Latar Belakang Garantung Buatan Junihar Sitohang

dikembangkan dan menjadi bekal bagi beliau untuk memulai karir beliau sebagai pembuat instrumen musik Batak Toba di kota Medan. Setelah kepulangan Junihar dari perantantauan dan kembali ke kota Medan, sekitar bulan April 1994 beliau memilih untuk memulai kembali kehidupan bermusik beliau dengan bekerja sebagai pembuat instrumen musik tradisional Batak Toba, sekaligus sebagai pemain musik tradisional, setelah duabelas tahun ditinggalkan selama beliau berada di perantauan. Pada awal karirnya sebagai pembuat alat musik, sebenarnya diakui beliau adalah didasari kebutuhan pribadi juga beberapa saudara kandungnya yang juga sebagai pemusik tradisional Batak Toba, sehingga beliau pun membuat alat musik tradisional tersebut seperti apa yang pernah dialami dan dipelajari beliau ketika bersama dengan ayahnya. Sulim, Taganing, Garantung dan Hasapi adalah jenis instrumen musik tradisional yang sering dibuat oleh Junihar, karena keempat instrumen tersebutlah yang kerap digunakan oleh Junihar dan saudaranya dalam setiap pertunjukan yang mereka adakan maupun yang mengundang mereka untuk bermain musik tradisional. Dengan seringnya instrumen musik tradisional buatan Junihar tersebut tampil di beberapa acara-acara di kota medan, maka hal tersebut lambat laun mulai diketahui oleh pemusik tradisional Batak Toba lainnya, dan merekapun mulai meminta kepada Junihar untuk dibuatkan juga instrumen musik serupa. Dari hasil penjualan instrumen tersebut membuat Junihar tertarik untuk mulai menekuni karirnya sebagai pembuat instrumen musik tradisional Batak Toba.

2.8.1 Latar Belakang Garantung Buatan Junihar Sitohang

Universitas Sumatera Utara Kreativitas yang dimiliki oleh Junihar dituangkan juga dalam proses pembuatan intrumen musik tradisional buatan beliau, hal ini terlihat dari beberapa modifikasi yang dilakukan beliau kepada beberapa instrumen musik buatan beliau seperti membuat taganing yang berukuran kecil taganing mini, dan juga beliau membuat garantung yang terdiri dari sebelas bilah, dan mampu dimainkan dengan posisi berdiri, dikarenakan telah menggunakan semacam kaki penyangga pat yang merupakan modifikasi hasil kreativitas beliau. Seperti diakui oleh Junihar bahwa ide awal pembuatan garantung sebelas bilah oleh beliau, adalah akibat pengaruh dari lagu-lagu pop dan lagu rohani Batak Toba maupun lagu rohani sekuler yang bernuansa gondang 49 Kaki penyangga Pat, dibuat agar pemain garantung dapat memainkan garantungnya dalam posisi berdiri, juga untuk tujuan estetika dan tujuan penampilan performance yang menarik saat garantung tersebut dimainkan maupun hanya , dan juga permintaan akan kebutuhan musik tradisional, dimana banyak para seniman musik yang ingin mengkombinasikan musik tradisional dengan musik modern, hal tersebut membuat beliau termotivasi untuk menuangkan modifikasi baru dalam garantung buatannya. Sekitar tahun 1998, Junihar memulai membuat garantung dengan sebelas bilah, menggunakan kaki penyangga pat dan sudah dilaras dengan penalaan diatonis Barat. Alasan beliau membuat garantung dengan bentuk sedemikian rupa adalah: Sebelas bilah, dengan jangkauan satu setengah oktaf 5, - 1’ maka akan banyak lagu dan repertoar di luar repertoar gondang yang dapat dimainkan dengan garantung tersebut, termasuk lagu pop rohani, maupun lagu pop sekuler. 49 Memiliki irama yang bias diiringi atau disesuaikan dengan irama gondang. Universitas Sumatera Utara sebagai bahan pajangan. Hal ini dapat dilihat dari jenis ornamentasi yang dibuat Junihar pada garantung buatannya, yaitu berupa motif gorga Batak yang diukir pada kotak resonator dan kaki penyangga garantung tersebut. Sudah menggunakan penalaan diatonis Barat, hal ini beliau lakukan supaya garantung buatannya mampu dikombinasikan digabungkan dalam suatu permainan musik dengan instrumen musik lainnya dan instrumen musik barat dan modern lainnya. Sejak dibuatnya garantung dengan bentuk demikian oleh Junihar, dan dengan seringnya garantung tersebut dipertunjukkan dalam beberapa event oleh beliau maupun saudara-saudaranya, maka hal tersebut menjadi sebuah media untuk mempromosikan garantung buatan Junihar tersebut. Dari sanalah awalnya Junihar tertarik untuk membuat garantung jenis tersebut lebih banyak lagi untuk tujuan diperjual belikan, dan dibuat dalam jumlah yang besar.

2.8.2 Keberadaan Garantung Buatan Junihar Sitohang