Konseptual Sistem Rantai Pasok Kentang

53 Gambar 7. Pemetaan Elemen Sistem Rantai Pasok Kentang a. Sub Sistem Produsen Sub model produsen kentang dipengaruhi oleh variabel-variabel antara lain luas areal tanam, alih fungsi lahan konversi, perluasan areal tanam ekstensifikasi, agroekosistem, jumlah hari orang kerja, luas panen, dan pendapatan rumah tangga. Dibutuhkan pula konstanta sebagai input bagi model disamping variabel-variabel tersebut, sehingga memudahkan dalam modifikasi model apabila terjadi perubahan-perubahan yang sesuai dengan kondisi nyata. Konstanta tersebut antara lain pendapatan rumah tangga petani kentang, pestisida, hari orang kerja per hektar, pendapatan usahatani, persentase penambahan luas area tanam ekstensifikasi per tahun, persentase alih fungsi konversi lahan per tahun dan produktivitas kentang. b. Sub Sistem Pemasok Sub sistem pemasok kentang dipengaruhi oleh variabel-variabel antara lain produksi kentang, konsumsi rumah tangga, konsumsi industri, pendapatan industri, pendapatan rumah tangga dan total konsumsi. terdapat processorindustri sebagai entitas utama yang mengolah hasil produksi kentang kemudian menyalurkannya ke konsumen. Konstanta pada sub sistem pemasok adalah harga kentang per kilogram dan industri kentang. Aktivitas yang dilakukan oleh agroindustri kentang meliputi kegiatan produksi kentang menjadi makanan olahan berbahan dasar kentang dan menyalurkannya kepada konsumen. Produsen Produksi Konsumen Konsumsi ProcessorIndustri Pemasok 54 c. Sub Sistem Konsumen Sub model konsumsi kentang sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi kentang. Sub model kebutuhankonsumsi kentang dapat dilihat dinamika perkembangan penduduk yang sangat berpengaruh terhadap permintaan kentang untuk konsumsi. Dinamika model penduduk ini akan menghasilkan output berupa prakiraan jumlah penduduk di masa mendatang. Dinamika perkembangan penduduk dalam sub model ini terbentuk melalui interaksi antara variabel jumlah penduduk Indonesia dengan variabel laju pertumbuhan penduduk dan laju kematian penduduk yang membentuk sebuah hubungan. Semakin besar laju pertumbuhan penduduk per tahun maka semakin besar jumlah penduduk tahunan, sebaliknya semakin besar laju kematian penduduk maka semakin berkurang jumlah penduduk tahunan. Berdasarkan sub model kebutuhan konsumsi dapat dilihat pola konsumsi berdasarkan dinamika penduduk dan rata-rata kebutuhan kentang untuk konsumsi yang dikonversi dalam satuan kgkapitatahun. Diperlukan variabel konstanta tingkat konsumsi kentang yang menginputkan rata-rata konsumsi kentang sesuai dengan kondisi nyata untuk mengetahui kebutuhan konsumsi kentang. Variabel tingkat konsumsi kentang tersebut selanjutnya akan memberikan dampak pengaruh positif terhadap jumlah konsumsi kentang. Semakin besar tingkat konsumsi kentang per kapita, maka semakin besar jumlah kentang yang diperlukan untuk konsumsi. Berdasarkan hubungan sebab akibat antar variabel pada sub model konsumsi tersebut dilakukan penterjemahan diagram sebab akibat ke dalam diagram alir stock dan flow dengan perangkat lunak Powersim. 55

5.2.2 Formulasi Model Rantai Pasok Kentang

Asumsi merupakan pikiran-pikiran dasar yang digunakan sebagai titik tolak atau alasan dalam menjelaskan suatu fenomena dan diyakini kebenarannya Simatupang, 2000. Digunakan beberapa asumsi dalam pembuatan model dinamik rantai pasok kentang antara lain : 1. Pemodelan rantai pasok kentang dalam upaya ketahanan pangan berasal dari produksi kentang dalam negeri, bukan impor kentang. 2. Umur panen rata-rata kentang 3 - 4 bulan. 3. Produktivitas rata-rata kentang16,2 tonha 4. Laju pertumbuhan penduduk 0,011 dan laju kematian 0,007 5. Jumlah tenaga kerja per hektar kentang 300 HOK. 6. Penggunaan pestisida 0,3 literha 7. Harga kentang Rp. 6.000kg 8. Terjadi alih fungsi lahan atau pergeseran pemanfaatan lahan untuk keperluan non pertanian sebesar 0,11 per tahun dan laju ekstensifikasi 0,113 per tahun. Formulasi model dengan menggunakan diagram alir dan perumusan matematis. Diagram alir dibangun dengan menggunakan powersim. Formulasi model dirumuskan ke dalam bentuk matematis yang dapat mewakili sistem nyata. Formulasi model menghubungkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi dalam model konseptual dengan bahasa simbolik. Formulasi model potato.sim dalam perangkat lunak Powersim selengkapnya sebagai berikut : 56 Keterangan : A : Produsen B :Pemasok C : Konsumen Gambar 8. Model Rantai Pasok Kentang di Indonesia Gambar 8. diatas merupakan gambar hubungan sebab akibat yang terdiri atas elemen-elemen sistem penyusun rantai pasok kentang yang memiliki hubungan timbal balik antar anggota elemen. Hubungan timbal balik antar elemen dalam hubungan sebab akibat dapat berupa hubungan positif atau negatif. Hubungan positif terjadi jika nilai suatu elemen mengalami peningkatan maka menyebabkan peningkatan pada nilai elemen yang lainnya, atau jika nilai suatu elemen mengalami penurunan maka akan menyebabkan nilai elemen yang lain menjadi turun. Sebaliknya hubungan sebab-akibat negatif antara satu elemen dengan elemen lain terjadi apabila peningkatan nilai suatu elemen tertentu akan menyebabkan nilai elemen yang lain turun atau sebaliknya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan hubungan sebab akibat dari model sistem dinamis kentang sebagai berikut: A. Sub Sistem Produsen Pada sub model produsen, terdapat produsen sebagai entitas utama yang memproduksi kentang. Luas tanam merupakan level, yang dipengaruhi oleh luas tanam ekstensifikassi konversi lahan laju ekstensifikasi laju konversi luas panen Total HOK pendapatan rumah tangga pendapatan RT Petani kentang penduduk pertumbuhan kematian laju pertumbuhan laju kematian konsumsi kentang tingkat konsumsi produktivitas agroekosistem pestisida waktu delay HOK per Ha Pasokan Produksi Konsumsi RT Konsumsi Industi Industri olahan luas tanam Total Konsumsi Pendapatan industri Harga Kentang Per Kg Pendapatan dari konsumen RT Total Pendapatan A B C