oleh guru dengan menggunakan garantung, sedangkan murid menirukan permainan tersebut. Dalam metode ini, guru mempraktekkan cara memainkan suatu motif
kemudian murid menirukan. Demikianlah selanjutnya sampai memainkan frase, bentuk dan lagu repertoar secara utuh. Pada metode yang kedua ini paling sedikit
terdapat dua buah garantung atau lebih, yang satu dipakai oleh guru untuk mencontohkan, selebihnya oleh muridnya.
Namun, walaupun seseorang belajar garantung dengan cara marguru, tidak menutup kemungkinan untuk belajar dengan cara lain, misalnya dengan menonton
pertunjukan, mendengar musik dan lain sebagainya.
4.6.2 Marsiajar
Marsiajar dapat diartikan dengan belajar sendiri tanpa bimbingan seorang pemain garantung. Dalam proses marsiajar, pengetahuan memainkan garantung
didapatkan dengan cara menonton pertunjukan, mendengarkan permainan musik, dan pengalaman lainnya. Dalam hal ini seseorang menirukan dari apa yang didengar
dengan pendekatan caranya sendiri. Pengetahuan yang didapat dengan proses marsiajar biasanya memiliki banyak warna, karena didapat dari beberapa pemain
garantung yang berbeda-beda sesuai dari apa yang didengar dan dilihat dalam pengalaman sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
4.6.3 Pengajaran melalui Bidang Akademi
Pengajaran garantung melalui cara ini biasanya terdapat pada lembaga- lembaga pendidikan yang mengikutsertakan pelajaran musik tradisional Batak Toba
dalam program pelajaran mereka. Pengajarannya biasanya terstruktur atau sesuai dengan kurikulum yang
berlaku di lembaga pendidikan tersebut. Biasanya seorang guru akan langsung berhadapan dengan lebih dari satu murid dan memberi materi yang sama kepada
semua murid. Teknik pengajarannya cukup bervariasi, disamping menggunakan dan mencontohkan permainan garantung secara langsung, pengajaran mengenai
repertoar dilakukan dengan menggunakan notasi angka maupun notasi balok, dan murid-murid akan belajar dengan panduan dari notasi-notasi tersebut, tidak hanya
itu, tidak jarang juga menggunakan rekaman audio visual
89
Dari ketiga metode di atas, apabila dibuat suatu analisa tentang permainan garantung oleh orang yang memperoleh pengetahuan dengan cara marguru dan oleh
orang yang mendapat pengetahuan dengan cara marsiajar , dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang marguru akan cenderung mengikuti apa yang
yang akan dipertontonkan kepada para murid, dan dipelajari dengan melihat dan
mempraktekkan apa yang mereka saksikan tersebut. Dan biasanya murid akan berlatih dengan serius, dikarenakan selain dituntut untuk mampu memainkan
repertoar musik Batak dengan garantung, mereka juga berusaha untuk mendapat nilai yang baik dari ujian mengenai apa yang telah mereka pelajari, dan juga waktu
yang dimiliki untuk belajarpun terbatas, karena telah diatur oleh kurikulum di lembaga pendidikan tersebut.
89
Rekaman Gambar dan Suara
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari gurunya, atau semacam imitasi permainan dari gurunya, sedangkan orang marsiajar akan cenderung memiliki banyak karakter karena suatu gaya
diperoleh dari beberapa pemain garantung. Sedangkan yang melalui jalur akademis biasanya tidak begitu dituntut untuk mampu memainkan garantung dengan mahir,
melainkan hanya untuk mengenal, mampu memainkan repertoar yang diberikan gurunya, dan berusaha mendapat nilai yang baik, dan hanya berlangsung dalam
waktu yang tidak lama, sesuai dengan kurikulum.
90
Bunyi garantung yang cenderung pendek-pendek mengakibatkan banyak nada-nada yang digandakan pukulannya
4.7 Teknik Permainan