2.2.6.1.2. Musik Instrumental
Dalam musik instrumental ada beberapa instrumen yang lazim digunakan dalam ansambel maupun disajikan dalam permainan tunggal, baik dalam kaitannya
dalam upacara adat, religi maupun sebagai hiburan. Pada masyarakat Batak Toba terdapat dua ansambel musik tradisional, yaitu:
ansambel gondang hasapi dan gondang sabangunan. Selain itu ada juga instrument musik tradisional yang digunakan secara tunggal.
2.2.6.1.2.1 Ansambel Gondang Hasapi
Beberapa instrumen yang terdapat dalam ansambel gondang hasapi adalah sebagai berikut:
1. Hasapi ende plucked lute dua senar jenis chordophone yang berfungsi sebagai
pembawa melodi, dimainkan dengan cara mamiltik dipetik. 2.
Hasapi doal plucked lute dua senar, sama denga hasapi ende, namun hasapi doal berfungsi sebagai pembawa ritem konstan, dan berukuran lebih besar dari
hasapi ende. 3.
Sarune etek shawm, kelompok aerophone yang memiliki reed tunggal single reed dimainkan dengan mangombus marsiulak hosa meniup dengan
terusmenerus.
42
4. Garantung, kelompok xylophone, pembawa melodi juga sebagai pembawa ritem
variabel pada lagu-lagu tertentu. Dimainkan dengan cara dipalu.
43
5. Hesek, instrumen idiophone sebagai pembawa tempo ketukan dasar.
42
Circular breathing
43
Mamalu dapat diartikan dengan memukul atau membunyikan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6.1.2.2 Ansambel Gondang Sabangunan
Beberapa instrumen yang terdapat dalam ansambel gondang sabangunan adalah sebagai berikut:
1. Taganing, kelompok membranophone, dari segi teknis, instrumen taganing
memiliki tanggung jawab dalam penguasaan repertoar dan memainkan melodi bersama-sama dengan sarune bolon. Walaupun tidak seluruh repetoar berfungsi
sebagai pembawa melodi, namun pada setiap penyajian gondang, taganing berfungsi sebagai “pengaba” atau “dirigen” pemain group gondang dengan
isyarat- isyarat ritme yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota ensambel dan pemberi semangat kepada pemain lainnya.
2. Gordang single headed drum ini berfungsi sebagai instrumen ritme variabel, yaitu
memainkan iringan musik lagu yang bervariasi. 3.
Sarune shawm kelompok aerophone yang doble reed berfungsi sebagai alat untuk memainkan melodi lagu yang dibawakan oleh taganing.
4. Ogung Oloan pemimpin atau yang harus dituruti ogung Oloan mempunyai fungsi
sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi ogung oloan ini umumnya sama dengan fungsi ogung
ihutan, ogung panggora dan ogung doal dan sedikit sekali perbedaannya. ogung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek
dan menimbulkan suatu efek synkopis
44
44
Bunyi yang terdengar terhentak atau yang berupa aksentuasi
nampaknya merupakan suatu ciri khas dari gondang sabangunan. Fungsi dari ogung panggora ditujukan pada dua
bagian. Di satu bagian, ia berbunyi berbarengan dengan tiap pukulan yang
Universitas Sumatera Utara
kedua, sedang di bagian lain sekali ia berbunyi berbarengan dengan ogung ihutan dan sekali lagi berbarengan dengan agung oloan. Oleh karena musik dari
gondang sabangunan ini pada umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi ogung oloan
dan ihutan saja. Berdasarkan hal ini, maka ogung oloan yang berbunyi lebih rendah itu berarti “pemimpin” atau “Yang harus di turuti” , sedang ogung ihutan
yang berbunyi lebih tinggi, itu “Yang menjawab” atau “Yang menuruti”. Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara ogung
oloan dan ogung ihutan dianggap oleh orang Batak Toba sebagai suatu permainan “tanya jawab”.
Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi Yang menjawab atau yang menuruti.
Ogung panggora atau Ogung Panonggahi Yang berseru atau yang membuat orang terkejut.
5. Ogung Doal
6. Hesek ini berfungsi menuntun instrumen lain secara bersama-sama dimainkan.
Tanpa hesek, permainan musik instrumen akan terasa kurang lengkap. Walaupun alat dan suaranya sederhana saja, namun peranannya penting dan menentukan
2.2.6.1.2.3 Instrumen Tunggal