Pemahaman Konsep Deskripsi Teoretik
                                                                                yang  memiliki  atribut  yang  sama.
38
Konsep  juga  adalah  suatu  gagasan  abstrak yang digeneralisasi dari contoh-contoh khusus.
39
Berdasarkan  pengertian  diatas,  konsep  dapat  diartikan  sebagai  suatu pemikiran  orang  atau  sekelompok  orang  mengenai  pengkategorian  atas  abstraksi
objek,  kejadian  dan  kegiatan  tertentu  yang  dapat  mewakili  satu  stimulus  dan dinyatakan  dengan  suatu  definisi  sehingga  melahirkan  produk  ilmu  pengetahuan
berupa prinsip, hukum, dan teori. Belajar  konsep  merupakan  hasil  utama  pendidikan.  Karena  konsep
merupakan  batu  pembangun  pikir  individu  bagi  proses  mental  yang  lebih  tinggi untuk  memecahkan  suatu  masalah  tertentu  berdasarkan  aturan-aturan  yang
diperolehnya.
40
Belajar konsep timbul karena adanya suatu  kesanggupan manusia dalam merepresentasi internalkan tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan
bahasa. Semakin  sering  siswa  membentuk  kesalingterkaitan  antar  dalam  suatu
konsep, maka
semakin mudah
mereka mengingat,
memahami, dan
menerapkannya.  Ketika  mereka  membentuk  banyak  hubungan  logis  diantara berbagai konsep dan prinsip, mereka akan mendapatkan pemahaman konseptual.
Ada 4 dasar untuk mendefinisikan perkataan  yang menunjuk suatu konsep, yaitu berdasarkan:
1. Sifat-sifat  yang  dapat  diukur  atau  dapat  diamati,  misal  semangka  dan
pepaya, sama-sama segar buahnya, namun berbeda warna an kulitnya. 2.
Sinonim,  antonim,  dan  makna  semantik  lain,  misal  “sopan”  diartikan sebagai beradab, tidak kasar, baik budi.
3. Hubungan-hubungan logis dan aksioma definisi dari sudut ini tidak secara
langsung  menunjuk  sifat-sifat  tertentu,  misal  garis  dibatasi  sebagai  jaraj terekat antara dua titik.
38
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,  Jakarta: Erlangga, 2011, h. 63.
39
Robert. E. Slavin,  Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik,  Jakarta: PT. Indeks, 2008, h.  298.
40
Dahar, op. cit., h. 62.
4. Manfaat  atau  gunanya,  misal  pulpen  untuk  menulis,  pisau  untuk
memotong.
41
Suatu konsep memiliki banyak hubungan dengan konsep lain. Flavell dalam Sagala menyarankan bahwa pemahaman konsep sebaiknya dibedakan dalam tujuh
dimensi, yaitu: 1.
Atribut.  Setiap  konsep  memiliki  atribut  yang  berbeda.  Contohnya  konsep meja,  meja  harus  memiliki  suatu  permukaan  yang  datar  dan  sambungan-
sambungan yang mengarah kebawah sehingga permukaan tersebut terangkat keatas. Atribut bisa berupa bentuk, fisik, tinggi, fungsi, warna dll.
2. Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atribut-atribut itu.
3. Keabstrakan.  Konsep-konsep  dapat  dilihat  dan  konkret  atau  konsep  itu
terdiri  atas  konsep-konsep  lain.  Contoh:  suatu  segitiga  dapat  dilihat, sedangkan keinginan tidak dapat dilihat.
4. Keinklusifan.  Ini  ditunjukkan  pada  seberapa  banyak  contoh  yang  terlibat
dalam  konsep  itu.  Bagi  anak  kecil,  konsep  kucing  hanya  ditujukan  pada hewan  tertentu,  yaitu  kucing  tertentu.  Bila  anak  tersebut  telah  mengenal
beberapa  kucing  lain,  konsep  kucing  akan  menjadi  lebih  luas  dan  lebih banyak contohnya.
5. Keumuman. Bila diklasifikasikan, konsep dapat berbeda posisi superordinat
dan  subordinatnya.  Konsep  wortel  adalah  subordinat  bagi  konsep  sayur, konsep  sayur  merupakan  subordinat  dari  konsep  tanaman  yang  dapat
dimakan. Semakin umum suatu konsep, semakin banyak asosiasi yang dapat dibuat dengan konsep lainnya.
6. Ketepatan.  Ketepatan  suatu  konsep  menyangkut  apakah  ada  sekumpulan
aturan yang membedakan contoh dan non contoh suatu konsep. 7.
Kekuatan. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju bahwa konsep tersebut penting.
42
41
Slameto,  Belajar  dan  Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhinya,  Jakarta:  Rineka  Cipta, 2010, Cet. 5, h. 140.
42
Syaiful  Sagala,  Konsep  dan  Makna  Pembelajaran:  untuk  Membantu  Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 8, h. 72.
Konsep  berkembang  melalui  satu  seri  tingkatan.  Tingkatan-tingkatan  itu mulai  dengan  hanya  mampu  menunjukkan  contoh  suatu  konsep  hingga  dapat
sepenuhnya  menjelaskan  atribut-atribut  konsep.  Menurut  Klausmeier  dalam Ratna, menyebutkan bahwa ada empat tingkatan pencapaian konsep, yaitu:
1. Tingkat  konkret.  Seseorang  dikatakan  telah  mencapai  tingkat  konkret
apabila  ia  mampu  mengenal  suatu  benda  yang  telah  dihadapinya.  Ia  harus dapat  memperlihatkan  benda  tersebut  dan  dapat  membedakan  benda-benda
itu dari stimulus-stimulus yang ada disekitarnya. 2.
Tingkat  identitas.  Seseorang  dikatakan  mencapai  tingkat  identitas  ketika  ia sudah  mampu  mengeneralisasikan  dua  atau  lebih  dari  bentuk  yang  identik
dari benda yang sama adalah anggota dari kelas yang sama. 3.
Tingkat klasifikasi. Seseorang dikatakan mencapai tingkat klasifikasi ketika ia dapat mengenal persamaan dari dua contoh yang berbeda dari kelas yang
sama. 4.
Tingkat  formal.  Seseorang  dikatakan  mencapai  tingkat  formal  ketika  ia mampu menentukan atribut-atribut yang membatasi konsep. Seperti mampu
memberi  nama  konsep  itu,  mendefinisikan  konsep  tersebut  dalam  atribut- atribut kriterianya, mendriskriminasi dan memberi nama atribut-atribut yang
membatasi,  dan  mengevaluasi  atau  memberikan  secara  verbal  contoh  dan noncontoh konsep.
43
Trianto  dalam  Selvina  dkk,  menyatakan  bahwa  pemahaman  konsep merupakan  pemahaman  siswa  terhadap  fakta-fakta  yang  saling  terkait,  yang
identik dengan kemampuan menangkap makna dari konsep  yang dipaparkan dan mampu  menggunakan  pengetahuan  tersebut  dengan  situasi  yang  berbeda.
44
Hal tersebut berarti bahwa kemampuan dalam memahami suatu konsep abstrak dapat
mendorong  anak  atau  seseorang  untuk  berpikir  lebih  mendalam,  karena  konsep akan  muncul  dalam  berbagai  konteks,  sehingga  pemahaman  suatu  konsep  yang
ada akan saling berkaitan dengan konsep yang lainnya.
43
Dahar, op. cit.,h. 70.
44
Selvina  Reza  Devita,  Riyadi,  Yulianti,  Pengaruh  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe Concept  Mapping  terhadap  Pemahaman  Konsep    Perubahan  Lingkungan  Fisik,  2013,
http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex.phppgsdsoloarticledownload28041922 .
Dari  uraian  tersebut  maka  secara  garis  besar  dapat  dikatakan  bahwa pemahaman  konsep  adalah  proses,  cara,  perbuatan  mengerti  atau  mengetahui
secara  detail  mengenai  konsep  yang  tercermin  dalam  meningkatnya  suatu  hasil belajar siswa.  Dengan  memahami suatu konsep, ia dapat  mengkategorikan dunia
sekitarnya menurut konsep itu. Berdasarkan  penjabaran  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  pemahaman
konsep dalam suatu pembelajaran sangatlah penting. Karena, paham atau tidaknya individu  atas  konsep  dasar  dalam  suatu  kajian  awal  mempunyai  dampak  pada
pemahaman  konsep  pada  kajian  selanjutnya,  yang  dalam  hal  ini,  pemahaman konsep  dapat  diukur  dengan  tes  kognitif  pada  siswa.    Maka  dari  itu,  dampak
pemahaman  yang  didapatkan  siswa  pada  konsep  yang  bersangkutan  tentu  saja akan  berimbas  pada  tercapai  atau  tidaknya  suatu  tujuan  pembelajaran  yang
dilaksanakan.
                