34
mana yang paling tepat dan sesuai untuk diterapkan. Setelah melalui berbagai tahap pemodelan sistem dan menguji berbagai kebijakan yang akan
diimplementasikan pada model, tahap terakhir adalah pengimplementasian kebijakan yang paling tepat dan sesuai untuk model atau sistem.
Gambar 5. Tahapan Pengolahan Data
Tahap Analisis Situasi
Diagram Sub-sistem
Diagram struktur kebijakan
Diagram Sebab-akibat Kondisi Permasalahan
Diagram Alir Persamaan Matematis
Simulasi dan Validasi
Analisis kebijakankeputusan dan pembangunan skenario
Perbaikan kebijakankeputusan
Implementasi kebijakankeputusan
Kualitatif
Kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
I. Identifikasi definisi
Permasalahan
II. Konseptual Sistem
III. Formulasi Model
IV. Simulasi validasi
V. Analisis kebijakankeputusan
dan perbaikan
VI. Implementasi
35
BAB IV GAMBARAN UMUM INDUSTRI KENTANG NASIONAL
Kentang solanum tuberosum l adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut kentang. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Itulah mengapa
tumbuhan ini konon baru masuk ke Indonesia akhir abad ke-18 dan berkembang di daerah-daerah dataran tinggi mulai abad ke-19. Hingga kini, kentang yang
bernama ilmiah Solanum tuberosum sudah menjadi bahan makanan yang tak terpisahkan dari tradisi kuliner Indonesia. Kentang memang bukan makanan
pokok orang Indonesia. Kebutuhan akan kentang meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan perubahan pola
konsumsi masyarakat. Kentang termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan
berbentuk perdusemak, serta hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Umur tanaman kentang antara 90-180 hari. Beberapa varietas kentang yang di Indonesia
adalah kentang kuning varietas granola, atlantis, cipanas dan segunung. Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber utama karbohidrat. Kentang
menjadi makanan pokok di banyak negara barat. Zat-zat gizi makanan yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak
0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium Ca 20 gram, fosfor P 30 mg, besi Fe 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg. Kementerian Pertanian, 2013
Kentang merupakan tanaman pangan utama keempat dunia, setelah gandum, jagung, dan padi. Produksi kentang di Indonesia telah berkembang
36
dengan pesat menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil terbesar Asia Tenggara. Dari tahun ke tahun, luas panen, hasil produksi dan produktivitas
kentang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat. Pada tahun 2003 luas panen kentang di Indonesia adalah sebesar 65.923 ha dengan produksi 1.009.979
ton dengan produktivitas 15,32 tonha. Produksi kentang menurun menjadi 1.003.732 ton pada tahun 2007 namun produktivitas naik menjadi 16,09 tonha
pada luas panen 62.375 ha. Dibanding dengan produktivitas kentang di Eropa yang mencapai rata-rata 25,5 tonha, produktivitas kentang di Indonesia masih
cukup rendah. Rendahnya hasil tersebut terkait dengan pemakaian bibit yang rendah mutunya, teknik budidaya belum sesuai standar, penanganan pasca panen
yang kurang baik, serta iklim dan cuaca yang mudah mengalami perubahan. Kentang mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap keadaan tanah dan iklim,
mempunyai tanggapan yang cepat terhadap cara bercocok tanam. Lokasi budidaya kentang menjadi faktor yang penting dalam menentukan produktivitasnya.
Gambar 6. Pohon Industri Kentang di Indonesia
Kentang di Indonesia tidak hanya dikonsumsi sebagai sayur lauk pauk rumah tangga tetapi juga dikonsumsi sebagai bahan makanan industri pengolahan
berbahan dasar kentang seperti keripik kentang, kentang goreng ataupun tepung
Potato Table Kentang Sayur
Processing Potato KentangIndustri
Kentang
Strarch Pati Kentang
Potato String french fries
Potato Chips Keripik Kentang
Lauk Pauk Rumah Tangga