Sistem Pelarasan Garantung Batak Toba

Keterangan notasi untuk garantung sebelas bilah buatan bapak Junihar Sitohang: sol, la, si, do re mi fa sol la si do’ Gambar 87: Susunan Nada Garantung 11 Bilah

4.10 Sistem Pelarasan Garantung Batak Toba

Sebelum kita membahas sistem pelarasan maka terlebih dahulu kita mengetahui posisi-posisi pada bilah garantung, ujung yang meruncing disebut dengan bagian ujung, ujung yang lebar disebut bagian pangkal, bidang yang menghadap ke atas menghadap pemain disebut bagian atas, bidang yang menghadap ke bawah menghadap kotak resonator disebut bagian bawah, sisi kanan dan sisi kiri bilah. Seperti pada gambar berikut ini: Bagian Bawah Bagian atas Bagian Pangkal Bagian Ujung Sisi kanan Sisi kiri Universitas Sumatera Utara Gambar 88: Bagian-bagian Posisi pada Bilah Garantung Menurut penulis, sistem pelarasan adalah suatu teknik mempersiapkan garantung untuk mengkondisikan garantung sedemikian rupa sehingga instrumen garantung tersebut dapat dimainkan. Hal yang paling penting untuk mempersiapkan garantung untuk dapat dimainkan adalah melakukan pelarasan garantung, sehingga mendapatkan bunyi bilah garantung yang diinginkan. Ada 3 tahap yang harus dilakukan oleh pemain garantung dalam proses pelarasan garantung, antara lain: 1. Menyambung seluruh bagian-bagian garantung. 2. Pada bagian bilahnya dilakukan pelarasan dengan cara memilih bilah- bilah sesuai dengan tinggi rendah bunyi yang dihasilkan oleh bilah-bilah tersebut, bilah yang bernada paling rendah disiapkan untuk menjadi nada “sol rendah” 5, demikian seterusnya sampai bilah yang bernada paling tinggi yang disiapkan untuk nada “do oktaf” 1’. Proses pelarasannya adalah dengan menyesuaikan bunyi pada bilah dengan garpu tala atau dengan keyboard 95 . Jika nada dirasa kurang tinggi, maka dilakukan pengikisan di bagian ujung yang runcing dari bilah garantung tersebut. Pengikisan dilakukan di bagian belakangbawah dan atasdepan dan sisi kiri dan kanan dari bagian ujung bilah tersebut, juga dengan memotong ujung bagian depan dari bilah garantung, seperti pada gambar di bawah ini: 95 Teknik yang digunakan oleh bapak Junihar Sitohang. Universitas Sumatera Utara Gambar 89: Pengikisan pada Bagian BelakangBawah dari Ujung Bilah Garantung yang Meruncing Gambar 90: Pengikisan pada Bagian Sisi Kiri dari Ujung Bilah Garantung yang Meruncing Gambar 91: Pengikisan pada Bagian Sisi Kanan dari Ujung Bilah Garantung yang Meruncing. Universitas Sumatera Utara Gambar 92: Pengikisan pada Bagian DepanAtas dari Ujung Bilah Garantung yang Meruncing. Gambar 93: Memotong Ujung Bagian Ujung Bilah Garantung Jika nada yang dihasilkan oleh bilah garantung dirasa kurang rendah, maka perlu dilakukan pengikisan pada bagian bawahbelakang bilah, tepat di bagian tengah di antara kedua lobang penyangga tali garantung. Seperti pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 94: Pengikisan pada Bagian BelakangBawah dari Bilah Garantung. 3. Kemudian bilah-bilah tersebut disusun sesuai tinggi rendahnya bunyi yang dihasilkan oleh masing-masing bilah, dari nada yang paling rendah di sebelah kanan sampai nada paling tinggi di sebelah kiri. Kemudian bilah-bilah tersebut dikaitkan satu sama lain, dengan menggunakan tali dan disangkutkan pada kotak resonator yang telah disiapkan terlebih dahulu, Seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 95: Mengaitkan Tali Penyambung Bilah pada Kotak Resonator Universitas Sumatera Utara Gambar 96: Satu Set Garantung 11 Bilah Diatonis Kemudian garantung yang telah disangkutkan dalam kotak resonator tersebut dikaitkan dengan kaki penyangga, seperti pada gambar berikut: Gambar 97: Garantung Setelah Diletakkan pada Kaki Penyangga Pat Universitas Sumatera Utara Dan setelah melalui semua tahapan pelarasan tersebut, maka garantung tersebut pun siap dimainkan

4.11 Wilayah Nada