Junihar Sitohang Sebagai Pelatih dan Pengajar Musik Tradisional Batak Toba

Sebagai seorang penganut agama Nasrani, Junihar Sitohang juga aktif bermain musik di beberapa gereja di kota Medan khususnya di HKBP Cinta Dame yang merupakan gereja tempat Junihar Sitohang dan keluarganya beribadah 48 Sekitar tahun 1997-1998 beliau pernah menjadi asisten dosen di jurusan seni musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nomensen, dan pada tahun 2000-2001 menjadi staff pengajar dosen di universitas tesebut. Selama masa menjadi asisten dosen dan dosen di universitas tersebut, Junihar aktif bergabung dan melatih untuk ansambel musik tradisional di Universitas HKBP Nomensen saat itu. Tidak hanya itu, Junihar juga pernah melatih musik tradisional Batak Toba di Sekolah Theologia HKBP di Tarutung pada tahun 2009. . Banyak event dan kota juga beberapa negara yang telah dijalani oleh bapak Junihar Sitohang dalam karirnya sebagai pemusik, di antaranya PRSU Pekan Raya Sumatera Utara, peringatan 100 tahun pahlawan nasional Sisingamangaraja XII, dan juga acara-acara pesta adat masyarakat Batak Toba di kota Medan juga di beberapa kota di Sumatera Utara bahkan di luar Sumatera Utara seperti Jambi, Jakarta dan Makasar

2.7 Junihar Sitohang Sebagai Pelatih dan Pengajar Musik Tradisional Batak Toba

Sebagai seorang seniman tradisional Batak Toba, tidak jarang juga Junihar melakukan pengajaran dan pelatihan musik tradisional Batak Toba, baik dalam sebuah instansi pendidikan, suatu acara tertentu dan bahkan perorangan yang sengaja berlatih musik tradisional Batak Toba kepada beliau. 48 Wawancara tanggal 29 april 2010 Universitas Sumatera Utara Untuk sebuah acara besar maupun kecil, Junihar juga sering diundang sebagai tenaga pengajar dan pelatih musik tradisional Batak Toba, seperti pada acara peringatan 100 tahun Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII di kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2008, Junihar Sitohang menjadi salah seorang pelatih musik tradisional Batak Toba untuk sekitar 250 orang anak SD se kabupaten Humbang Hasundutan dan ditampilkan dengan sukses pada acara tersebut. Dan juga sebagai pelatih musik tradisional Batak Toba untuk anak SD se Dolok Sanggul dalam rangka acara “Humbahas Bermazmur”. Dan juga pada acara yang baru-baru ini diadakan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2010 yang lalu, yaitu melatih anak- anak usia dini, dan mengenalkan musik tradisional Batak Toba di tengah masyarakat Batak, melalui pesta bona taon Sitohang se Jabotabek yang diadakan bersama artis Choky Sitohang pada saat itu. Dan juga sebagai pelatih dan pengajar untuk beberapa acara lainnya. Sebagai pengajarpelatih perseorangan private, Junihar pernah juga melatih seorang warga negara Australia yang merupakan kerjasama dengan stasiun radio Kardofa di Medan, dan juga beberapa orang yang sengaja mengunjungi beliau untuk berlatih musik tradisional Batak Toba, termasuk penulis sendiri. Junihar juga melatih anak-anaknya dalam bermain musik tradisional Batak Toba sejak usia dini, seperti putra pertama belia Artdo Sitohang yang sudah diajari beliau sejak usia 3 tahun dan pada usia 5 tahun sudah bermain bersama dengan Junihar pada beberapa acara adat dan acara lainnya yang mengundang mereka. Putri ketiganya, Chesi Sitohang yang sudah mampu memainkan instrumen taganing pada usia 3 tahun. Tidak hanya itu, putri kedua beliau Nesya Sitohang yang diajari oleh beliau untuk mampu Universitas Sumatera Utara menyanyikan lagu-lagu tradisional Batak Toba, dan berkat pengajaran nya tersebut, Nesya sudah mampu masuk ke dapur rekaman dan memiliki album kompilasi lagu- lagu tradisional Batak Toba. Gambar 2 : Junihar Bermain Musik Tradisional Batak Toba Bersama Ardo dan Chesi

2.8 Junihar Sitohang Sebagai Pembuat Alat Musik