Skenario Perluasan Lahan Kentang dari 0,113 menjadi 0,115

73 produksi kentang dengan menggunakan berbagai medium sebagai media tanamnya. Model yang dirancang akan menjelaskan skenario peningkatan produksi kentang dengan kebijakan perluasan areal tanam kentang jika laju ekstensifikasi tanam kentang ditingkatkan dari 0,113 per tahun menjadi 0,115 per tahun, didapatkan hasil simulasi produksi dan konsumsi kentang untuk 10 tahun ke depan sebagai berikut: Grafik 9. Hasil Simulasi Produksi dan Konsumsi Kentang – Perluasan Lahan Peningkatan permintaan kentang menyebabkan peningkatan produksi dan perlu diadakannya perluasan areal tanam tanam untuk memenuhi permintaan kentang yang semakin meningkat. Jumlah konsumsi naik dari tahun ke tahun mulai 1.062.000 ton pada tahun 2013 menjadi 1.081.670 ton pada tahun 2023. Peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan kentang dalam negeri. Perubahan iklim yang sulit diprediksi dengan pasti membuat produksi kentang mengalami penurunan sebesar 1.076.303 ton pada tahun 2016 dari 1.089.267 ton pada tahun 2015, kemudian meningkat menjadi 1.102.798 ton pada tahun 2017. 1,040,000.00 1,050,000.00 1,060,000.00 1,070,000.00 1,080,000.00 1,090,000.00 1,100,000.00 1,110,000.00 Produksi Konsumsi 74 1. Aspek Sosial Aspek sosial yang dipertimbangkan adalah ketersediaan pasokan untuk memenuhi konsumsi dan jumlah penambahan rumah tangga kentang atau jumlah tenaga kerja yang meningkat dengan ditambahkan atau diperluas areal tanam kentang dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah produksi kentang dapat menambah tenaga kerja di lahan pertanian dengan penambahan rata-rata 0,115 per tahun untuk mengentas pengangguran. Grafik 10. Hasil Simulasi Rumah Tangga Petani Kentang – Perluasan Lahan Penambahan tenaga kerja terbanyak terjadi pada tahun ke-7 sebanyak 19.978.226 juta HOK dan ke-10 sebanyak 19.959.262 juta HOK karena pada tahun tersebut terjadi penambahan luas lahan kentang yang cukup besar. Jumlah hari kerja paling rendah terjadi pada tahun pertama yaitu sebanyak 18.907.228. juta HOK. Penambahan tenaga kerja terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun ke-8 menjadi 19.774.696 juta HOK, hal ini terjadi akibat penambahan luas lahan pada tahun itu tidak sebesar tahun yang lainnya. 2. Aspek Ekonomi Upaya peningkatan produksi dengan kebijakan perluasan areal tanam kentang berdasarkan hasil simulasi untuk 10 tahun yang akan datang menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dalam penjualan kentang 185 190 195 200 205 HOK juta 75 cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh permintaan kentang dalam negeri yang terus meningkat akibat terjadinya penambahan penduduk dari tahun ke tahun. Grafik 11. Hasil Simulasi Pendapatan Industri Kentang – Perluasan Lahan Pendapatan petani meningkat dari 949 miliar rupiah pada tahun 2014 menjadi 973 miliar rupiah pada tahun 2015. Pendapatan terendah industri kentang terjadi pada tahun pertama simulasi atau tahun 2013 yaitu sebesar 945 miliar rupiah akibat dampak dari siklus iklim yang terjadi di alam semesta dari waktu ke waktu sulit diprediksi. Hasil simulasi pendapatan industri kentang dengan kebijakan perluasan lahan menunjukkan kemungkinan pendapatan tertinggi pada tahun 2019 yakni sebesar Rp. 999 miliar rupiah. 3. Aspek Lingkungan Kenaikan pasokan kentang yang terus-menerus mengindikasikan terjadinya peningkatan luas lahan kentang. luas lahan terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Hal ini terjadi karena terjadi peningkatan permintaan kentang dari waktu ke waktu terutama dalam negeri. Peningkatan luas lahan kentang bendampak pada lingkungan yaitu dengan rendahnya tingkat kesuburan tanah ini mengindikasikan kerusakan lingkungan dikawasan lahan pertanian kentang. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani jelas kerusakan 900 920 940 960 980 1,000 1,020 Pendapatan RT miliar 76 lingkungan akan semakin parah dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup ekosistem yang ada. Grafik 12. Hasil Simulasi Pencemaran Agroekosistem – Perluasan Lahan Peluang terganggunya agroekosistem akibat aplikasi pestisida pada tanaman kentang hasil simulasi pencemaran agroekosistem dari kebijakan perluasan lahan atau ekstensifikasi 0,115 per tahun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kemungkinan pada tahun 2013 penggunanaan bahan kimia sebesar 2.415 ton menjadi 2.427 ton pada tahun berikutnya dan 2.538 ton pada tahun 2023.

5.3.4 Skenario Peningkatan Produktivitas 16,56 tonha – 17,56 tonha dan

Perluasan Lahan Kentang 0,113 menjadi 0,115 Peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatan permintaan kentang menyebabkan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan kentang yang semakin meningkat. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan melakukan perluasan lahan area tanam kentang, meningkatkan produktivitas dari tanaman kentang atau dengan menggabungkan keduanya. Model yang dirancang akan menjelaskan skenario peningkatan produksi kentang dengan kebijakan perluasan area tanam kentang yang digabungkan dengan peningkatan produktivitas tanaman 2,350 2,400 2,450 2,500 2,550 20132014201520162017201820192020202120222023 Penggunaan Kimia ton 77 kentang. Skenario penggabungan peningkatan produktivitas dan perluasan lahan kentang mendapatkan hasil simulasi produksi dan konsumsi kentang sebagai berikut: Grafik 13. Hasil Simulasi Produksi dan Konsumsi Kentang – Peningkatan Produktivitas dan Perluasan Lahan Peningkatan permintaan kentang menyebabkan peningkatan produksi dan perlu diadakannya peningkatan produktivitas penanaman tanaman kentang untuk memenuhi permintaan kentang yang semakin meningkat. Konsumsi kentang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan permintaan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun konsumsi untuk industri olahan. Jumlah konsumsi kentang sebesar 1.062.000 juta ton pada tahun 2013 menjadi 1.081.670 juta ton pada tahun 2023. Angka konsumsi terus mengalami peningkatan dikarenakan terjadi perubahan pola konsumsi dan juga semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Produksi kentang tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 1.163.907 juta ton dan 1.165.885 juta ton pada tahun 2023. Kemungkinan produksi kentang turun pada tahun ke-2 dan ke-4 simulasi akibat dampak dari siklus iklim yang terjadi di alam semesta dari waktu ke waktu sulit diprediksi 1,000,000.00 1,050,000.00 1,100,000.00 1,150,000.00 1,200,000.00 Produksi Konsumsi