1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan proses memengaruhi perilaku orang lain sebagai usaha pencapaian sebuah tujuan. Proses ini bisa terjadi di mana pun tanpa
dibatasi oleh siapa pelaku di dalam nya. Pada umum nya, proses memengaruhi ini dilakukan oleh seorang pemimpin terhadap bawahannya. Pemimpin mempunyai
peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tidak hanya sebagai pemberi perintah akan tetapi dapat juga sebagai pengatur serta penunjuk arah bagi
orang yang mengikutinya agar tetap di jalan yang lurus dan benar.
1
Beberapa teori mengemukakan tentang proses kepemimpinan. Ada teori yang mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Teori
tersebut dikenal dengan nama teori The Great Man. Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin ia akan menjadi pemimpin dengan
mengabaikan apakah ia mempunyai sifat atau tidak sebagai seorang pemimpin.
2
Teori ini berkeyakinan bahwa pemimpin berasal dari kelas yang istimewa dan memegang gelar turun-temurun. Seseorang yang berasal dari kelas rendahan tidak
memiliki kesempatan untuk memangku sebuah kepemimpinan. Ketika teori ini diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah laki-laki dan hal itu tidak bisa
ditawar. Pada penerapannya, kedaulatan sebuah kerajaan juga diwariskan secara turun-temurun berdasarkan garis keturunan langsung sesuai dengan keyakinan
teori ini. Posisi putera mahkota yang merupakan pewaris tahta kerajaan, secara
1
Siagian P, Kepemimpinan Teori dan Pengembangannya Jakarta: PT. Gramedia Pusaka, 1999, h. 20.
2
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, h. 34.
otomatis akan dianugerahkan kepada anak sulung laki-laki dari sang raja tanpa harus mengadakan sebuah proses seleksi pemilihan pemimpin baru. Jadi, teori
kepemimpinan ini pada penerapannya sesuai dengan sistem kedaulatan dalam sebuah kerajaan.
Namun, ada juga teori yang berlawanan dengan teori The Great Man. Teori perilaku behavior theory menggambarkan bahwa keberhasilan atau
kegagalan seorang pemimpin dapat dipengaruhi oleh perilakunya.
3
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial. Pemimpin harus disiapkan, dididik, dan dibentuk,
tidak dilahirkan begitu saja leaders are made, note born. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha-usaha penyiapan dan pendidikan serta
dorongan oleh kemauan sendiri. Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin tetapi memusatkan pada
bagaimana cara aktual pemimpin berperilaku dalam memengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan masing-masing.
Banyak orang yang telah berusaha sungguh-sungguh agar kelak dapat menjadi pemimpin, mereka menuntut ilmu setinggi mungkin. Belajar lebih
banyak tentang masyarakat dan cara-cara mengorganisasi massa, bergabung ke dalam suatu organisasi, dengan harapan akan menjadi pemimpin dalam organisasi
tersebut. Sedang yang lain berusaha keras meningkatkan prestasi dan pengabdian pada tugas. Dengan demikian, ia kelak akan mendapat promosi jabatan atau
menjadi pemimpin. Teori kepemimpinan ini sangat cocok dengan penerapan pada Bank
Muamalat Indonesia. Pemangku jabatan pimpinan bukan ditetapkan berdasarkan
3
Dr. Syamsir Torang, Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur, Budaya, dan Perubahan Organisasi Bandung: Alfabeta, 2013, h. 66.
garis keturunan melainkan melalui serangkaian proses seleksi yang panjang. Proses seleksi ini mempertimbangkan latar belakang pendidikan, skill,
pengalaman bekerja, kepribadian, prestasi, maupun kecakapan dalam melakukan sebuah proses kepemimpinan. Pemimpin dipilih berdasarkan hasil usaha dan etos
kerja yang telah ditempuh nya. Dengan demikian, penempatan jabatan seorang pemimpin didasarkan pada proses dan usaha seseorang, bukan atas dasar warisan
turun-temurun yang diberikan. Pada hakikatnya, kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi
perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau
tata krama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat terjadi dalam suatu organisasi tertentu, melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan
seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
4
Kepemimpinan memang sangat dibutuhkan oleh manusia. Suatu organisasi atau perusahaan akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan. Pemimpin lah yang nantinya akan bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal inilah yang menjadikan posisi
pemimpin sangat penting dalam sebuah organisasi. Pemimpin dengan kepemimpinannya memegang peran yang strategis dan
menentukan dalam menjalankan roda organisasi, menentukan kinerja suatu lembaga dan bahkan menentukan hidup mati atau pasang surutnya kehidupan
suatu bangsa dan negara. Ia merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dibuang
4
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010, h. 9.
atau diabaikan dalam kehidupan suatu organisasi atau bangsa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Baik atau buruknya kondisi suatu organisasi, bangsa
dan negara, banyak ditentukan oleh kualitas pemimpinnya dan kepemimpinan yang dijalankannya.
Krisis kepemimpinan di Indonesia hingga membuat pemerintahan menjadi kacau balau menjadi salah satu bukti bahwa posisi pemimpin memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi kelangsungan nasib sebuah bangsa. Di masa rezim Orde Baru, marak nya korupsi baik di tingkat elite hingga kalangan masyarakat ke
bawah, pelanggaran Hak Asasi Manusia, dan bukti lainnya merupakan dampak dari kurang nya proses kepemimpinan yang efektif hingga memengaruhi moral
masyarakat Indonesia. Sedangkan konsep kepemimpinan Islam atau imamah sudah tercantum
dalam Al Quran dan as-Sunah, yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi, berdua, keluarga bahkan sampai umat manusia atau kelompok. Konsep ini
mencakup baik cara-cara memimpin maupun dipimpin demi terlaksananya ajaran Islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat sebagai
tujuannya. Kepemimpinan Islam, sudah merupakan fitrah bagi setiap manusia yang sekaligus memotivasi kepemimpinan yang Islami. Manusia di amanahi Allah
untuk menjadi khalifah Allah wakil Allah di muka bumi.
5
Dalam Al Quran dinyatakan bahwa Allah akan menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi ini, sebagaimana yang dijelaskan dalam
Surah Al-Baqarah ayat 30: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
5
Izwan al-Hakim, Konsep Kepemimpinan dalam Islam, diakses pada Kamis, 18 April 2015 dari http:penerajuhati.net201206hadith-12-setiap-sesorang-adalah.html