31
3.3.4 Simulasi dan Validasi Model
Model yang sudah dibuat selanjutnya dijalankan pada perangkat lunak dimana proses menjalankan model tersebut disebut dengan simulasi, model
disimulasikan untuk melihat bagaimana perilaku model tersebut yang merupakan gambaran perilaku sistem nyata, oleh karena itu, model yang sudah dibuat untuk
disimulisasikan harus diuji untuk melihat apakah model benar-benar mewakili sistem yang sebenarnya sebagai sarana untuk mempelajari sistem nyata tersebut.
Terdapat 2 macam pengujian yang harus dilakukan terhadap model untuk mengukur kehandalan model sebagai alat untuk penelitian yaitu verifikasi dan
validasi. Verifikasi adalah suatu cara untuk menetukan apakah implementasi model konseptual ke dalam komputer sudah benar. Proses verifikasi meliputi
pengujian terhadap pemrograman dan model untuk menjamin bahwa model beroperasi dengan akurat menggambarkan model konseptual. Beberapa cara bisa
digunakan dalam melakukan verifikasi adalah sebagai berikut: 1.
Mengikuti prinsip dari pemograman yang terstruktur, yang mencakup penyusunan rencana simulasi dengan detail sebelum pengkodean, termasuk
membuat diagram alir langkah pemodelan dan simulasi dengan jelas, dan membagi model kedalam beberapa submodel untuk lebih mudah dalam
menganalisis model. 2.
Membuat model dapat melakukan dokumentasi terhadap dirinya sendiri, artinya jika memungkinkan hasil dari menjalankan simulasi langsung dapat
memberikan informasi, misalkan dalam bentuk grafik, animasi atau tabel. Pada beberapa perangkat lunak simulasi sudah dilengkapi dengan fasilitas
dokumentasi tersebut sehingga mudah untuk melakukan analisis.
32
3. Memeriksa kode dalam pemodelan oleh lebih dari satu orang, terutama
melibatkan pihak yang sudah berpengalaman 4.
Memeriksa data input apakah sudah memiliki nilai yang sesuai, sebagai contoh apakah sudah menggunakan satuan yang tepat .
5. Memastikan bahwa dengan memasukan berbagai input menghasilkan output
yang beralasan dan masuk akal. Validasi adalah menentukan apakah model dapat digunakan sebagai
pengganti dari sistem nyata apabila digunakan untuk tujuan percobaan.Validasi model dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan suatu model yang
dibangun, apakah sudah merupakan perwakilan dari relitas yang dikaji, yang dapat menghasilkan kesimpulan yang meyakinkan.Validasi model dapat
menggunakan t-test. Validasi dalam pemodelan sistem dinamik dapat dilakukan dengan
beberapa cara meliputi uji struktur secara langsung direct structure tests tanpa memproses model, uji struktur tingkah laku model structure oriented behaviour
test dengan proses model, dan pembandingan tingkah laku model dengan sistem nyata quantitative behaviour pattern comparison Daalen dan Thissen, 2001,
yaitu dengan uji nilai tengah persentase kesalahan absolut mean absolute percentage error adalah salah satu ukuran relatif yang menyangkut kesalahan
persentase. Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian data hasil prakiraan dengan data aktual.