disediakan di Masjid.
93
Tabel. 4.18 Analisis Aspek Syukur Amal dengan Indikator Perbuatan Bagian B
Indikator : Perbuatan b. Menguasai lisan
Nama ANALISIS
Sri Handayani Ketika berlangsungnya wawancara terdengar ucapan Nenek Sri yang
membicarakan kejelekan orang lain, yaitu Nenek yang tidur di depannya.
Nur Syamsi Selama wawancara, peneliti tidak mendengar kata-kata yang tidak pantas tetapi
yang senantiasa beliau ucapkan adalah permohanan maaf karena takut salah dalam bertutur kata.
Kasmadi Selama observasi, jarang sekali peneliti menemukan Kakek Kasmadi menjalin
komunikasi. Beliau terlihat pendiam. Selama terjadinya wawancara, tidak terdengar ucapan yang tidak pantas maupun perbuatan menjelekan orang lain.
Abdullah bin Karim
Walaupun Beliau mempunyai masalah dengan keluarga beliau, Kakek Abdullah tidak sedikitpun menjelekan keluarganya. Beliau lebih berserah diri kepada Allah
karena beliau meyakini bahwa Allah Maha Adil.
Hj. Sa’adah
Terdengar keluh kesah beliau dalam merawat suaminya namun beberapa kali pula beliau mengucapkan istigfar.
Ning Sundasih
Beliau terlihat sangat berhati-hati dalam berbicara. Beliau berkata ketika ada yang bertanya. Dalam wawancara, tidak ditemukan kata-kata beliau yang
mencela orang lain.
Tabel. 4.19 Analisis Aspek Syukur Amal dengan Indikator Perbuatan
Bagian C Indikator : Perbuatan
c. Menguasai kemarahan Nama
ANALISIS Sri Handayani
Beliau belum dapat menguasai amarahnya ketika beliau dimarahi. Hal ini peneliti temukan ketika peneliti sedang melakukan wawancara terhadap Nenek Ning
yang memang satu kamar dengan Nenek Sri. Beliau marah ketika Nenek lainnya datang memarahinya.
Nur Syamsi Selama penelitian dilakukan, belum ditemukan kondisi Kakek Syamsi dalam
keadaan marah.
Kasmadi
Tidak ditemukan kondisi Kakek Kasmadi dalam keadaanmarah.
Abdullah bin Karim
Beliau menguasai emosinya dengan cara menghindari permasalahan yang terjadi dengan keluarganya dengan memilih tinggal di panti. Beliau tidak ingin terjadi
pertengkaran hebat. Dalam menceritakan masalah keluarganya, tidak terdengar
94
Indikator : Perbuatan c. Menguasai kemarahan
nada marah pada suara beliau.
Hj. Sa’adah
Beliau berusaha menguasai amarahnya dengan senantiasa beristigfar dan berkonsultasi dengan orang yang paham dengan persoalan agama seperti Ustadz
Jufri. Selain itu beliau juga berusaha mengingat nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
Ning Sundasih Tidak ditemukan kondisi Nenek Ning dalam keadaan marah.
Tabel. 4.20 Analisis Aspek Syukur Amal dengan Indikator Perbuatan Bagian D
Indikator : Perbuatan d. Berbagi kenikmatan
Nama ANALISIS
Sri Handayani Beliau menawarkan makan siang bareng kepada peneliti.
Nur Syamsi Ketiaka wawancara sedang berlangsung, beliau menerima bingkisan makanan
dari panitia acara kunjungan pihak luar dan beliau mengajak peneliti untuk menikmati bersama makanan tersebut.
Kasmadi Ketika akan melakukan wawancara, Kakek Kasmadi menyambut dengan baik,
beliau juga mempersilahkan peneliti untuk duduk di tempat yang lebih bersih. Beliau mau melakukan wawancara serta menceritakan pengalaman dapat
dikatakan berbagi kenikmatan.
Abdullah bin Karim
Jika diamati dari perkataan beliau tentang materi yang disampaikan dalam pengajian Kitab Nashaihul Ibad serta amalan yang dilakukan, terdapat perkataan
beliau bahwa ketika ada rizki dan beliau bertemu kawan-kawan, beliau memberikannya. Beliau mengatakan sebagai berikut
: “Kalau ketemu kawan- kawan kita ada rizki kita berikan. Kita ngasih sesuatu kepada orang lain itu kan
pahala untuk kita tapi untuk pahala itu kita tidak boleh mengungkit, itu terserah kepada Yang Maha Menentukan, kita tidak boleh mengungkit pemberian kita
terhadap orang lain.” Dari kata-kata Beliau mengandung makna bahwa beliau mau berbagi kenikmatan seperti mengamalkan rizki yang beliau peroleh dan
penggunaan kata ”kita” dalam kalimatnya mengandung makna juga kalau beliau sedang mengajarkan ilmu berbagi nikmat ilmu kepada peneliti.
Hj. Sa’adah Saat peneliti berkunjung ke Kamar Bougenvil tempat Nenenk Sa’adah berada,
peneliti melihat beliau sedang membaca air kemudian meniupkannya ke air, beliau memberikan air tersebut kepada seorang Nenek yang berada dihadapannya
dan Nenek tersebut mengucapkan terimakasih. Dari perilaku yang beliau tampakan, dapat dikatakan bahwa beliau mau berbagi kenikmatan berupa terapi
do’a yang bermanfaat untuk kesehatan.