20
pemahaman dan ingatan, dan persepsi yang sudah mengendap dalam pikiran akan menjadi preferensi.
Menurut Elizabeth dan Sanjur 1982 dalam Suharjo 1989:186 ada tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pangan dalam hubungannya dengan
preferensi yaitu karakteristik individu umur, jenis kelamin, suku, pendapatan, karakteristik makanan rasa, warna, harga dan karakteristik lingkungan musim,
pekerjaan, dan tingkat sosial didalam masyarakat.
2.4. Perilaku Konsumen
Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan dan meningkatkan
pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya meleibihi apa yang
diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui strategi pemasarannya untuk
mendapatkan pelanggan. Perilaku konsumen merupakan ilmu yang relatif baru dibandingkan ilmu
yang lain. Ilmu ini berkembang ketika konsep pemasaran mulai banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan. Kompleksnya perilaku konsumen dan perlunya
memahami konsumen mendorong ilmu ini dalam perkembangan memerlukan ilmu-ilmu lain yang terkait memungkinkan mampu menjelaskan perilaku
konsumen dengan lebih baik. Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani 2008:6 menjelaskan
bahwa perilaku konsumen merupakan studi mengkaji bagaimana individu
21
membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki waktu, uang dan usaha dan untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya
akan dikonsumsi. Mangkunegara 2002 : 3 menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai
tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Merujuk pada beberapa pengertian perilaku konsumen di atas dapat
diperoleh dua hal yang penting, yaitu : 1 sebagai kegiatan fisik dan 2 sebagai proses pengambilan keputusan. Dengan kesimpulan bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Terlihat bahwa memahami perilaku konsumen bukanlah suatu
perkerjaan yang mudah karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut saling berinteraksi. Perilaku konsumen merupakan
proses kompleks dan multi dimensional.
2.4.1. Model Perilaku Konsumen
Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena terdapat faktor yang berpengaruh dan saling interaksi
satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasar harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, para
pemasar harus mampu memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimanaa mereka berperilaku, bertindak, dan berpikir. Walaupun konsumen
22
memiliki berbagai macam perbedaan namun mereka juga memiliki banyak kesamaan.
Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan baik. Para
pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran
dengan baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap
informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasar yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami
konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik. Kotler 2008 : 226 menggambarkan model perilaku konsumen sebagai berikut :
Tabel 2 Model Perilaku Konsumen