media  memiliki  kelebihan  dan  kelemahannya  masing-masing.  Walaupun terdiri  dari  banyak  prinsip,  diharapkan  guru  dapat  membandingkan  dan
bijak dalam menentukan media yang akan digunakan. Sehingga, guru dapat memperkecil celah kelemahan dari media yang bersangkutan.
2. Film Animasi
Film  merupakan  serangkaian  gambar-gambar  didalam  frame.  Setiap  frame diluncurkan dengan cepat dan bergantian sehingga seolah-oleh terlihat hidup dan
bergerak  dan  memberikan  visualisasi  yang  kontinue.
21
Film  merupakan  media yang  amat  besar  kemampuannya  dalam  membantu  proses  belajar  mengajar,
mengingat bahwa film mengandung suara dan gambar sekaligus. Film  animasi  berasal  dari  dua  disiplin  ilmu.  Film  berakar  pada  dunia
fotografi dan animasi berakar pada dunia gambar.
22
Chabib  Wahyu menyatakan bahwa,  film  digunakan  untuk  mengkomunikasikan  suatu  gagasan,  pesan,  dan
kenyataan. Dalam hal  ini  berarti film  digunakan  untuk  mengkomunikasikan atau menyampaikan materi pelajaran.
Ide awal pembuatan film adalah ketika serangkaian gambar diam berurutan, diletakan  rapat-rapat  dan  ditunjukkan  berganti-ganti  dengan  kecepatan  tinggi
maka  orang  yang  melihatnya  akan  merasa  bahwa  film  itu  bergerak  dan  hidup. Saat  ini,  teknologi  perkembangan  sudah  sangat  pesat  dan  serba  digital  sehingga
memudahkan  praktisi  pendidikan  untuk  lebih  kreatif  dan  inovatif  lagi  dalam pembuatan media film untuk pembelajaran.
Film  pembelajaran  itu  sendiri  merupakan  perpaduan  antara  pemaparan imajinatif,  faktual  dan  teknis.
23
Dikatakan  imajinatif  karena  pembuatan  film memerlukan  daya  khayal.  Dikatakan  faktual  karena  imajinasi  tersebut  berisi
informasi-informasi materi pelajaan yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dan  dikatakan  teknis  karena  pembuatan  film  harus  berdasarkan  karakteristik
peserta didik dan kompetensi dasar yang harus dicapai.
21
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, op. cit., h. 64.
22
Chabib Syafrudin  Wahyu Pujiyono, Pembuatan Film Animasi Pendek “Dahsyatnya
Sedekah” Berbasis Multimedia Menggunakan Teknik 2D Hybrid Animation dengan Pemanfaatan Graphic, Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Vol. 1, 2013, 387-398.
http:journal.uad.ac.idindex.phpJSTIFarticleview1783.
23
Daryanto, op. cit.,  h. 85.
Media  film  sangat  mempunyai  kemungkinan  untuk  memacu  dan  memberi stimulant  pada  daya  apresiasi  anak  didik.  Kisah-kisah  yang  ditampilkan  melalui
film  dapat  membantu  anak  memahami  dan  merespon  kehidupan  sekitarnya.
24
Media film disajikan  sebagai media pengajaran untuk mengambil pesan dari alur cerita  sesuai  dengan  tema  dan  subjek  pelajaran  yang  diajarkan,  sehingga  anak
didik akan mudah memahami dan mengambil pelajaran dari film yang ditonton. Manfaat  dan  karakteristik  lain,  menurut  Munadhi  dapat  dilihat  di  tabel
berikut:
25
Tabel 2.2 Karakteristik Media Film
Kelebihan Kelemahan
  Mengatasi  keterbatasan  jarak  dan waktu;
  Film  dapat  diulangi  bila  perlu, untuk menambah kejelasan;
  Pesan yang disampaikan cepat dan mudah  diterima;
  Mengembangkan  imajinasi  peserta didik;
  Memperjelas  hal-hal  yang  abstrak dan  menggambarkan  gambaran
yang lebih realistis;
Menumbuhkan minat dan motivasi belajar;
  Terlalu  menekankan  pentingnya materi
ketimbang proses
pengembangan materi;
Penggunaan film
dianggap menggunakan biaya yang tinggi;
Kemampuan  media  film  dalam  mengatasi  keterbatasan  jarak  dan  waktu maksudnya  adalah  film  mampu  mendatangkan  suatu  peristiwa  yang  terjadi  di
lokasi  yang  jauh  atau  berbeda  dari  lokasi  yang  kita  diami.  Film  juga  mampu memanipulasi suatu peristiwa yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu  menjadi  satu  atau  dua  menit.  Media  film  dapat  juga  dapat  diulangi  jika perlu.  Terutama  pada  proses  yang  menggambarkan  suatu  langkah  atau  urutan
peristiwa yang harus diingat, misal proses fotosintesis.
24
Tim  Pustaka  Familia,  Warna  Warni  Kecerdasan  Anak  dan  Pendampingannya, Yogyakarta: Kansius, 2010, cet. Ke-5, h. 182.
25
Munadi,  Media  Pembelajaran:  Sebuah  Pendekatan  Baru,  Cipayung:  Gaung  Persada Press, 2008, cet. Ke-1, h. 116.
Selain  karakteristik  media  film  yang  diatas,  Arsyad  juga  menjabarkan beberapa kelebihan dan kelemahan media film, diantaranya:
26
1. Melengkapi  pengalaman  dasar  siswa  ketika  mereka  membaca,  berdiskusi,
dan berpraktik. Misal, penglaman menyaksikan cara kerja denyut jantung. 2.
Menggambarkan suatu proses dan dapat disaksikan berulang-ulang. 3.
Meningkatkan motivasi dan segi afektif lain. 4.
Film dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. 5.
Dapat menyajikan peristiwa berbahaya yang jika dilihat secara langsung. 6.
Bisa digunakan untuk kelompok besar maupun kelompok kecil. 7.
Dengan  kemampuan  dan  tekniknya,  film  yang  dalam  kecepatan  normal membutuhkan  waktu  seminggu  dapat  dilihat  dengan  beberapa  menit  saja.
Misal, proses mekarnya bunga. Disamping  kelebihan-kelebihannya,  Arsyad  juga  menjabarkan  beberapa
kelemahan media film, diantaranya: 1.
Umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak. 2.
Pada waktu  film  dipertunjukkan dan  gambar bergerak terus-menerus, tidak semua siswa dapat mengikuti informasi yang ingin disampaikan tersebut.
3. Film  yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar
yang  diinginkan,  kecuali  film  tersebut  memang  dirancang  khusus  untuk media belajar.
Film  juga  sangat  mempunyai  kemungkinan  untuk  memacu  dan  memberi stimulan  pada  daya  apresiasi  anak.  Kisah-kisah  yang  ditampilkan  melalui  film
dapat membantu anak memahami dan merespon kehidupan sekitarnya. Selain itu, media film juga memberikan hiburan tersendiri bagi anak didik sehingga mereka
merasa  tidak  bosan  saat  mengikuti  sesi  pembelajaran  tersebut,  namun  mereka akan mendapatkan pesan yang diajarkan dari media film ini.
Animasi berasal dari bahasa latin,  yaitu “anima”  yang berarti jiwa, hidup, semangat.  Selain  itu,  kata  animasi  juga  berasal  dari  kata  animation  yang  berasal
dari  kata  dasar  to  anime  di  dalam  kamus  Indonesia  Inggris  yang  berarti menghidupkan. Animasi dalam arti menghidupkan disebut oleh N. Imamah, yaitu
26
Arsyad, op. cit.,  h. 49.
yaitu  usaha  untuk  menggerakkan  sesuatu  yang  tidak  bisa  bergerak  sendiri.
27
Animasi juga adalah suatu tampilan yang menggabungkan media teks, grafis, dan audio  dalam  suatu  aktivitas  pergerakan.  Neo    Neo  dalam  Munir  menyebutkan
bahwa  animasi  merupakan  salah  satu  teknologi  yang  dapat  menjadikan  gambar yang diam menjadi seolah-olah hidup, dapat bergerak, beraksi, dan berkata-kata.
28
Dengan  begitu,  animasi  berarti  merupakan  hasil  proses  dari  penggabungan berbagai  objekgrafis  diam.  Objek  atau  gambar  tersebut  digerakan  melalui
perubahan yang sedikit demi sedikit dan diluncurkan dengan kecepatan tinggi dan ditambahkan  audio  sehingga  gambar  tersebut  terkesan  dapat  beraksi,  hidup,
bergerak dan dapt berkata-kata. Proses-proses  biologi  yang  kompleks  dapat  dengan  mudah  dijelaskan
kepada siswa. Pada proses belajar mengajar, siswa sering dihadapkan pada materi yang  abstrak  dan  diluar  pengalaman  sehari-hari  sehingga  materi  pelajaran  sulit
diterima  dan  dipahami  oleh  siswa.  Keistimewaan  yang  dimiliki  oleh  animasi intinya untuk memvisualisasikan konsep abstrak yang sulit dipraktekkan di kelas.
Berikut tabel kelebihan dan kelemahan media animasi:
Tabel 2.3 Karakteristik Media Animasi Kelebihan
Kelemahan
  Membawa bersama butiran informasi kedalam  satu  bentuk  dasar  yang
dipertontonkan;   Memberikan  penekanan,  karena
butiran  yang  berubah  dan  bergerak dapat  menarik  perhatian  penonton
melihat topik
dan merangsang
pengguna  untuk  melaksanakan  suatu tindakan;
  Menyediakan  jembatan  visual  dan penarik  perhatian  pengguna  secara
  Pengembangannya  memerlukan adanya  ahli  profesional,  tidak
sembarang orang
dapat membuatnya;
  Pengembangannya  memerlukan waktu yang cukup lama;
  Memerlukan  memori  dan  ruang penyimpanan yang lebih;
Memerlukan peralatan
yang khusus
untuk presentasi
kualitas.
27
N. Imamah,  Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kontruktivisme Dipadukan dengan Video Animasi Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan, Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 1, 2012, h. 32-36, http:journal.unnes.ac.idnjuindex.phpjpiiarticleview20102124.
28
Munir,  Multimedia:  Konsep    Aplikasi  dalam  Pendidikan,  Bandung:  Alfabeta,  2008, cet. Ke-1, h. 18.