14 sehingga dapat diketahui mengenai perilaku bersyukurnya.Data yang
diperoleh akan dianalisa serta disajikan dalam suatu pandangan yang utuh, yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami subjek penelitian.
2. Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Penetapan Lokasi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih lokasi penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia 1 Jalan Bina Marga
no. 58 Cipayung Jakarta Timur.Alasan peneliti mengambil penelitian di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung tersebut adalah pertama, belum ada
yang meneliti tentang perilaku bersyukur pada lanjut usia.Kedua, pihak panti bersedia untuk dijadikan sebagai tempat penelitian dan siap
memberikan data dan informasi sesuai. Ketiga, ada dosen jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang bekerja di PSTW 1 Cipayung
sehingga memudahkan peneliti untuk berkonsultasi dan lebih mendekatkan penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
jurusan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 –
Maret 2016.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
15 Subjek dalam penelitian ini adalah pembimbing dan para lansia
yang mengikuti bimbingan islam melalui pengajian kitab nashaihul ibad di PSTW 1 Budi Mulya 1 Cipayung.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perilaku bersyukur.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan triangulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan sumber data yang telah ada.
17
a. Observasi
Penelitian observasi adalah penelitian pengamatan yang berskala besar yang dilakukan pada kelompok-kelompok manusia Saslow,
1982. Yang dimaksud pengamatan di sini tidak hanya terbatas pada pengamatan dengan penglihatan, tetapi yang dimaksud adalah bahwa
data yang dikumpulkan tidak sengaja ditimbulkan oleh peneliti seperti yang dilakukan dalam eksperimen.
18
Ada dua model observasi yang sudah biasa dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama, Obsevasi secara langsung
dan ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang dijadikan obyek observasi, atau sering disebut dengan observasi partisipasi paricipant
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, h. 241.
18
DR. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 53.
16 observacy. Dalam hal ini pembimbing ikut berbaur dengan obyek yang
diidentifikasi, atau mungkin pula ikut serta bermain peranan seperti yang diperankan obyeknya. Sehingga data yang diperoleh secara akurat
dan obyektif sebagaimana adanya. Dan kedua, observasi non partisipan, yakni pembimbing berada di luar obyek atau peran yang sedang
diidentifikasi, bisa dari jarak dekat atau jarak jauh. Artinya, pihak observer hanya mengamati dan mencatat fakta atau kejadian-kejadian
yang tampak sebagaimana layaknya orang yang sedang mengamati sesuatu. Namun, pihak observer tetap mengikuti dan mencermati secara
teliti atau seksama dari fakta-fakta yang sesungguhnya.
19
Dalam hal ini peneliti mengadakan penelitian langsung terhadap proses pemberian bimbingan islam melalui pengajian kitab nashaihul
ibad di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung. Dalam observasi peneliti melakukan pencatatan apa yang bisa dilihat oleh mata dan didengar
oleh telinga, kemudian peneliti tuangkan dalam penulisan skripsi ini sesuai
dengan data
yang dibutuhkan.
Karena tujuan
dari observasiadalah semata-mata untuk memberikan gambaran tentang
sesuatu.
20
b. Wawancara
Wawancara adalah satu cara atau teknik yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta mentalkejiwaan
psikis yang ada pada diri terbimbing atau klien. Fakta dan data itu
19
Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, h. 124.
20
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 53.