Skenario Peningkatan Produktivitas Kentang dari 16,56 tonha menjadi 17,56 tonha

69 peningkatan produktivitas tanaman kentang sebesar 10 diharapkan mampu mencukupi kebutuhan kentang dalam negeri. Berikut merupakan hasil simulasi produksi dan konsumsi kentang untuk 10 tahun ke depan Grafik 5. Hasil Simulasi Produksi dan Konsumsi Kentang – Peningkatan Produktivitas Permintaan kentang untuk konsumsi rumah tangga maupun konsumsi industri terus meningkat karena kentang dapat mensubstitusikan beras sebagai bahan makanan pokok. Prospek pengembangan agribisnis kentang sangat cerah. Di Indonesia kebutuhan konsumsi kentang diperkirakan meningkat dua kali lipat pada lima tahun sampai sepuluh tahun yang akan datang. Model yang dirancang menjelaskan skenario peningkatan produktivias kentang. Kebijakan peningkatan produktivitas tanaman kentang dengan meningkatkan produktivitas kentang dari 16,56 ton per tahun menjadi 17,56 ton per tahun, maka dalam jangka panjang upaya ketahanan pangan bisa tercapai. Peningkatan permintaan kentang menyebabkan peningkatan produksi dan perlu diadakannya peningkatan produktivitas kentang untuk memenuhi permintaan. Peningkatan produksi mengalami peningkatan tertinggi yakni pada tahun 2021 sebesar 1.147.720,28 juta ton dan 1.165.966,81 juta ton pada tahun 2023. Konsumsi kentang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan permintaan, 1,000,000.00 1,050,000.00 1,100,000.00 1,150,000.00 1,200,000.00 Produksi Konsumsi 70 baik untuk konsumsi rumah tangga maupun konsumsi untuk industri olahan akibat perubahan pola makan masyarakat. 1. Aspek Sosial Aspek sosial yang dipertimbangkan adalah ketersediaan pasokan untuk memenuhi konsumsi dan jumlah penambahan rumah tangga kentang atau jumlah tenaga kerja yang meningkat dengan ditingkatkannya produktivitas kentang dari tahun ke tahun. Peningkatan produktivitas kentang dapat menambah tenaga kerja di lahan pertanian dan peluang untuk mengentas pengangguran di daerah tersebut. Grafik 6. Hasil simulasi Rumah Tangga Petani Kentang - Peningkatan Produktivitas Penambahan tenaga kerja terbanyak dari kebijakan peningkatan produktivitas terjadi pada tahun ke 9 yakni sebesar 19.6juta dan tahun ke 11 sebesar 19.9 juta karena pada tahun tersebut terjadi peningkatan produktivitas kentang yang cukup besar. Penambahan tenaga kerja paling sedikit terjadi pada tahun ke 3 yakni sebesar 19.1 juta hari orang kerja. Hal ini terjadi akibat peningkatan produktivitas pada tahun itu tidak sebesar tahun yang lainnya. 185 190 195 200 HOK juta 71 2. Aspek Ekonomi Upaya peningkatan produksi dengan kebijakan peningkatan produktivitas kentang berdasarkan hasil simulasi untuk 10 tahun yang akan datang menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dalam penjualan kentang fluktuatif. Angka pendapatan industri kentang tertinggi pada tahun ke-11 atau tahun 2023 sebesar 995 miliar rupiah. Pada tahun ke-3 atau tahun 2015 pendapatan industri kentang turun dari tahun sebelumnya menjadi 952 miliar rupiah. Grafik 7. Hasil Simulasi Pendapatan Industri Kentang - Peningkatan Produktivitas Pendapatan petani meningkat dari mulai Rp. 963 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 970 miliar pada tahun 2014. Pendapatan terendah industri kentang terjadi pada tahun 2015 dimana terjadi penurunan pendapatan menjadi Rp. 953 miliar. Hasil simulasi pendapatan industri kentang dengan kebijakan peningkatan produktivitas menunjukkan peningkatan pendapatan tertinggi pada tahun 2023 yakni sebesar Rp. 996 miliar. 3. Aspek Lingkungan Kenaikan pasokan kentang yang terus-menerus mengindikasikan terjadinya peningkatan luas lahan kentang di Indonesia. Peningkatan produksi 920 940 960 980 1,000 Pendapatan RT miliar 72 kentang didukung oleh luas lahan kentang yang menyediakan kentang segar dan bibit kentang. Peningkatan produktivitas bendampak pada lingkungan, dimana tingkat kesuburan tanah yang diindikasikan sebagai kerusakan lingkungan dikawasan lahan pertanian kentang. Kerusakan lingkungan akan semakin parah dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup ekosistem yang ada jika kondisi tersebut tidak segera ditangani. Grafik 8. Hasil Simulasi Pencemaran Agroekosistem - Peningkatan Produktivitas Akibat peningkatan produktivitas dari 16,56 tonha menjadi 17,56 tonha per tahun, maka peluang terganggunya agroekosistem akibat aplikasi pestisida pada tanaman kentang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penggunaan pestisida berbahan kimiawi pada lahan pertanian kentang awal 2013 sebanyak 2.373 ton meningkat menjadi 2.380 ton pada tahun berikutnya. Penggunaan pestisida terus meningkat dari tahun ke tahun dan penggunaan pestisida sebanyak 2.445 ton pada tahun 2023.

5.3.3 Skenario Perluasan Lahan Kentang dari 0,113 menjadi 0,115

Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan melakukan perluasan lahan terhadap area tanam kentang. Ekstensifikasi didataran medium bisa dijadikan alternatif untuk diupayakan dan penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan 2,300 2,350 2,400 2,450 2,500 Penggunaan Kimia ton 73 produksi kentang dengan menggunakan berbagai medium sebagai media tanamnya. Model yang dirancang akan menjelaskan skenario peningkatan produksi kentang dengan kebijakan perluasan areal tanam kentang jika laju ekstensifikasi tanam kentang ditingkatkan dari 0,113 per tahun menjadi 0,115 per tahun, didapatkan hasil simulasi produksi dan konsumsi kentang untuk 10 tahun ke depan sebagai berikut: Grafik 9. Hasil Simulasi Produksi dan Konsumsi Kentang – Perluasan Lahan Peningkatan permintaan kentang menyebabkan peningkatan produksi dan perlu diadakannya perluasan areal tanam tanam untuk memenuhi permintaan kentang yang semakin meningkat. Jumlah konsumsi naik dari tahun ke tahun mulai 1.062.000 ton pada tahun 2013 menjadi 1.081.670 ton pada tahun 2023. Peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan kentang dalam negeri. Perubahan iklim yang sulit diprediksi dengan pasti membuat produksi kentang mengalami penurunan sebesar 1.076.303 ton pada tahun 2016 dari 1.089.267 ton pada tahun 2015, kemudian meningkat menjadi 1.102.798 ton pada tahun 2017. 1,040,000.00 1,050,000.00 1,060,000.00 1,070,000.00 1,080,000.00 1,090,000.00 1,100,000.00 1,110,000.00 Produksi Konsumsi