yaitu  usaha  untuk  menggerakkan  sesuatu  yang  tidak  bisa  bergerak  sendiri.
27
Animasi juga adalah suatu tampilan yang menggabungkan media teks, grafis, dan audio  dalam  suatu  aktivitas  pergerakan.  Neo    Neo  dalam  Munir  menyebutkan
bahwa  animasi  merupakan  salah  satu  teknologi  yang  dapat  menjadikan  gambar yang diam menjadi seolah-olah hidup, dapat bergerak, beraksi, dan berkata-kata.
28
Dengan  begitu,  animasi  berarti  merupakan  hasil  proses  dari  penggabungan berbagai  objekgrafis  diam.  Objek  atau  gambar  tersebut  digerakan  melalui
perubahan yang sedikit demi sedikit dan diluncurkan dengan kecepatan tinggi dan ditambahkan  audio  sehingga  gambar  tersebut  terkesan  dapat  beraksi,  hidup,
bergerak dan dapt berkata-kata. Proses-proses  biologi  yang  kompleks  dapat  dengan  mudah  dijelaskan
kepada siswa. Pada proses belajar mengajar, siswa sering dihadapkan pada materi yang  abstrak  dan  diluar  pengalaman  sehari-hari  sehingga  materi  pelajaran  sulit
diterima  dan  dipahami  oleh  siswa.  Keistimewaan  yang  dimiliki  oleh  animasi intinya untuk memvisualisasikan konsep abstrak yang sulit dipraktekkan di kelas.
Berikut tabel kelebihan dan kelemahan media animasi:
Tabel 2.3 Karakteristik Media Animasi Kelebihan
Kelemahan
  Membawa bersama butiran informasi kedalam  satu  bentuk  dasar  yang
dipertontonkan;   Memberikan  penekanan,  karena
butiran  yang  berubah  dan  bergerak dapat  menarik  perhatian  penonton
melihat topik
dan merangsang
pengguna  untuk  melaksanakan  suatu tindakan;
  Menyediakan  jembatan  visual  dan penarik  perhatian  pengguna  secara
  Pengembangannya  memerlukan adanya  ahli  profesional,  tidak
sembarang orang
dapat membuatnya;
  Pengembangannya  memerlukan waktu yang cukup lama;
  Memerlukan  memori  dan  ruang penyimpanan yang lebih;
Memerlukan peralatan
yang khusus
untuk presentasi
kualitas.
27
N. Imamah,  Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kontruktivisme Dipadukan dengan Video Animasi Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan, Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 1, 2012, h. 32-36, http:journal.unnes.ac.idnjuindex.phpjpiiarticleview20102124.
28
Munir,  Multimedia:  Konsep    Aplikasi  dalam  Pendidikan,  Bandung:  Alfabeta,  2008, cet. Ke-1, h. 18.
Kelebihan Kelemahan
tidak  disadari  dari  topik-topik  yang disediakan;
  Peserta  didik  akan  lebih  cepat belajar,  dan  memiliki  sikap  terhadap
pembelajaran yang lebih baik;   Pembelajaran  interaktif  dengan  live-
action  animasi,  simulasi,  video, audio,  grafik,  umpan  balik,  saran
ahli;
  Fleksibelitas dan keselamatan   Menghilangkan frustasi;
  Praktis;   Konsisten;
Menarik perhatian. Media  animasi  diatas  dklasifikasikan  berdasarkan  kelebihan  dan
kelemahannya.  Secara  garis  besar,  media  animasi  memiliki  kelebihan  yang berkaitan  dengan  kemampuannya  dalam  menarik  perhatian  siswa.  Karna
kemampuannya  yang  dapat  menekankan  bagia-bagian  tertentu  dalam  suatu konsep dengan perubahan gerakan. Selain itu media animasi  juga menarik karna
mampu  menjadi  jembatan  visual  bagi  konsep-konsep  abstrak  dengan fleksibelitasnya.  Sedangkan  kelemahan  media  animasi  secara  garis  besar,  lebih
ditekankan pada proses pembuatannya  yang hanya dapat dibuat oleh tenaga ahli professional dengan alat khusus dan waktu pembuatan yang lama.
Harrison  dan  Hummell  dalam  Rahmatulloh  menyatakan  bahwa  media  film animasi  mampu  memperkaya  pengalaman  dan  kompetensi  siswa  pada  beragam
materi ajar. Agina juga dalam Rahmatulloh menjelaskan bahwa pemanfaatan film animasi  dalam  kegiatan  pembelajaran  dapat  meningkatkan  kualitas  proses  dan
hasil  belajar.
29
Film  animasi  sebagai  satu  kesatuan,  menurut  Bogiages  dan  Hitt
29
Muhammad  Rahmattullah,  Pengaruh  Pemanfaatan  Media  Pembelajaran  Film  Animasi terhadap Hasil Belajar, 2013, h. 178-186, http:ejournal.unesa.ac.idarticle427219article.pdf.
dalam  Sukmaniar  juga  mampu  meningkatkan  minat,  pemahaman,  dan keterampilan dalam kerja kelompok.
30
Dengan  begitu,  berarti  media  film  animasi  adalah  suatu  alat  bantu pengajaran  yang  dapat  memudahkan  terbantunya  siswa  menerima  pesan  yang
disampaikan. Terutama, karena media film animasi memiliki beberapa kelebihan dalam merekam suatu prosses juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi  peserta
didik.
3. Pemahaman Konsep
Aspek penting dalam proses belajar mengajar adalah untuk mencapai suatu tujuan.  Salah  satu  tujuan  dari  proses  belajar  mengajar  adalah  agar  siswa  mampu
memahami akan sesuatu berdasarkan pengalaman dalam belajarnya. Setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal-hal yang ada dilingkungannya,
termasuk  yang  ada  disekolah  seperti  materi  pelajaran.  Dalam  materi  biologi, seringkali siswa kurang memahami konsep dasar secara mendalam. Padahal setiap
konsep  memiliki  keterkaitan  dengan  konsep-konsep  selanjutnya.  Maka  dari  itu, setiap konsep pelajaran, memiliki nilai penting untuk dipahami.
Menurut Yulaelawaty dalam Made, pemahaman merupakan suatu perangkat standar  program  pendidikan  yang  mereflesikan  kompetensi  sehingga  dapat
mengantarkan  siswa  untuk  menjadi  kompeten  dalam  bidang  kehidupan.
31
Pemahaman  itu  sendiri  adalah  kemampuan  untuk  menangkap  pengertian  dari sesuatu, sehingga dapat ditunjukkan dalam bentuk menerjemahan sesuatu.
32
Mengajar  dengan  sukses  mengusahakan  agar  isi  mata  pelajaran  bemakna bagi  kehidupan  anak  sehingga  dapat  membentuk  pribadinya.  Salah  satu  cara
mencapainya adalah dengan penanaman pemahaman yang baik karena, salah satu hasil  belajar  yang  efektif  adalah  tercapainya  pemahaman.  Karena  itulah
30
Fahma Sukmaniar, Ngadino, dan Karsono, Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan Menggunakan Media Pembelajaran Animasi, 2013,
http:journal.unnes.ac.idnjuindex.phpjpiiarticleview20102124.
31
Made  Wena,  Strategi  Pembelajaran  Inovatif  Kontemporer:  Suatu  Tinjauan  Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. 7, h.67.
32
Harjanto, op. cit.,h. 60.
pemahaman  yang  didapatkan  setiap  peserta  didik  sangatlah  penting  dalam  suatu proses pendidikan.
Seseorang  dikatakan  memahami  sesuatu  ketika  ia  mampu  membentuk  arti dari  sebuah  pesan  pembelajaran,  baik  berupa  lisan,  tulisan,  grafis  atau  gambar.
Dengan  rincian  mampu  menjelaskan,  membandingkan,  meramalkan,  meringkas, mengelompokkan, dan membuat contoh.
33
Hal  itu  berarti,  seseorang  yang  memahami  sesuatu  cenderung  dapat menjelaskan  kembali  suatu  hal  tertentu  dan  bahkan  bukan  hanya  dapat
menjelaskan kembali, seseorang yang memiliki pemahaman yang baik cenderung dapat  menyelesaikan  suatu  masalah  atas  suatu  konflik  tertentu  berdasarkan
analisis masalah yang dipahaminya. Edgar  menyatakan  bahwa  memahami  atau  comprehend  itu  sendiri  berarti
memahami  teks,  konteks,  jamak,  tunggal,  maupun  bagian-bagiannya  yang  lain secara  intelektual.
34
Hal  itu  berkenaan  dengan  salah  satu  dari  tiga  tujuan pendidikan menurut Bloom, yakni pada tujuan pendidikan ranah kognitif. Seperti
yang  disebutkan  oleh  Sofyan  bahwa  kemampuan  intelektual  merupakan  bagian dari  domain  kognitif.  Ranah  kognitif  merupakan  kemampuan  menyatakan
kembali dan kemampuan intelektual.
35
Maka  dari  itu  aspek  pemahaman  menurut  Bloom  berarti  mengacu  pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
atau  diingat  dan  memaknai  arti  dari  bahan  maupun  materi  yang  dipelajari.  Pada umumnya,  unsur  pemahaman  ini  menyangkut  kemampuan  menyangkut  makna
suatu konsep dengan kata-kata sendiri. Dari  uraian  diatas,  berarti  pemahaman  bukanlah  hanya  sekedar  tau
melainkan  suatu  kemampuan  seseorang  menafsirkan  dan  menginterpretasikan sesuatu.  Misal,  menjelaskan  suatu  kalimat  yang  ia  baca  atau  dengar  dengan
bahasanya sendiri tanpa mengubah kandungan makna.
33
Dewi Salma Prawidilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 2, h. 95.
34
Edgar  Morin,  Tujuh  Materi  Penting  bagi  Dunia  Pendidikan,  Yogyakarta:  Kansius, 2009, Cet. 5, h. 104.
35
Ahmad  S.,  Tonih  F.,  dan  Burhanudin  M.,  Evaluasi  Pembelajaran  IPA  Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h.14.
Pemahaman dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu: 1.
Pemahaman terjemahan. Pemahaman tingkat terjemahan merupakan tingkat terendah,  yaitu  terjemahan  dalam  arti  yang  sebenarnya.  Misalnya
menerjemahkan kalimat, mengartikan Pancasila, menerjemahkan sandi. 2.
Pemahaman  penafsiran.  Pemahaman  penafsiran  merupakan  tingkat  yang kedua,  yaitu  menghubungkan  bagian-bagian  terdahulu  dengan  bagian  yang
berikutnya,  atau  membedakan  yang  pokok  dengan  yang  bukan  pokok. Misalnya, menafsirkan grafik.
3. Pemahaman ekstrapolasi. Pemahaman ekstrapolasi merupakan tingkat  yang
tertinggi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat sesuatu dibalik  yang  tersirat,  membuat  ramalan  tentang  konsekuensi,  atau  dapat
memperluas  persepsinya  dalam  arti  waktu,  dimensi,  kasus,  dan masalahnya.
36
Salah  satu  kompetensi  yang  dapat  ditunjukkan  peserta  didik  dalam melakukan prosedur tepat dipengaruhi oleh bagaimana pemahamannya mengenai
suatu  konsep.  Dengan    demikian  pemahaman  merupakan  suatu  faktor  penting dalam  pembelajaran  Biologi.  Dengan  pemahaman,  siswa  diminta  untuk
membuktikan  bahwa  ia  memahami  hubungan  antar  konsep-konsep  biologi tersebut.
Konsep  adalah  suatu    buah  pemikiran  seseorang  atau  sekelompok  orang yang  dinyatakan  dalam  suatu  definisi  tertentu  sehingga  melahirkan  produk  ilmu
pengetahuan  meliputi  prinsip,  hukum,  dan  teori.  Menurut  Kempt  dalam Prawidilaga,  konsep  adalah  kategori  atau    ragam  yang  menunjukkan  suatu
kemiripan  gagasan,  kejadian,  objek  atau  kebendaan.
37
Menurut  Rosser  dalam Ratna,  konsep  adalah  suatu  abstraksi  yang  mewakili  satu  kelas  objek,  kejadian,
36
Nana  Sudjana,  Penilaian  Hasil  Proses  Belajar  Mengajar,  Bandung:  PT  Remaja  Rosda Karya, 2010, Cet. 5, h. 24.
37
Prawidilaga, op. cit., h. 85.
yang  memiliki  atribut  yang  sama.
38
Konsep  juga  adalah  suatu  gagasan  abstrak yang digeneralisasi dari contoh-contoh khusus.
39
Berdasarkan  pengertian  diatas,  konsep  dapat  diartikan  sebagai  suatu pemikiran  orang  atau  sekelompok  orang  mengenai  pengkategorian  atas  abstraksi
objek,  kejadian  dan  kegiatan  tertentu  yang  dapat  mewakili  satu  stimulus  dan dinyatakan  dengan  suatu  definisi  sehingga  melahirkan  produk  ilmu  pengetahuan
berupa prinsip, hukum, dan teori. Belajar  konsep  merupakan  hasil  utama  pendidikan.  Karena  konsep
merupakan  batu  pembangun  pikir  individu  bagi  proses  mental  yang  lebih  tinggi untuk  memecahkan  suatu  masalah  tertentu  berdasarkan  aturan-aturan  yang
diperolehnya.
40
Belajar konsep timbul karena adanya suatu  kesanggupan manusia dalam merepresentasi internalkan tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan
bahasa. Semakin  sering  siswa  membentuk  kesalingterkaitan  antar  dalam  suatu
konsep, maka
semakin mudah
mereka mengingat,
memahami, dan
menerapkannya.  Ketika  mereka  membentuk  banyak  hubungan  logis  diantara berbagai konsep dan prinsip, mereka akan mendapatkan pemahaman konseptual.
Ada 4 dasar untuk mendefinisikan perkataan  yang menunjuk suatu konsep, yaitu berdasarkan:
1. Sifat-sifat  yang  dapat  diukur  atau  dapat  diamati,  misal  semangka  dan
pepaya, sama-sama segar buahnya, namun berbeda warna an kulitnya. 2.
Sinonim,  antonim,  dan  makna  semantik  lain,  misal  “sopan”  diartikan sebagai beradab, tidak kasar, baik budi.
3. Hubungan-hubungan logis dan aksioma definisi dari sudut ini tidak secara
langsung  menunjuk  sifat-sifat  tertentu,  misal  garis  dibatasi  sebagai  jaraj terekat antara dua titik.
38
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,  Jakarta: Erlangga, 2011, h. 63.
39
Robert. E. Slavin,  Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik,  Jakarta: PT. Indeks, 2008, h.  298.
40
Dahar, op. cit., h. 62.